serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu.
Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda. Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal
dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara
dua atau empat „Kilin‟.
5.1.1 Jenis-jenis Barongsai
Dalam penampilan tarian singa barongsai, ada dua jenis singa yang terkenal, yakni Tarian Singa Utara dan Tarian Singa Selatan. Berikut ini adalah deskripsi serta perbedaan
dari keduanya.
1. Singa Utara.
Bentuk Singa Utara sering diidentikkan dengan bentuk anjing pug Peking. Mengapa demikian, hal ini disebabkan karena pada zaman dahulu kala, sosok singa yang
sebenarnya sangatlah jarang dapat dilihat oleh bangsa Cina pada saat itu kecuali orang-orang yang tinggal dalam lingkungan kerajaan. Para seniman zaman dulu
menggunakan sosok pug Peking mungkin dikarenakan anjing jenis ini sering disebut sebagai Shizi Gou 獅子狗 atau Anjing Singa. Nama ini diberikan kepada jenis anjing
ini kemungkinan karena ditemukannya kemiripan sosok antara patung-patung singa yang menjaga gerbang istana dengan anjing pug. Jenis anjing pug ini diyakini telah lama
eksistensinya di negeri Cina, seperti ditemukannya gambar anjing ini pada
Universitas Sumatera Utara
tembikar-tembikar dalam kuburan-kuburan dari Dinasti Tang hingga Dinasti Han. Fakta lain terdapat pada sebuah buku berisikan sejarah anjing pug Cina, menyatakan bahwa
pihak kerajaan sering mengadakan kontes tahunan anjing, kontes ini dimenangkan oleh pemilik yang dapat mengembangbiakkan anjingnya menyerupai figur singa. Seringkali
pejabat-pejabat istana dan pembantunya mengawinsilangkan anjing pug dengan anjing jenis lainnya untuk mendapatkan penampilan menyerupai singa demi memperoleh
penghargaan dan gelar bergengsi Lee, 2000.
Gambar 1.2 Singa Utara
Sumber: www.google.com
Yang menjadikan Singa Utara ini menarik adalah gerakan-gerakan yang ditampilkan, yakni gerakan akrobatik menggunakan meja, kursi, bola raksasa, papan jungkat-jungkit,
dan kawat. Pada umumnya Singa Utara dipertunjukkan untuk tujuan hiburan saja dan tidak untuk memberikan berkah. Jenis singa ini memiliki versi jantan dan betina, yang
dibedakan melalui warna pita yang dikenakan di puncak kepalanya, warna merah untuk jantan dan warna biru atau hijau untuk betina. Terkadang ditampilkan pula sosok bayi
Singa Utara yang dimainkan oleh satu orang saja.
Universitas Sumatera Utara
Bahan untuk kostum badan Singa Utara adalah rami, nilon, dan benang. Material-material lain dijahit dan dilapiskan pada kain untuk memberikan kesan bulu dan
rambut singa, kemudian diwarnai dengan warna kuning. Warna kuning ini tidak hanya menggambarkan warna bulu singa saja, namun juga merupakan simbol warna Kekaisaran,
karena pada awal mula kemunculannya pertunjukan Singa Utara hanya ditampilkan di kalangan kerajaan. Bagian kepala Singa Utara awalnya terbuat dari kayu, namun
kemudian digantikan oleh bahan yang lebih ringan, yaitu bambu atau rotan kemudian dilapisi dengan kertas. Nantinya pertunjukan Singa Utara ini dapat dikenal oleh seluruh
dunia akibat jasa para pemain Tim Opera atau Tim Kesenian Akrobat Cina yang selalu mengikutsertakan pertunjukan Singa Utara dalam setiap pertunjukan mereka ketika
melakukan perjalanan keliling dunia.
2. Singa Selatan