KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil analisa spektrum Fourier Transform Infra Red FTIR, analisa Scanning Electron Microscopy SEM, uji kekuatan tarik, uji modulus tarik, dan uji pemanjangan pada saat putus produk lateks karet alam berpengisi mikrokristaL selulosa dari ampas tebu dan bahan penyerasi alkanolamida dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Waktu vulkanisasi yang lebih lama akan menaikkan jumlah denistas sambung silang yang terjadi dalam partikel karet yang menyebabkan meningkatnya ikatan sambung silang. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya sifat mekanik produk lateks karet alam pada waktu vulkanisasi 20 menit dibandingkan dengan 10 menit 2. Waku vulkanisasi semakin lama, menyebabkan bertambahnya ikatan sambung silang yang akan membatasi pergerakan dari rantai makromolekul dalam karet sehingga menurunkan keelastisan dari produk vulkanisat sehingga nilai pemanjangan saat putus elongation at break semakin menurun. 3. Suhu vulkanisasi yang lebih tinggi akan meningkatkan terjadinya reaksi sambung silang karena partikel-partikel seperti bahan kuratif dan pengisi akan lebih mudah berdifusi dalam produk lateks karet alam. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya sifat mekanik produk lateks karet alam pada suhu vulkanisasi 150 °C dibandingkan dengan 100 °C. 4. Alkanolamida merupakan plasticizer bagi film lateks karet alam berpengisi selulosa mikrokristal, dimana alkanolamida dapat meningkatkan derajat dispersi selulosa mikrokristal dan ekstensibilitas dari vulkanisasi film lateks karet alam. 5. Hasil analisa Scanning Electron Microscopy SEM memperlihatkan bahwa terjadi perubahan pada permukaan film lateks karet alam berpengisi selulosa mikrokristal dengan dan tanpa alkanolamida, dimana permukaan memperlihatkan diameter partikel rata-rata lebih kecil dibandingkan sebelum perlakuan leaching yang mengakibatkan perubahan sifat mekanik yaitu Universitas Sumatera Utara 79 kekuatan tarik dan modulus menurun sedangkan pemanjangan saat putus meningkat. 6. Hasil analisa spektrum Fourier Transform Infra Red FTIR memperlihatkan bahwa terjadi penurunan gugus N-H amina yang merupakan gugus yang penting dalam terbentuknya seyawa protein, dimana hasil yang didapat setelah adanya perlakuan leaching keberadaan puncak ikatan peptida 12,11T sedangkan sebelum leaching ikatan peptida 28,125T.

5.2 SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

1 11 101

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 27

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 2

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 6

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 19

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 1 5

Pengaruh Perlakuan Leaching Pada Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristal Dari Ampas Tebu Dengan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Sifat Mekanik Film

0 0 23

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

Pengaruh Leaching Pada Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Mikrokristal Selulosa Avicel Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 5