73
4.5 KARAKTERISTIK FOURIER TRANSFORM INFRARED FTIR
FILM LATEKS KARET ALAM SETELAH LEACHING DENGAN DAN
TANPA PENAMBAHAN
PENGISI SELULOSA
MIKROKRISTAL DARI
AMPAS TEBU
DAN PENYERASI
ALKANOLAMIDA
Berikut ini merupakan karakteristik FTIR dari produk lateks karet alam setelah Leaching dengan dan tanpa penambahan pengisi selulosa mikrokristal dan
penyerasi alkanolamida.
Lateks Murni Lateks dengan Pembebanan Pengisi
Lateks dengan Pembebanan Pengisi dan Alkanolamida
Keterangan analisa gugus fungsi [41] : -
Angka gelombang 2717,70 cm
-1
: regang amina N-H -
Angka gelombang 675,09 cm
-1
: alkena C –H
- Angka gelombang 2503,60 cm
-1
: regang alkohol O –H
- Angka gelombang 1612,49 cm
-1
: regang alkena C=C -
Angka gelombang 1687,71 cm
-1
:ester C=O
Gambar 4.14 Karakteristik FTIR Produk Lateks Karet Alam Setelah Leaching Dengan dan Tanpa Penambahan Pengisi Selulosa Mikrokristal dan Penyerasi
Alkanolamida Dari hasil analisa FTIR produk lateks karet alam menunjukkan bahwa
terdapat perubahan pada gugus fungsi produk lateks karet alam setelah leaching dengan dan tanpa penambahan pengisi selulosa mikrokristal dan penyerasi
alkanolamida. Terdapat puncak bilangan gelombang 2503,60 cm
-1
pada produk lateks karet alam setelah leaching berpengisi selulosa mikrokristal. Bilangan
gelombang ini menunjukkan keberadaan gugus O-H yang merupakan gugus fungsi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
T r
a n
s m
it a
n s
i
Bilangan Gelombang cm
-1
2717,70 2503,60
1687,71 1612,49
675,09
Universitas Sumatera Utara
74 utama selulosa mikrokristal. Hal ini menunjukkan bahwa pengisi selulosa
mikrokristal telah terdispersi dalam produk lateks karet alam. Gambar 4.14 menunjukkan reaksi antara lateks karet alam, pengisi selulosa
mikrokristal dan agen sambung silang crosslinking agents seperti sulfur S dan zink oksida ZnO. Reaksi sambung silang antara sulfur dan lateks karet alam
membentuk ikatan sambung silang dan membuat putusnya ikatan rangkap C=C. Selain pembentukan ikatan sambung silang tersebut, selulosa mikrokristal juga
membentuk ikatan yang baru dengan zink oksida ZnO membentuk Zn-cell complex. Oleh karena adanya ikatan sambung silang dan ikatan Zn-cell complex tersebut,
bahan kuratif dan selulosa mikrokristal dapat terdispersi dalam lateks karet alam dan membentuk interaksi kimia chemical bonding yang kuat satu sama lain.
Selain itu, bahan pencepat reaksi seperti zinc diethyldithiocarbamate ZDEC tidak hanya mempercepat reaksi sambung silang dan mempercepat putusnya ikatan
rangkap C=C dalam lateks karet alam. Bahan pencepat reaksi juga berperan penting dalam mengikut sertakan bahan pengisi selulosa mikrokristal dalam jaringan
sambung silang crosslink network produk lateks karet alam [53]. Penambahan alkanolamida dalam produk lateks karet alam menurunkan
serapan pada puncak bilangan gelombang 2503,60 cm
-1
yang menunjukkan keberadaan gugus O-H. Hal ini disebabkan karena gugus amida dalam senyawa
alkanolamida yang bersifat sangat polar telah berikatan dengan gugus O-H pada selulosa mikrokristal sehingga menghasilkan ester.
Disamping itu, penambahan alkanolamida dalam produk lateks karet alam juga menurunkan serapan pada bilangan gelombang 2717,70
cm
-1
yang menunjukkan keberadaan gugus N-H. Hal ini disebabkan karena senyawa alkanolamida telah
menurunkan ikatan peptida N-H dalam protein pada produk lateks karet alam. Dimana gugus N-H amina merupakan gugus yang penting dalam terbentuknya
senyawa protein. Kandungan protein dalam produk lateks karet alam dapat mengakibatkan
alergi sehingga menurunkan tingkat konsumen di pasaran. Selain senyawa alkanolamida yang dapat menurunkan ikatan peptida N-H yang dapat membentuk
protein, perlakuan leaching pada film lateks karet alam juga dapat menurunkan kandungan protein. Dimana keberadaan puncak ikatan peptida Transmitansi
Universitas Sumatera Utara
75 sebelum leaching 28,125 T dan setelah leaching keberadaan puncak ikatan peptida
Transmitansi 12,11 T. Berikut ini merupakan kemungkinan interaksi antara lateks karet alam, bahan kuratif dan pengisi selulosa mikrokristal dengan penyerasi
alkanolamida.
Lateks dan bahan kuratif Alkanolamida Selulosa mikrokristal Gambar 4.15 Interaksi Antara Lateks Karet Alam Dengan Pengisi Selulosa
mikrokristal dari Ampas Tebu dan Bahan Kuratif [62]
Universitas Sumatera Utara
76
4.6 KARAKTERISTIK SEM SCANNING ELECTRON MICROSCOPE