52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 KARAKTERISASI SELULOSA MIKROKRISTAL DARI AMPAS
TEBU Bahan yang diperoleh dari hasil hidrolisis asam klorida pada hidrolisis α-
selulosa dari ampas tebu dikarakterisasi untuk membuktikan bahwa bahan tersebut merupakan selulosa mikrokristal. Berikut ini merupakan pembahasan hasil analisa
dan karakterisasi dari bahan yang diperoleh.
4.1.1 ANALISA SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA SELULOSA MIKROKRISTAL DARI AMPAS TEBU
Selulosa mikrokristal diperoleh dari hasil hidrolisis α-selulosa dari ampas tebu dengan menggunakan asam klorida 2,5 N. Selulosa mikrokristal yang diperoleh
dianalisa sifat fisika dan sifat kimianya menurut standar United States pharmacopeia USP 32-NF 27. Pemeriksaan selulosa mikrokristal meliputi bentuk, warna, bau,
kelarutan dalam air, analisa pH dan analisa kandungan amilum. Berikut ini merupakan hasil pemeriksaan sifat fisika dan sifat kimia dari selulosa mikrokristal
yang diperoleh. Tabel 4.1 Hasil Pemerikasaan Selulosa Mikrokristal dari Ampas Tebu
Pemeriksaan Persyaratan USP
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan : - Bentuk
- Warna - Bau
- Rasa Serbuk halus
Putih Tidak berbau
Tidak berasa Serbuk, ukuran 68,03
µm Putih
Tidak berbau Tidak berasa
Kelarutan dalam air Tidak larut
Tidak larut Ph
5,0-7,5 7
Kandungan amilum Tidak bereaksi dengan
iodium Tidak bereaksi dengan iodium
Pada pembuatan selulosa mikrokristal dilakukan dengan proses hidrolisis selulosa. Hidrolisis ini mengakibatkan pemendekan rantai polimer yaitu pemutusan
bagian amorf [37]. Bagian amorf dari selulosa yang bersifat reaktif akan terhidrolisis sehingga menurunkan derajat polimerisasi dari selulosa tersebut yang kemudian
mengarah ke pembentukan oligosakarida dan pada akhirnya dapat menjadi D- glukosa [38]. Patiamilum merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan
-
Universitas Sumatera Utara
53 glukosidik. Berdasarkan reaksi warnanya dengan iodium, pati juga dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu amilosa dan amilopektin. Pati bila berikatan dengan iodium akan menghasilkan warna biru karena struktur molekul pati yang berbentuk spiral,
sehingga akan mengikat molekul yodium dan membentuk warna biru [39]. Dari hasil
pemeriksaan, filtrat selulosa mikrokristal yang diperoleh tidak bereaksi dengan iodium tidak terbentuk warna biru, hal ini menunjukkan hasil dari hidrolisis yang
terbentuk tidak mengandung glukosa. Dengan kata lain, hasil hidrolisis yang diperoleh merupakan selulosa mikrokristal.
4.1.2 KARAKTERISTIK FOURIER TRANSFORM INFRA RED FTIR SELULOSA MIKROKRISTAL DARI AMPAS TEBU