34 Tabel 3.3 Tingkat Pematangan Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi Melalui Tes
Koagulasi-Kloroform [28]
No. Kloroform
Keadaan Pematangan Bentuk Koagulan
1 Tak tervulkanisasi
Koagulan lengket 2
Sedikit tervulkanisasi Koagulan lembut dan mudah putus
3 Tervulkanisasi sederhana
Koagulan antara lengket dan tidak 4
Tervulkanisasi sepenuhnya Koagulan berupa butiran kering
3.4.6.3 Prosedur Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam Adapun prosedur vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam adalah
sebagai berikut [28]: 1. Disiapkan larutan asam asetat CH
3
COOH 10 , kalium hidroksida KOH 10 , aquadest H
2
O dan kalsium nitrat CaNO
3 2
10 . 2. Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat
larutan diatas. 3. Plat seng dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C selama 5 menit.
4. Plat seng didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet alam pra-vulkanisasi.
5. Plat seng dengan lateks karet alam pra-vulkanisasi kemudian divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C dan 150 °C selama 5 menit dan 20 menit.
6. Plat seng dengan lateks karet alam vulkanisasi didinginkan dan ditaburkan dengan bubuk kalsium karbonat.
3.4.7 Prosedur Analisa Kandungan Amilum Pada Selulosa Mikrokristalin
Adapun prosedur uji amilum menggunakan larutan iodium adalah sebagai berikut [69]:
1. Sebanyak 10 mg sampel selulosa mikrokristal ditambahkan dengan 90 ml aquadest dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90 °C.
2. Kemudian disaring selagi panas dan didinginkan. 3. Ditambahkan 0,1 ml iodium 0,05 M pada filtrate.
4. Jika warna filtrat tidak berubah, berarti sampel terbebas dari glukosa.
Universitas Sumatera Utara
35
3.4.8 Prosedur Uji Selulosa Mikrokristal Menggunakan Seng Klorida Beriodium
Adapun prosedur uji selulosa mikrokristal menggunakan seng klorida
Beriodium adalah sebagai berikut [69]: 1. Dibuat larutan seng klorida beriodium dengan mencampurkan 20 gram seng
klorida dan 6,5 gram kalium iodida dilarutkan dalam 10,5 ml aquadest. 2. Kemudian ditambahkan 0,5 gram iodium dan dikocok selama 15 menit.
3. Larutan yang dihasilkan diteteskan pada sampel selulsoa mikrokristal. 4. Apabila hasil yang diperoleh brwarna biru violet, berarti sampel yang diperoleh
adalah selulosa mikrokristal.
3.4.9 Prosedur Leaching pada Film Lateks Karet Alam
Adapun prosedur perlakuan leaching pada film lateks karet alam adalah sebagai berikut [8]:
3.4.9.1 Leaching menggunakan larutan Amonia 1 1. Film lateks karet alam dimasukkan kedalam wadah yang berisi larutan
Amonia 1 . 2. Film lateks karet alam direndam dengan Amonia 1 selama 6 jam.
3. Setelah 6 jam film lateks karet alam dikeluarkan dan dikeringkan dengan suhu ruangan.
4. Dibentuk Film lateks karet alam dalam bentuk dumble shape. 5. Film lateks karet alam dalam bentuk dumble shape dilakukan pengujian sifat
mekanik. 3.4.9.2 Leaching menggunakan Air H
2
O 1. Film lateks karet alam dimasukkan kedalam wadah yang berisi Air H
2
O. 2. Film lateks karet alam direndam dengan Air H
2
O selama 6 jam. 3. Setelah 6 jam film lateks karet alam dikeluarkan dan dikeringkan dengan
suhu ruangan. 4. Dibentuk Film lateks karet alam dalam bentuk dumble shape.
5. Film lateks karet alam dalam bentuk dumble shape dilakukan pengujian sifat mekanik.
Universitas Sumatera Utara
36
3.5 FLOWCHART PERCOBAAN
3.5.1 Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida
Adapun Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :
Mulai Dimasukkan 0,05 mol 50 gram sampel Refined Bleached
Deodorized Palm Stearin RBDPS dalam labu leher tiga Ditambahkan 0,24 mol 25,6 gram
dietanolamina Ditambahkan 0,093 mol 5 gram katalis natrium
metoksida dilarutkan dalam 20 ml metanol Dipanaskan pada suhu 60 - 70 °C sambil diaduk
dengan magnetic stirrer selama 5 jam Hasil reaksi diuapkan dengan alat rotary
evaporator untuk menguapkan pelarutnya
Apakah semua pelarut telah teruapkan ?
A Tidak
Ya
Universitas Sumatera Utara