50
3.6 PENGUJIAN PRODUK LATEKS KARET ALAM
3.6.1 Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength dengan ASTM D 412
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan produk lateks karet alam yang terpenting dan sering digunakan untuk karakteristik suatu bahan produk
lateks karet alam.Kekuatan tarik suatu bahan didefenisikan sebagai besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan spesimennya bahan dibagi
dengan luas penampang awal Ao.
Gambar 3.14 Sketsa Spesimen Uji Tarik ASTM D 412
Produk lateks karet alam dipilih dan dipotong membentuk spesimen untuk pengujiankekuatan tarik uji tarik sesuai dengan standar ASTM D 412. Pengujian
kekuatan tarik dilakukan dengan tensometer terhadap tiap spesimen. Tensometer terlebih dahulu dikondisikan pada beban 100 kgf dengan kecepatan 500 mmmenit,
kemudian dijepit kuat dengan penjepit yang ada dialat. Mesin dihidupkan dan spesimen akan tertarik ke atas spesimen diamati sampai putus, dicatat tegangan
maksimum dan regangannya. Analisa kekuatan tarik dilakukan di Laboratorium Penelitian, Fakultas Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.
3.6.2 Karakterisasi Scanning Electron Microscope SEM
Tujuan dilakukan analisa ini adalah untuk melihat morfologi penyebaran pengisi dalam matriks lateks karet alam dengan penambahan bahan penyerasi
alkanolamida setelah dilakukan leaching. Analisa Scanning Electron Microscope
Universitas Sumatera Utara
51 SEM di Laboratorium Mineral dan Mineral Maju, Fakultas MIPA, Universitas
Negeri Malang UM.
3.6.3 Karakterisasi Fourier Transform Infra-Red FTIR
Sampel yang akan dianalisa dengan Fourier Transform Infra-Red FTIR yaitu berupa :
1. Bahan penyerasi alkanolamida. 2. Selulosa mikrokristal.
3. Larutan dispersi selulosa mikrokristal dan alkanolamida. 4. Produk lateks karet alam tanpa pengisi selulosa mikrokristal dan tanpa bahan
penyerasi alkanolamida setelah leaching. 5. Produk lateks karet alam dengan pengisi selulosa mikrokristal tanpa bahan
penyerasi alkanolamida setelah leaching. 6. Produk lateks karet alam dengan pengisi selulosa mikrokristal dan bahan
penyerasi alkanolamida setelah leaching. Tujuan dilakukan analisa ini adalah untuk melihat apakah ada atau tidak
terbentuknya gugus amida dalam bahan penyerasi alkanolamida dan gugus baru dalam produk lateks karet alam dengan tambahan pengisi selulosa mikrokristal dan
bahan penyerasi alkanolamida. Analisa Fourier Transform Infra-Red FTIR dilakukan di Laboratorium Mineral dan Mineral Maju, Fakultas MIPA, Universitas
Negeri Malang UM.
3.6.4 Karakterisasi X-Ray Diffraction XRD