39 sebesar 20. Pada perbandingan 60 : 30 diperoleh kadar abu sebesar 24,7.
Pada perbandingan 50 : 50 kadar abu yang diperoleh yaitu 26,7 [19]. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, briket yang diperoleh pada
penelitian ini memiliki kadar abu yang lebih rendah. Dari hasil pengujian dan merujuk kepada Tabel 2.1, nilai kadar abu yang
memenuhi SNI maksimal 10 terdapat pada semua perbandingan eceng gondok dan tempurung kelapa 1:4 untuk ukuran partikel 10, 42, dan 60 mesh yaitu lebih
kecil dari 10, sedangkan selebihnya pada perbandingan 1:1;1:2, dan 1:3 untuk semua ukuran partikel 10, 42, dan 60 mesh tidak memenuhi standar SNI dan hal
yang sama juga apabila menggunakan standar Inggris maksimal 10. Untuk standar mutu Jepang maksimal 7, semua briket pada penelitian ini tidak
memenuhi standar. Untuk standar mutu Amerika maksimal 16, semua perbandingan eceng gondok pada perbandingan 1:1 dan 1:2 dengan ukuran mesh
10, 42 dan 60 tidak memenuhi standar, sedangkan selebihnya pada perbandingan 1:3 dan 1:4 memenuhi standar.
4.4 KADAR AIR
Kadar air merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kualitas dari briket, semakin besar kadar air di dalam briket maka kualitasnya semakin
menurun, disebabkan nilai bakarnya akan menurun, atau sukar untuk dibakar. Begitu juga sebaliknya semakin kecil kadar air yang terkandung, maka semakin
baik kualitas briket tersebut. Hal ini disebabkan panas yang diberikan digunakan terlebih dahulu untuk menguapkan air yang terkandung di dalam briket. Nilai
kadar air dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara
40 Gambar 4.4 Nilai Kadar Air
Dari Gambar 4.4, nilai kadar air terkecil diperoleh pada perbandingan 1:4 dengan ukuran partikel atau ukuran mesh 60 yaitu 1,0140. Sedangkan nilai
kadar air terbesar diperoleh pada perbandingan 1:1 pada ukuran partikel 10 mesh yaitu 2,4936.
Dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa semakin besar ukuran partikel pada briket maka kadar airnya semakin besar dan mengurangi kualitas dari briket
tersebut. Hal ini disebabkan ukuran partikel yang besar akan banyak menyerap air. Penambahan tempurung kelapa juga mempengaruhi nilai kadar air. Semakin
sedikit penambahan tempurung kelapa pada variasi penelitian, maka kadar air akan semakin meningkat sebab kadar air pada eceng gondok lebih besar dibanding
pada tempurung kelapa. Eceng gondok lebih mudah menyerap air sehingga kadar air pada eceng gondok mencapai 90 dari berat eceng gondok itu sendiri. Briket
yang mengandung kadar air yang tinggi akan mudah ditumbuhi jamur dan akan sukar dinyalakan [4].
Pada penelitian sebelumnya kadar air yang terdapat pada briket dengan perbandingan eceng gondok dan tempurung kelapa 10 : 90 dengan ukuran
partikel 10 mesh yaitu sebesar 6,45, pada perbandingan 30 : 70 nilai kadar air yang diperoleh yaitu 7,04 dan untuk perbandingan 50 : 50 diperoleh
0,0 0,5
1,0 1,5
2,0 2,5
3,0
10 42
60 K
ada r A
ir
Ukuran Partikel mesh 1 : 1
1 : 2 1 : 3
1 : 4
Universitas Sumatera Utara
41 kadar air sebesar 7,77 [1]. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya,
briket yang diperoleh pada penelitian ini memiliki kadar air yang lebih rendah. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai kadar air pada semua
perlakuan variasi penelitian ini apabila merujuk kepada Tabel 2.1 telah memenuhi SNI maksimal 8, standar mutu Jepang maksimal 8, standar mutu Inggris
maksimal 4, dan standar mutu Amerika maksimal 6.
4.5 KADAR ZAT MENGUAP