14 2.
Intensitas cahaya
Pada keadaan cahaya matahari 100, tanaman ini tumbuh dan berkembang biak paling cepat dibandingkan dengan cahaya matahari
75, 50 atau 25. 3.
Temperatur
Temperatur merupakan faktor yang menentukan distribusi eceng gondok dimana pada suhu 25
o
C tumbuh dengan pesat. Kecepatan pertumbuhan relatif tanaman ini adalah lima kali lebih tinggi pada musim panas bila
dibandingkan dengan musim dingin. 4.
Unsur hara
Pada pH sekitar 7, eceng gondok menyerap unsur hara paling banyak terutama N.
2.5   TEMPURUNG KELAPA
Tempurung merupakan lapisan yang keras dengan ketebalan antara 3 mm sampai 5 mm. Sifat kerasnya disebabkan oleh banyaknya kandungan silikat SiO
2
yang terdapat pada tempurung tersebut. Dari berat total buah kelapa, antara 15 sampai 19 merupakan berat tempurungnya. Selain itu tempurung juga banyak
mengandung lignin. Sedang kandungan  metoksil dalam tempurung hampir sama dengan yang terdapat dalam kayu [3].
Gambar 2.4 Tempurung kelapa
Universitas Sumatera Utara
15 Tabel 2.3 Komposisi Kimia Tempurung Kelapa [3]
Unsur Kimia                                                Kandungan Selulosa                                                                           26,60
Pentosan                                                                          27,00 Lignin                                                                              29,40
Kadar Abu                                                                         0,60 Solfen Ekstraktif                                                              4,20
Uronat anhidrad                                                               3,50 Nitrogen                                                                           0,11
Air                                                                                    8,00
Tempurung kelapa merupakan limbah organik yang memiliki peluang untuk dijadikan sebagai bahan bakar. Tempurung kelapa digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan briket karena tempurung kelapa memiliki sifat difusi termal yang baik karena tingginya  kandungan selulosa dan lignin yang  terdapat di dalam
tempurung. Selain itu,  keberadaan tempurung kelapa yang  melimpah baik yang berasal dari limbah pertanian maupun yang berasal dari limbah rumah tangga dan
industri belum dimanfaatkan secara maksimal.  Untuk meningkatkan penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan bakar  alternatif maka tempurung kelapa dapat
dibuat menjadi briket [14]. Tempurung kelapa yang akan dijadikan briket haruslah tempurung yang
berasal dari kelapa yang sudah tua, kering dan bersih dari pengotor seperti serabut, tanah ataupun pasir yang menempel pada tempurung karena akan
berpengaruh pada saat proses karbonisasi dan pada mutu briket yang dihasilkan. Tempurung yang basah akan menimbulkan banyak asap pada saat dilakukan
karbonisasi [14]. Arang tempurung kelapa dapat dibentuk menjadi briket atau pelet melalui
proses pemadatan. Untuk memahami sifat dan karakteristik tempurung kelapa yang sesuai sebagai bahan bakar maka perlu dipahami mengenai sifat fisik dan kimianya
seperti kerapatan, struktur, morfologi, dan termal. Perubahan tempurung kelapa menjadi arang diperoleh melalui proses pirolisis.
Perubahan komposisi dan sifat termal tempurung kelapa menjadi arang ditunjukkan pada Tabel 2.4.
Universitas Sumatera Utara
16 Tabel 2.4 Perbandingan Sifat Antara Tempurung Kelapa dan Arangnya [15]
Bahan               Komponen          Kandungan      Sifat termal kJkg Tempurung              Moisture                  10,46                        18.388
Kelapa                     Volatile Matter        67,67 Karbon                    18,29
Abu                         3,58
Arang                     Volatile Matter         10,60                       30.750 Tempurung             Karbon                     76,32
Kelapa                    Abu                          13,08
Perubahan atau konversi tempurung kelapa menjadi arang menghasilkan
karbon sisa yang banyak dan peningkatan kandungan abu namun tetap tidak sebanyak peningkatan kandungan karbonnya. Perubahan lain yang mencolok adalah
penghilangan kandungan air dan bahan mudah uap volatile.
2.6   PROSES KARBONISASI