Flowchart Pembuatan Briket arang Flowchart Pengujian Kerapatan Briket Flowchart Pengujian Kekuatan Tekan Flowchart Uji Eksperimental Untuk Laju Pembakaran

26 3.5 FLOWCHART PERCOBAAN 3.5.1 Flowchart Pembuatan Arang Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Arang

3.5.2 Flowchart Pembuatan Briket arang

Bahan baku eceng gondok dan tempurung kelapa dicacah kecil-kecil ± 1 cm Selesai Hasil pengarangan eceng gondok dan tempurung kelapa digiling dengan menggunakan hammer mill untuk dijadikan serbuk arang Mulai Eceng gondok dikarbonisasi di dalam furnace dengan suhu 400 o C selama 15 menit, sedangkan tempurung kelapa dikarbonisasi didalam furnace dengan suhu 400 o C selama 1 jam untuk dijadikan bioarang Mulai Serbuk arang disaring dengan alat pengayak ukuran mesh 10, 42, dan 60 untuk mendapatkan material yang seragam A Universitas Sumatera Utara 27 Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Briket Arang 3.5.3 Flowchart Analisis Proksimat 3.5.3.1 Flowchart Pengujian Nilai Kalor Tepung kanji terlebih dahulu dibuat menjadi adonan bubur dengan air panas pada suhu ± 70 o C. Setelah menjadi bubur, tepung kanji dicampurkan dengan serbuk arang sehingga menghasilkan adonan yang lengket Selesai Calorimeter dihidupkan sampai muncul main menu Pilih menu calorimeter operation dan heaterpump dihidupkan Setelah adonan rata, adonan sebanyak 35 gr tersebut dicetak menggunakan alat cetak briket dengan kekuatan tekan 1 toncm 2 Komposisi bahan baku eceng gondok dan tempurung kelapa di variasikan yaitu 1:1; 1:2; 1:3; dan 1:4 Adonan diaduk hingga bahan tercampur merata A Mulai B Universitas Sumatera Utara 28 Pilih operation metode determination dan cooler system dihidupkan. Setelah itu, benang diikatkan pada kawat diatas tempat sampel sampai benangnya menyentuh sampel . Masukkan bomb kedalam bucket, perhatikan jangan ada kebocoran dari bomb B Kemudian rangkaikan head bomb dengan bomb silinder dan Pada head bomb ditutup keluaran udaranya C Lalu sampel ditimbang 1 gram dengan neraca analitik dan letakkan sampel pada head bomb. Dipasang katub oksigen ke bomb dan tekan O 2 fill sampai terisi penuh Isikan 2 liter air dari cooler system ketabung volumetric sampai penuh dan tuangkan dari tabung volumetric ke bucket. Bucket dimasukkan kedalam bomb calorimeter, lalu perhatikan tanda pada bagian bawah bucket harus sama posisinya dengan yang ada didalam calorimeter Universitas Sumatera Utara 29 Gambar 3.3 Flowchart Pengujian Nilai Kalor

3.5.3.2 Flowchart Pengujian Kadar Abu

Selesai C Mulai Cawan porselin dikeringkan di dalam furnace bersuhu 600 o C selama 30 menit Kemudian cawan didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang berat kosongnya Ke dalam cawan kosong tersebut dimasukkan sampel sebanyak 1 gram. D Tekan start, dan tunggu hasil analisa nilai kalornya. Lalu pasang kabel ignition ke terminal bomb dan tutup calorimeter. Universitas Sumatera Utara 30 Gambar 3.4 Flowchart Pengujian Kadar Abu

3.5.3.3 Flowchart Pengujian Kadar Air

Selesai Cawan porselin kosong ditimbang kemudian sampel briket dimasukkan sebanyak 5 gram Dihitung kadar abunya dengan tiga kali pengulangan triplo D Cawan yang telah berisi sampel selanjutnya dimasukkan ke dalam furnace dengan suhu 850 o C selama 4 jam sampai sampel menjadi abu Selanjutnya cawan diangkat dari furnace dan didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Mulai Sampel diratakan dan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105 o C selama 3 jam E Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 3.5 Flowchart Pengujian Kadar Air

3.5.3.4 Flowchart Pengujian Kadar Zat Menguap

Gambar 3.6 Flowchart Pengujian Kadar Zat Menguap Selesai Cawan kosong beserta tutupnya terlebih dahulu dipijarkan didalam tanur selama 30 menit dan didinginkan di dalam desikator Selesai E Cawan dikeluarkan dari oven untuk didinginkan dalam desikator lalu ditimbang bobotnya dan dihitung kadar airnya Mulai Ditimbang dengan teliti sebanyak 1 gram sampel dan dimasukkan ke dalam cawan kosong tersebut Cawan ditutup dan dimasukkan ke dalam furnace dengan suhu 950 o C selama 7 menit Cawan didinginkan di dalam desikator kemudian ditimbang dan dihitung kadar zat menguapnya Universitas Sumatera Utara 32

3.5.4 Flowchart Pengujian Kerapatan Briket

Gambar 3.7 Flowchart Pengujian Kerapatan Briket

3.5.5 Flowchart Pengujian Kekuatan Tekan

Gambar 3.8 Flowchart Pengujian Kekuatan Tekan Briket ditimbang, diukur tinggi dan jari-jari nya kemudian dihitung kerapatannya Selesai Mulai Mulai Alat Tensile test dihubungkan dengan arus listrik dan pompa dihidupkan. Beban tekan diatur dan spesimen yang akan diuji diletakkan pada alat tensile test. Penekanan dilakukan dengan menurunkan lempengan pada alat sampai spesimen pecah dan hasil nilai uji tekan akan tercatat dari panel alat tensil test . Selesai Universitas Sumatera Utara 33

3.5.6 Flowchart Uji Eksperimental Untuk Laju Pembakaran

Gambar 3.9 Flowchart Uji Eksperimental Untuk Laju Pembakaran Briket kemudian dibakar dan diukur waktu pembakarannya kemudian massa briket setelah dibakar ditimbang. Selesai Mulai Briket yang telah dihasilkan dengan variasi komposisi bahan baku yang berbeda ditimbang beratnya Universitas Sumatera Utara 34

3.6 FLOWCHART PENELITIAN

Gambar 3.10 Flowchart Penelitian Penetapan variasi : Perbandingan eceng gondok dan tempurung kelapa serta ukuran mesh, jumlah perekat tapioka, suhu karbonisasi, berat briket, tekanan kempa Setup peralatan : Oven, Furnace, Alat kempa briket, Neraca, Cetakan briket, Alat penggiling, Mesh, Hammer mill, Bomb Calorimeter, Penangas air, Cawan porselin, Desikator, Screening, Termometer. Penyediaan bahan : Eceng gondok, tempurung kelapa, tepung tapioka, air. Pembuatan arang Pembuatan briket arang Analisis proximate : pengujian nilai kalor, kadar abu, kadar air, dan kadar zat menguap Pengujian kerapatan Selesai Mulai Analisis uji eksperimental untuk laju pembakaran Pengujian kekuatan tekan Universitas Sumatera Utara