46
4.8 LAJU PEMBAKARAN
Laju pembakaran merupakan penggambaran berkurangnya bobot briket per detik selama pembakaran. Pengurangan bobot yang semakin cepat memberikan
laju pembakaran yang besar. Semakin besar laju pembakaran, maka nyala briket akan semakin singkat begitu juga sebaliknya. Nilai laju pembakaran dapat dilihat
pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Nilai Laju Pembakaran Dari Gambar 4.8 diperoleh nilai laju pembakaran terendah pada
perbandingan eceng gondok dengan tempurung kelapa 1:4 untuk ukuran partikel 60 mesh yaitu 0,0028 grdetik, sedangkan nilai laju pembakaran terbesar diperoleh
pada perbandingan 1:1 untuk ukuran partikel 10 mesh yaitu 0,0043 grdetik. Hal ini disebabkan oleh nilai kerapatan yang dihasilkan pada ukuran partikel 10, 42,
dan 60 mesh berbeda, dimana pada partikel 60 mesh nilai kerapatannya lebih besar dibanding pada 10 dan 42 mesh, sehingga briket lebih lama habis. Laju
pembakaran di pengaruhi oleh kerapatan suatu briket, dimana semakin rapat suatu briket maka laju pembakarannya semakin lama atau lama habis bila dibakar,
sebab semakin rapat suatu briket maka rongga udaranya semakin sedikit atau semakin sukar dilalui oksigen pada proses pembakaran. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa semakin banyak tempurung kelapa di dalam briket maka akan semakin lama waktu pembakarannya sehingga laju pembakarannya semakin
0,0000 0,0005
0,0010 0,0015
0,0020 0,0025
0,0030 0,0035
0,0040 0,0045
10 42
60 L
aj u
P em
ba ka
ran g
r de
ti k
Ukuran Partikel mesh 1 : 1
1 : 2 1 : 3
1 : 4
Universitas Sumatera Utara
47 kecil. Hal ini disebabkan tempurung kelapa memiliki nilai kalor yang lebih tinggi
dan kerapatan lebih besar dibandingkan eceng gondok, dimana semakin tinggi nilai kalor briket maka waktu pembakaran semakin lama.
Hasil yang sama juga diperoleh pada penelitian sebelumnya, nilai laju pembakaran briket yang terbuat dari eceng gondok dengan menggunakan perekat
tapioka berkisar antara 61,8x10
-3
- 125,8x10
-3
grdetik [8]. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, maka briket yang diperoleh pada penelitian ini
menunjukkan nilai laju pembakaran yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan briket yang diperoleh pada peneltian ini lebih baik, sebab waktu pembakarannya
lebih lama dan nilai laju pembakrannya lebih rendah. Pada laju pembakaran belum memiliki parameter standar kualitas sebagai
acuan, tetapi beberapa peneliti lain dalam jurnal meraka telah melakukan pengujian laju pembakaran dan mendapatkan hasil [8, 13].
4.9 ANALISIS EKONOMI