KADAR ZAT MENGUAP Pengaruh Variasi Perbandingan Tempurung Kelapa dan Eceng Gondok serta Variasi Ukuran Partikel Terhadap Karakteristik Briket

41 kadar air sebesar 7,77 [1]. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, briket yang diperoleh pada penelitian ini memiliki kadar air yang lebih rendah. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai kadar air pada semua perlakuan variasi penelitian ini apabila merujuk kepada Tabel 2.1 telah memenuhi SNI maksimal 8, standar mutu Jepang maksimal 8, standar mutu Inggris maksimal 4, dan standar mutu Amerika maksimal 6.

4.5 KADAR ZAT MENGUAP

Kadar zat menguap adalah zat yang dapat menguap sebagai hasil dekomposisi senyawa-senyawa yang masih terdapat di dalam arang selain air. Kandungan kadar zat menguap yang tinggi di dalam briket arang akan menyebabkan asap yang lebih banyak pada saat briket dinyalakan. Nilai kadar zat menguap dapat dilihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Nilai Kadar Zat Menguap Kadar zat menguap pada penelitian ini semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya penambahan tempurung kelapa. Hal ini disebabkan adanya kandungan zat-zat menguap seperti CO, CO 2 , H 2 , CH 4 , H 2 O yang terdapat pada 12,0 12,5 13,0 13,5 14,0 14,5 15,0 15,5 10 42 60 K ada r V ol atil Ukuran Partikel mesh 1 : 1 1 : 2 1 : 3 1 : 4 Universitas Sumatera Utara 42 tempurung kelapa yang digunakan ikut menguap. Kandungan zat menguap yang tinggi akan menimbulkan banyak asap pada saat briket dinyalakan. Kadar zat menguap juga dipengaruhi oleh ukuran partikel briket, dimana semakin kecil partikel suatu briket maka kadar zat menguap pada briket tersebut akan semakin kecil, karena semakin kecil partikel briket maka kandungan briket yang menguap akan semakin sedikit pula. Dari Gambar 4.5 diperoleh kadar zat menguap terendah pada perbandingan eceng gondok dengan tempurung kelapa 1:1 pada ukuruan partikel 60 mesh yaitu 13,1700, sedangkan kadar zat menguap terbesar pada perbandingan 1:4 dengan ukuran partikel 10 mesh yaitu 14,9351. Hasil dari pengujian nilai kadar zat menguap pada grafik diatas apabila merujuk kepada Tabel 2.1 telah memenuhi SNI maksimal 15, standar mutu Inggris maksimal 16, standar mutu Amerika Maksimal 28 dan standar mutu Jepang maksimal 30. Pada penelitian sebelumnya, kadar zat menguap yang diperoleh briket pada perbandingan serbuk gergaji dan arang cangkang kelapa sawit 50 : 50 yaitu sebesar 34,19. Pada perbandingan 100 : 0 kadar zat menguap yang diperoleh yaitu sebesar 40,87 [7]. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, briket yang diperoleh pada penelitian ini memiliki kadar zat menguap yang lebih rendah.

4.6 KERAPATAN BRIKET DENSITAS