diberikan guru. Maupun membantu menyelesaikan tugas atau latihan dari
guru. d
Melakukan evaluasi Dalam tahap akhir dari metode pembelajaran ini, guru melakukan monitoring
dan evaluasi secara kontinue, mengenai proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi tutor
maupun
tutee
siswa dalam proses belajar mengajar berjalan. Apabila tutor berhasil dalam membelajarkan tuteenya, maka tutor tersebut diberi
kesempatan membantu tutor lain yang masih lemah. Apabila tutor
tutee
telah berhasil dalam kegiatan belajar mengajarnya, sehingga
tutee
memahami dan kemampuan prestasinya meningkat. Maka, guru memberi motivasi dengan
rangsangan berupa pujian, hadiah sederhana tambahan nilai.
f. Prosedur Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran
Akuntansi
Dari beberapa langkah pembelajaran tutor sebaya diatas, maka dalam pembelajaran mata pelajaran Akuntansi. Prosedur pembelajaran yang akan
dilaksanakan melalui beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Pengertian Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran Akuntansi
Tutor sebaya adalah tenaga pengajar dalam metode pembelajaran tutor sebaya pada mata pelajaran Akuntansi, yang tidak mendapat pendidikan
seperti guru, tetapi mereka dipilih oleh guru berdasarkan kepandaiannya pada mata pelajaran Akuntansi, dan disetujui oleh teman satu kelas. Mereka bukan
tenaga ahli mendidik, namun mereka membantu temannya yang masih lemah dengan sukarela tanpa mendapatkan imbalan. Pentingnya penggunaan tutor
sebaya adalah karena tutor tersebut cepat dapat diperoleh, biaya mencetak tutor murah, dan yang lebih penting adalah situasi belajar menjadi nyaman.
2 Cara Pemilihan Tutor Sebaya
Tutor sebaya dipilih dari siswa satu kelas oleh guru, khususnya mereka yang telah menguasai Akuntansi dan telah sesuai dengan persyaratan tutor
sebaya. Hal ini sesuai dengan prinsip metode pembelajaran tutor sebaya, sehingga tutor dipilih dari teman-temannya sendiri yang satu kelas yang
usianya relatif sama atau sebaya. Kemudian tutor yang telah dipilih oleh guru tersebut bisa diterima dan disetujui oleh teman yang lain, untuk mengajar dan
membantu belajar teman yang lain. 3
Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Tutor Sebaya Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tutor
sebaya adalah sebagai berikut: a
Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil antara 4 siswa, sesuai latar belakang kemampuan awal prestasi belajar, dengan satu siswa yang
memiliki prestasi lebih baik sebagai tutor sebaya. b
Tutor yang telah mendapatkan petunjuk, materi, dan bimbingan dari guru, mulai mengajarkan materi keanggota kelompok masing-masing dan
membantu anggotanya mengerjakan soal diskusi kelompok yang telah diberikan oleh guru, yang akan menjadi petunjuk atau kerangka diskusi
bagi kelompok agar kegiatan tutorial dapat terfokus. c
Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan tutorial bimbingan kepada anggota terhadap materi ajar
yang sedang dipelajari, mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung aktif dan dinamis, menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing
apabila ada permasalahan saat pembelajaran berlangsung, mengatur diskusi bersama anggota kelompok, melaporkan perkembangan akademis
kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari. Peran guru dalam metode tutor sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan
pembimbing terbatas. Artinya, guru hanya melakukan intervensi ketika betul-betul diperlukan oleh siswa.
d Melakukan pembahasan soal diskusi sebagai tugas kelompok. Setiap
anggota kelompok mencocokkan hasil jawaban soal diskusi yang telah dikerjakan dengan bantuan tutor, serta aktif mengeluarkan pendapat saat
pembahasan.
e Melaksanakan evaluasi belajar secara individu diakhir pembelajaran, untuk
mengetahui kemampuan kognitif siswa, serta sebagai umpan balik bagi guru. Saat evaluasi berlangsung, siswa tidak diperbolehkan bekerjasama.
B. Penelitian Yang Relevan
1. “Penerapan Model Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan
Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Gedangan Gaum 02 Kecamatan Tasikmadu Karanganyar”. Oleh Rina Iriani Thesis,2002. Hasil penelitiannya
menyatakan, bahwa model tutor sebaya ternyata banyak membantu guru dalam mengajar membaca di tingkat SD.
2. “Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mempelajari Pokok Bahasan
Keseimbangan Kimia dan Penggunaan Remidiasi Tutor Sebaya Disertai Supervise Klinis Sebagai Alternatif Untuk Penanggulangannya Pada Siswa
Kelas 2 SMU Assalaam Sukoharjo Tahun Pelajaran 20032004”. Oleh Tina Dwi Setyaningsih Thesis,2004. Hasil penelitiannya menyatakan, bahwa
metode tutor sebaya disertai supervisi klinis dapat digunakan sebagai alternatif remidiasi pada pokok bahasan keseimbangan kimia.
3. “Studi Komparasi Antara Metode Tutor Sebaya dengan Metode Konvensional
di Tinjau dari Prestasi Belajar Akuntansi pada Kelas X SMK Murni 2 Surakarta Tahun Ajaran 20052006”. Oleh Fika Tri Worowati Skripsi,2006.
Hasil penelitiannya menyatakan, bahwa metode tutor sebaya lebih baik dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dari pada
menggunakan metode konvensional. Dimana prestasi belajar siswa pada kelas X Akuntansi 1 sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode
tutor sebaya, prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan dengan kelas X Akuntansi 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
Beberapa penelitian tersebut di atas menyatakan bahwa, model tutor sebaya dapat membantu guru dalam mengajar membaca permulaan di tingkat SD,
tutor sebaya disertai supervise klinis dapat digunakan sebagai alternatif remidiasi pada pokok bahasan kesetimbangan kimia, dan metode tutor sebaya dapat lebih
baik dalam meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dibanding dengan