5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anti Penuaan Anti-aging
Anti-aging atau anti penuaan adalah produk kosmetik yang digunakan secara topikal yang mampu mengobatimenghilangkan gejala yang disebabkan
oleh sinar UV atau disebut photoaging pada kulit atau produk yang dapat mengurangimemperlama timbulnya gejala-gejala photoaging Barel, et al.,2009.
Fungsi dan manfaat anti-aging
Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat dari produk anti-aging menurut Muliyawan dan Suriana 2013 :
1. Fungsi anti-aging
a. Menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit.
b. Menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit.
c. Menjaga kelembaban dan elastisitas kulit.
d. Merangsang produksi kolagen.
2. Manfaat anti-aging
a. Mencegah kulit dari kerusakan degeneratif yang menyebabkan kulit
terlihat kusam dan keriput. b.
Kulit tampak lebih sehat, cerah, dan awet muda. c.
Kulit tampak elastis, dan jauh dari tanda-tanda penuaan dini.
Universitas Sumatera Utara
6
2.2 Penuaan Dini
Penuaan adalah suatu proses alami yang mengarah pada kehilangan integritas struktual dan fungsi fisiologis dari kulit. Penuaan biologis secara
definisi tidak dapat dihindari oleh pengaruh waktu biologis pada kulit, yang tidak dipengaruhi oleh paparan sinar matahari berulang Barel, et al., 2009.
Penuaan merupakan proses yang alamiah dan tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya. Seiring bertambahnya usia, maka tanda-tanda penuaan
pada wajah mulai bermunculan. Seperti munculnya kerutan atau garis-garis halus yang muncul diarea sudut mata, kening, dan sekitar bibir. Bila garis-garis halus
disana mulai muncul, maka menjadi petunjuk bahwa wajah membutuhkan perawatan yang lebih Muliyawan dan Suriana, 2013.
Terjadinya kerut atau keriput disebabkan oleh berkurangnya ketebalan dermis sebanyak 20 pada orang tua berkaitan dengan hilangnya serat elastin dan
kolagen. Kolagen dan elastin adalah komponen utama lapisan dermis. Hilangnya serat-serat ini berdampak buruk terhadap kelembaban dan ketegangan kulit
sehingga meninmbulkan kerut atau keriput Atmaja, 2009. Proses penuaan kulit pada dasarnya ada dua macam, yaitu Muliyawan dan
Suriana, 2013 : 1.
Penuaan kronologi chonological aging Penuaan kronologi terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Proses ini
terjadi karena adanya perubahan struktur, fungsi, dan metabolik kulit khususnya lapisan dermis dan epidermis seiring dengan bertambahnya usia.
Universitas Sumatera Utara
7 Perubahan ini ditandai oleh berkurangnya kelenjar minyak, kulit tampak
kering, munculnya kerutan dan bintik-bintik hitam tanda penuaan. 2.
Paparan cahaya photoaging Photoaging terjadi karena berkurangnya kolagen dan serat elastis kulit akibat
paparan sinar ultraviolet. Kolagen adalah komposisi utama lapisan kulit dermis lapisan bawah dermis. Lapisan dermis merupakan lapisan kulit yang
berperan untuk bertanggung jawab pada sifat elastisitas dan halusnya kulit. Kedua sifat ini merupakan kunci suatu kulit disebut indah dan awet muda.
Apabila produksi kolagen menurun pada lapisan dermis kulit, maka kulit akan terlihat kering dan tidak elastis lagi.
Beberapa kasus penuaan terjadi begitu cepat, dimana tanda – tanda penuaan mulai tampak pada usia yang relatif muda sekitar 20 tahun. Proses
penuaan yang berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya ini dikenal dengan penuaan dini. Penuaan dini ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu: Muliyawan dan
Suriana, 2013. 1.
Faktor internal , diantaranya yaitu genetik, asupan nutrisi yang kurang, dan sakit berkepanjangan.
2. Faktor eksternal, diantaranya yaitu polusi, asap rokok, sinar matahari, dan efek
dari gaya hidup tidak sehat.
2.2.1 Tanda-tanda penuaan dini
Ciri – ciri fisik penuaan dini menurut Noormindhawati 2013 adalah: 1.
Keriput dan mengendur
Universitas Sumatera Utara
8 Seiring bertambahnya usia jumlah kolagen dan elastin kulit semakin
berkurang, akibatnya kulit kehilangan elastisitasnya sehingga tampak keriput dan mengendur.
2. Muncul age spot noda hitam
Muncul diarea yang sering terpapar sinar matahari seperti wajah, lengan, dan tangan.
3. Kulit kasar
Rusaknya kolagen dan elastin akibat sinar matahari membuat kulit menjadi kering dan kasar.
4. Pori – pori membesar
Akibat penumpukan sel kulit mati, pori- pori menjadi membesar.
2.2.2 Proses terjadinya penuaan dini
Paparan sinar matahari yang berlebihan merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya produksi kolagen dalam dermis kulit, karena paparan sinar
matahari yang berlebih pada kulit menyebabkan munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim inilah yang selanjutnya akan merusak kulit,
menghancurkan kolagen, dan jaringan penghubung yang ada dibawah kulit dermis. Akibatnya, paparan cahaya UV yang berlebih akan menyebabkan proses
penuaan pada kulit berlangsung lebih cepat Muliyawan dan suriana, 2013. Fitur karakteristik dari penuaan kulit adalah kemampuan untuk regenerasi
kulit yang menurun. Pergantian epidermis membutuhkan 28 hari pada kulit dewasa muda dan bisa meningkat sampai 40-60 hari seiring bertambahnya usia
Barel, et al., 2009.
Universitas Sumatera Utara
9
2.2.3 Pencegahan penuaan dini
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah proses penuaan yang berlangsung lebih cepat dari pada semestinya sebagai berikut Prianto, 2014 :
a. Bagi yang memiliki tipe kulit kering lebih baik menggunakan pelembab.
Pelembab akan melindungi tekstur dan elastisitas kulit. b.
Menghindari paparan langsung sinar matahari dan menggunakan losion atau krim tabir surya yang memiliki SPF.
c. Menghindari kebiasaan merokok atau berada dilingkungan sekitar yang
penuh dengan asap rokok. Asap rokok bisa menyebabkan kulit kering dan kusam.
d. Menghindari konsumsi alkohol. Efek dari alkohol yang menarik air dari
dalam tubuh akan menyebabkan kekeringan pada kulit. e.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan E yang saat ini sangat populer sebagai anti-aging dan konsumsi air minum yang cukup.
f. Beristirahat dengan cukup dan menghindari tidur melewati tengah malam.
Seperti organ lainnya, kulit juga butuh istirahat dan membentuk sel baru. g.
Menghindari mengerutkan wajah karena ekspresi ini akan membentuk garis yang permanen mnejelang umur 45 tahun. Biasanya ditemui garis
ekspresi pada derah dahi karena pengaruh ekspresi dari bagian alis mata kearah atas.
2.3 Antioksidan
Antioksidan adalah salah satu senyawa yang dapat menetralkan dan meredam radikal bebas dan menghambat terjadinya oksidasi pada sel sehingga
Universitas Sumatera Utara
10 mengurangi terjadinya kerusakan sel, seperti penuaan dini Heranani dan Raharjo,
2005. Radikal bebas menyerang membran dan merusak sel dimana dibutuhkan sistem kekebalan tubuh untuk melawannya. Jika pembentukan radikal bebas dan
penyerangannya tidak dikendalikan maka dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel. Kerusakan sel akibat radikal bebas ini dapat diamati secara fisik,
diantaranya seperti kulit kering, suram, kendur, dan kurangnya kekenyalan. Daniel, 2012
Ada tiga macam mekanisme kerja antioksidan pada radikal bebas, yaitu -
Antioksidan primer Mampu mengurangi pembentukan radikal bebas baru dengan cara
memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi lebih stabil. -
Antioksidan sekunder Berperan mengikat radikal bebas dan mencegah amplifikasi senyawa
radikal. Beberapa contohnya vitamin A betakaroten, vitamin C, vitamin E, dan senyawa fitokimia.
- Antioksidan Tersier
Berperan dalam mekanisme biomolekuler seperti memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas.
2.4 Kulit