22
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini meliputi penyiapan sampel, pembuatan sari kulit buah semangka merah dan kuning yang
dipekatkan, formulasi sediaan, homogenitas sediaan, penentuan tipe emulsi sediaan, pengukuran pH sediaan, Penentuan stabilitas sediaan, uji iritasi terhadap
kulit sukarelawan, dan uji efek anti-aging pada manusia.
3.1 Alat-alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pH meter, neraca
analitik, juicer, lumpang, stamfer, objek gelas, alat-alat gelas, cawan penguap, penangas air, spatel, sudip, pot plastik, kertas perkamen, freeze dryer dan skin
analyzer Aramo SG.
3.2 Bahan-bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : aquadest,
propilen glikol, natrium edetat, trietanol amin, vaselin, setil alkohol, asam stearat, gliseril monostearat, butil hidroksi toluen, metil paraben, sari kulit putih
semangka yang telah dipekatkan, larutan dapar pH asam 4,0, larutan dapar pH netral 7,01.
3.3 Sukarelawan 3.3.1 Sukarelawan uji iritasi
Sukarelawan yang dijadikan uji iritasi berjumlah 6 orang dari 18 orang
sukarelawan anti aging dengan kriteria sebagai berikut Ditjen. POM., 1985:
Universitas Sumatera Utara
23 1.
Wanita berbadan sehat 2.
Usia antara 20-30 tahun 3.
Tidak ada riwayat penyakit alergi 4.
Bersedia menjadi sukarelawam
3.3.2 Suka relawan uji anti-aging
Sukarelawan yang digunakan dalam uji ini adalah 18 orang dengan kriteria sebagai berikut:
1. Wanita berbadan sehat
2. Usia antara 20-30 tahun
3. Memiliki kulit punggung tangan yang kering dan berkerut karena terpapar sinar
matahari 4.
Bersedia menjadi sukarelawan 3.4 Pengumpulan dan Pengolahan Sampel
3.4.1 Teknik pengumpulan sampel
Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan tumbuhan suatu daerah yang satu dengan yang lain. Sampel yang
digunakan adalah bagian putih dari kulit buah semangka merah dan semangka kuning.
3.4.2 Pembuatan konsentrat sari lapisan putih semangka
Buah semangka merah dan juga kuning dikupas diambil bagian putih nya kemudian ditimbang dan dicuci bersih, lalu dihaluskan menggunakan juicer. Sari
buah yang dihasilkan diukur volumenya kemudian dikeringkan dengan freeze dryer sampai diperoleh konsentrat sari kulit semangka.
3.5 Formula Sediaan Krim
Universitas Sumatera Utara
24
3.5.1 Formula dasar krim
Sediaan krim dibuat berdasarkan formula dasar sunblock yang menggunakan tipe minyak dalam air Mitsui, 1997:
R Aquadest
54,95 Propilen glikol
7,0 Natrium edetat
0,05 Trietanol amin
1,0 Petrolatum
5,0 Setil alkohol
3,0 Asam stearat
3,0 Gliseril monostearat
3,0 Titanium dioksida
5,0 Oxibenzon
2,0 Oktilmetoksinamat
5,0 Etil poliakrilat
1,0 Squalen
10 Antioksidan
q.s Pengawet
q.s Parfum
q.s
3.5.2 Formula modifikasi
Formula krim dimodifikasi dengan mengeluarkan bahan-bahan yang berfungsi sebagai sunblock yaitu titanium oksida, oxibenzon, oktilmetoksinamat,
etil poliakrilat, dan squalen. Formulasi dasar krim sebagai berikut: Propilen glikol
7,0 Natrium edetat
0,05 Trietanol amin
1,0 PetrolatumVaselin
5,0 Setil alkohol
3,0 Asam stearat
3,0 Gliseril monostearat
3,0 Butil Hidroksi toluen BHT
0,1 Nipagin
0,2 Aquadest ad
100 Kosentrasi konsentrat sari kulit buah semangka merah dan kuning yang akan
digunakan dalam pembuatan sediaan krim anti-aging masing-masing adalah 1,
Universitas Sumatera Utara
25 2, 3 dan 4. Formulasi dasar krim tanpa kosentrat sari semangka dibuat
sebagai blanko, sebagai baku pembanding digunakan krim anti-aging dari pasaran. Rancangan formulasi dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3.1 dan Tabel
3.2.
Tabel 3.1 Formula dasar krim dengan konsentrat sari kulit buah semangka merah
Bahan Konsentrasi
F0 F1SM
F2SM F3SM
F4 Konsentrat sari
semangka g -
1 2
3 4
Dasar krim g 100
99 98
97 96
Total krim g 100
100 100
100 100
Tabel 3.2 Formula dasar krim dengan konsentrat sari kulit buah semangka kuning
Bahan Konsentrasi
F0 F1SK
F2SK F3SK
F4 Konsentrat sari
semangka g -
1 2
3 4
Dasar krim g 100
99 98
97 96
Total krim g 100
100 100
100 100
Keterangan : F0 : Dasar krim blanko
F1SM : Krim sari buah semangka merah 1 F1SK : Krim sari buah semangka kuning 1
F2SM : Krim sari buah semangka merah 2 F2SK : Krim sari buah semangka kuning 2
F3SM : Krim sari buah semangka merah 3 F3SK : Krim sari buah semangka kuning 3
F4SM : Krim sari buah semangka merah 4 F4SM : Krim sari buah semangka kuning 4
Universitas Sumatera Utara
26
3.6 Cara Pembuatan 3.6.1 Cara pembuatan dasar krim
Ditimbang semua bahan yang diperlukan. Bahan yang terdapat dalam formula dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu fase minyak dan fase air. Fase
minyak terdiri dari vaselin, asam stearat, gliseril monostearat, dan setil alkohol dilebur diatas penangas air dengan suhu 70º-75ºC. Setelah melebur, ditambahkan
butil hidroksi toluen kedalam fase minyak. Fase air yang terdiri dari larutan nipagin, propilen glikol, natrium edetat, trietanol amin dan aquadest dimasukkan
kedalam beaker glass dengan diaduk homogen pada suhu 70ºC, Dimasukkan kedalam lumpang panas fase minyak kemudian ditambahkan secara perlahan-
lahan fase air kedalamnya dengan pengadukan yang konstan pada suhu lebih kurang 70ºC sampai diperoleh masa krim. Kemudian diuji pH dan tipe emulsi dari
dasar krim. 3.6.2 Cara pembuatan krim anti-aging dari konsentrat sari kulit buah
semangka merah dan semangka kuning
Ditimbang masing-masing konsentrat sari kulit buah semangka merah dan
kuning dan juga dasar krim sesuai dengan Tabel 3.1 dan 3.2. Konsentrat sari kulit buah semangka merah dan kuning yang telah ditimbang masing-masing digerus
didalam lumpang sampai halus, kemudian dilakukan penambahan dasar krim sedikit demi sedikit didalam lumpang sambil lalu digerus secara perlahan sampai
bahan aktif tercampur rata dengan dasar krim. Setelah dasar krim dan konsentrat tercampur merata kemudian dilakukan diuji homogenitas, pH, tipe emulsi, dan
stabilitas pada masing-masing konsentrasi.
Universitas Sumatera Utara
27
3.7 Penentuan Mutu Fisik Sediaan 3.7.1 Pemeriksaan homogenitas sediaan