commit to user 4
Kebayanan Sinom Dukuh Banaran RT 21, 22, 24, Nglembu RT 23 dan Ngadirejo RT 25, 26
Sarana air bersih yang banyak digunakan berupa sumur gali, PDAM dan PAM Desa yang dikelola masyarakat sendiri dari program sebelumnya.
Jumlah KK 1035 dan jumlah penduduk Desa Gebang, Kecamatan Sukodono adalah 3.147 jiwa, dengan rincian 1.663 jiwa perempuan dan 1.484
jiwa laki-laki. Sedangkan dari data klasifikasi kesejahteraan diperoleh data masyarakat kaya atau mampu sebanyak 117 KK, menengah 457 KK dan tidak
mampu atau miskin sebanyak 461 KK.
4.4 Analisis Data dan Pembahasan
Penelitian ini menggunakan metode analisis penelitian deskriptif kualitatif, sehingga hasil penelitian akan ditampilkan dengan tampilan teks, persentase atau
menggunakan tabel dan grafik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan dampak dari program
penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat kabupaten sragen tahun 2008. Dampak program meliputi sejauh mana atau berapa persen program
Pamsimas berdampak untuk meningkatkan akses atau kemampuan masyarakat menggunakan sarana air minum, bagaimana tingkat kondisi penggunaan sarana
sanitasi jamban serta bagaimana kemampuan masyarakat berkontribusi secara keuangan. Dengan melihat ke tiga aspek tersebut, akan diketahui seberapa besar
peran program Pamsimas dalam upaya mencapai tujuannya yaitu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat miskin. Hal tersebut bisa dapat
ditampilkan dengan uraian sebagai berikut:
commit to user
4.4.1 Sarana Air Bersih SAB
1. Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo
Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa
submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Jetis,
Kecamatan sambirejo berjumlah 161 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Jetis terhadap air bersih dalam rumah setelah program
pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3
No Nama Dusun
Akses SAB sebelum pamsimas
Akses SAB Setelah
pamsimas 1
Kebayanan I 228
2 Kebayanan II
210 3
Kebayanan III 187
161 Jumlah
625 161
Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah
625: 947 = 66. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 161: 947 =17 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 83 .
2. Desa Desa Tanggan Kecamatan Gesi
Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Tanggan Kecamatan Gesi memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar,
pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga
commit to user pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa
Tanggan Kecamatan Gesi adalah 158 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Tanggan terhadap air bersih dalam rumah setelah program
pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4
No Nama Dusun
Akses SAB sebelum pamsimas
Akses SAB Setelah
pamsimas 1
Kebayanan Jatisari 146
2 Kebayanan Gunungsari
172 3
Kebayanan Selogending 230
4 Kebayanan Sapen
127 158
Jumlah 675
158 Sumber: olah data sekunder
Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 675: 1.156 = 58.4. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 158: 1.156 =13.7 ,
sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 72.1 .
3. Desa Banyurip Kecamatan Jenar
Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Banyurip Kecamatan Jenar memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan
reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau
pemanfaat SAB di Desa Banyurip Kecamatan Jenar adalah 137 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Banyurip Kecamatan Jenar
commit to user terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan
pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5
No Nama Dusun
Akses SAB sebelum pamsimas
Akses SAB Setelah
pamsimas 1
Kebayanan I 489
137 2
Kebayanan II 319
3 Kebayanan III
501 Jumlah
1156 137
Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah
1156: 1429 = 80.1. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 137: 1429 =9.6 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB
adalah 89.7 . 4.
Desa Jembangan Kecamatan Plupuh Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Jembangan
Kecamatan Plupuh memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan
reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau
pemanfaat SAB di Desa Jembangan Kecamatan Plupuh sebanyak 156 rumah..
Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Jembangan Kecamatan Plupuh terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan
pada tabel 4.6 berikut:
commit to user Tabel 4.6
No Nama Dusun
Akses SAB sebelum pamsimas
Akses SAB Setelah
pamsimas 1
Jengglong 13
88 2
Jambu 9
28 3
Jembangan 9
40 Jumlah
31 156
Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Jembangan Kecamatan
Plupuh di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk kebayanan I yang meliputi dukuh
Jengglong, Jambu, dan Jembangan. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah
31: 654 = 4.74. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 156: 654 =23.9 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB
adalah 28.64 . 5.
Desa Kalangan Kecamatan Gemolong Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Kalangan
memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada
pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa
Kalangan Kecamatan Gemolong sebanyak 135 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Desa Kalangan Kecamatan Gemolong terhadap air
commit to user bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel
4.7 berikut: Tabel 4.7
No Nama Dusun
Akses SAB sebelum pamsimas
Akses SAB Setelah
pamsimas 1
Kebayanan I 38
14 2
Kebayanan II 147
65 3
Kebayanan III 131
56 Jumlah
316 135
Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Kalangan Kecamatan
Gemolong di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk 3 kebayanan.
Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 316: 458 = 69. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 135: 458 =29.5 ,
sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 98.5 .
6. Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe
Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan
reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau
pemanfaat SAB di Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe sebanyak 148 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Sambirembe Kecamatan
commit to user Kalijambe terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat
dijelaskan pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8
No Dukuh Sambirembe
Akses SAB sebelum pamsimas
Akses SAB Setelah
pamsimas 1
RT 06 61
44 2
RT 07 27
26 3
RT 08 48
29 4
RT 09 30
49 Jumlah
166 148
Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Sambirembe Kecamatan
Kalijambe di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk dukuh Sambirembe RT 6-9.
Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 166 : 862 = 19.3. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 148: 862 =17.2 ,
sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 36.5 .
7. Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang
Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang memilih opsi pengeboran sumur dalam,
pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna
commit to user atau pemanfaat SAB di Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang sebanyak
143 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Ngandul Kecamatan
Sumber Lawang terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 No
Nama Dukuh Akses SAB
sebelum pamsimas Akses SAB
Setelah pamsimas
1 Kebayanan I
339 2
Kebayanan II 208
118 3
Kebayanan III 224
25 Jumlah
771 143
Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Ngandul Kecamatan
Sumber Lawang di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk kebayanan II dan III.
Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 771 : 1076 = 72. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 143: 1076 =13.30 ,
sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 85.3 .
8. Desa Girimargo Kecamatan Miri
Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Girimargo Kecamatan Miri memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar,
pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi.
commit to user Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat
SAB di Desa Girimargo Kecamatan Miri sebanyak 196 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Girimargo Kecamatan
Miri terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 No
Nama Dukuh Akses SAB
sebelum pamsimas Akses SAB
Setelah pamsimas
1 Kebayanan I
89 2
Kebayanan II 112
177 3
Kebayanan III 52
4 Kebayanan IV
105 Jumlah
358 177
Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Girimargo Kecamatan
Miri di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah.
Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 358 : 984 = 36.38. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 177: 984 =17.98 ,
sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 54.36 .
9. Desa Gebang Kecamatan Sukodono
Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Gebang Kecamatan Sukodono memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan
commit to user reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran
gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Gebang Kecamatan Sukodono sebanyak 237 rumah.
Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Gebang Kecamatan Sukodono terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat
dijelaskan pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11
No Nama Dukuh
Akses SAB sebelum pamsimas
Akses SAB Setelah
pamsimas 1
Pakel 142
237 2
Gebang 107
3 Nglembu
191 4
Sinom 139
Jumlah 579
237 Sumber: olah data sekunder
Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Gebang Kecamatan Sukodono di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih
sulit ataupun rendah, termasuk juga kebayanan pakel. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah
579 : 1035 = 55.94. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 237 : 1035 = 22.89 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB
adalah 78.83 .
commit to user
4.4.2 Sarana Sanitasi Jamban
Salah satu kegiatan penting dalam program pamsimas ialah meningkatkan penggunaan jamban dan upaya pengentasan perilaku buang air besar sembarang
tempat BABS dengan menggunakan metode CLTS
community lead total sanitation
untuk mencapai Desa ODF 100 atau
Open Defecation Free
, yaitu kegiatan pemicuan terhadap masyarakat untuk mau dan mampu merubah perilaku
BABS ke perilaku BAB menggunakan jamban yang lebih baik. Sehingga diharapkan tingkat penyakit yang diakibatkan kegiatan BABS dapat ditekan,
sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat dan mampu meningkatkan produktivitas atau tingkat kesejahteraan mereka. Di dalam jenis-jenis tangga
sanitasi, semua jenis jamban yang termasuk dalam tangga sanitasi diperbolehkan kecuali aktivitas BABS di sungai atau sembarang tempat.
1 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Jetis,
Kecamatan Sambirejo dapat dijelaskan dalam tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jetis, Sambirejo
71 12.3
78 11.8
Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 89.8 atau 850 KK 3.042 jiwa.
2 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Tanggan
Kecamatan Gesi dapat dijelaskan dalam tabel 4.13 berikut:
commit to user Tabel 4.13
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Desa Tanggan, Gesi
65.7 22.8
68.2 23.4
Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 91.6 atau 1.058 KK 3.983 jiwa.
3 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Banyurip
Kecamatan Jenar dapat dijelaskan dalam tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Desa Banyurip, Jenar
5.5 86.1
6.1 86.9
Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 93 atau 1.328 KK 5.154 jiwa.
4 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa
Jembangan Kecamatan Plupuh dapat dijelaskan dalam tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jembangan, Plupuh
26.2 56.4
27.6 66.1
Sumber: olah data sekunder
commit to user Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 93.7 atau 612 KK 1.536 jiwa.
5 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Kalangan
Kecamatan Gemolong dapat dijelaskan dalam tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Kalangan Gemolong
29.4 57.86
31.6 60.1
Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 91.7 atau 420 KK 1.430 jiwa.
6 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa
Sambirembe Kecamatan Kalijambe dapat dijelaskan dalam tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.17 Nama Desa
Pra pamsimas Pasca pamsimas
Jamban saniter
Jamban Cemplung
Jamban saniter
Jamban Cemplung
Sambirembe Kalijambe 45.03
35.85 48.4
40.35 Sumber: olah data sekunder
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun
2010 adalah 88.75 atau 765 KK 1.917 jiwa. 7
Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang dapat dijelaskan dalam tabel 4.18 berikut:
commit to user Tabel 4.18
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Ngandul Sumber
Lawang 45.03
35.85 48.4
40.35
Sumber: data sekunder yang diolah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 88.75 atau 955 KK 3.014 jiwa.
8 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Girimargo
Kecamatan Miri dapat dijelaskan dalam tabel 4.19 berikut: Tabel 4.19
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Girimargo, Miri
11 75
24.12 64.74
Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 88.86 atau 874 KK 3.918 jiwa.
9 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Gebang
Kecamatan Sukodono dapat dijelaskan dalam tabel 4.20 berikut: Tabel 4.20
Nama Desa Pra pamsimas
Pasca pamsimas Jamban
saniter Jamban
Cemplung Jamban
saniter Jamban
Cemplung Gebang, Sukodono
5 81
5.8 82.84
Sumber: olah data sekunder
commit to user Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah
menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 88.64 atau 917 KK 2.790 jiwa.
4.4.3 Analisis Keuangan
Setelah program selesai dalam satu periode, maka keberlanjutan dari aset program akan diserahkan kepada pihak Desa, dalam hal ini akan dikelola oleh
Badan Pengelola Sarana BPS yang dibentuk oleh masyarakat dan bertugas mengatur dan memanajemen segala hal yang terkait dengan sarana air bersih
Desa. Salah satu cara agar keberlangsungan aset dapat terawat
maintenance
, pengurus BPS bersama dengan para pemanfaat menyepakati iuran wajib dalam
penggunaan air. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1
Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya
tetap bulanan Rp.3.000,- dan iuran per M
3
adalah Rp. 850,-. 2
untuk Desa Tanggan Kecamatan Gesi iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan
rincian biaya tetap bulanan Rp.5.000,- dan iuran per M
3
adalah Rp. 1000,- 3
Desa Banyurip Kecamatan Jenar iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya
tetap bulanan Rp.3.500,- dan iuran 1-10 per M
3
adalah Rp. 700,- , 11-20 per M
3
adalah Rp. 1500,- dan lebih dari 21 per M
3
2000,-
commit to user 4
Desa Jembangan Kecamatan Plupuh iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan
rincian biaya tetap bulanan Rp.1500,- dan iuran per M
3
adalah Rp. 800,- 5
Desa Kalangan Kecamatan Gemolong iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan
rincian biaya tetap bulanan Rp.2000,- dan iuran per M
3
adalah Rp. 650,- 6
Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan
rincian biaya tetap bulanan Rp.2000,- dan iuran per M
3
adalah Rp. 750,- 7
Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan
rincian biaya tetap bulanan Rp.1.500,- dan iuran 1-10 per M
3
adalah Rp. 500,- , 11-20 per M
3
adalah Rp. 1000,- dan lebih dari 21 per M
3
2000,- 8
Desa Girimargo Kecamatan Miri iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya
tetap bulanan Rp.2500,- dan iuran 1-10 per M
3
adalah Rp. 600,- , 11-20 per M
3
adalah Rp. 1200,- dan lebih dari 21 per M
3
2000,- 9
Desa Gebang Kecamatan Sukodono iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya
tetap bulanan Rp.2000,- dan iuran 1-10 per M
3
adalah Rp. 500,- , 11-20 per M
3
adalah Rp. 800,- dan lebih dari 21 per M
3
Rp 1500,-
commit to user
4.5 Pembahasan Ekonomi