Analisis Data dan Pembahasan

commit to user 4 Kebayanan Sinom Dukuh Banaran RT 21, 22, 24, Nglembu RT 23 dan Ngadirejo RT 25, 26 Sarana air bersih yang banyak digunakan berupa sumur gali, PDAM dan PAM Desa yang dikelola masyarakat sendiri dari program sebelumnya. Jumlah KK 1035 dan jumlah penduduk Desa Gebang, Kecamatan Sukodono adalah 3.147 jiwa, dengan rincian 1.663 jiwa perempuan dan 1.484 jiwa laki-laki. Sedangkan dari data klasifikasi kesejahteraan diperoleh data masyarakat kaya atau mampu sebanyak 117 KK, menengah 457 KK dan tidak mampu atau miskin sebanyak 461 KK.

4.4 Analisis Data dan Pembahasan

Penelitian ini menggunakan metode analisis penelitian deskriptif kualitatif, sehingga hasil penelitian akan ditampilkan dengan tampilan teks, persentase atau menggunakan tabel dan grafik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan dampak dari program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat kabupaten sragen tahun 2008. Dampak program meliputi sejauh mana atau berapa persen program Pamsimas berdampak untuk meningkatkan akses atau kemampuan masyarakat menggunakan sarana air minum, bagaimana tingkat kondisi penggunaan sarana sanitasi jamban serta bagaimana kemampuan masyarakat berkontribusi secara keuangan. Dengan melihat ke tiga aspek tersebut, akan diketahui seberapa besar peran program Pamsimas dalam upaya mencapai tujuannya yaitu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat miskin. Hal tersebut bisa dapat ditampilkan dengan uraian sebagai berikut: commit to user

4.4.1 Sarana Air Bersih SAB

1. Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Jetis, Kecamatan sambirejo berjumlah 161 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Jetis terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 No Nama Dusun Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Kebayanan I 228 2 Kebayanan II 210 3 Kebayanan III 187 161 Jumlah 625 161 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 625: 947 = 66. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 161: 947 =17 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 83 . 2. Desa Desa Tanggan Kecamatan Gesi Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Tanggan Kecamatan Gesi memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga commit to user pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Tanggan Kecamatan Gesi adalah 158 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Tanggan terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 No Nama Dusun Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Kebayanan Jatisari 146 2 Kebayanan Gunungsari 172 3 Kebayanan Selogending 230 4 Kebayanan Sapen 127 158 Jumlah 675 158 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 675: 1.156 = 58.4. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 158: 1.156 =13.7 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 72.1 . 3. Desa Banyurip Kecamatan Jenar Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Banyurip Kecamatan Jenar memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Banyurip Kecamatan Jenar adalah 137 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Banyurip Kecamatan Jenar commit to user terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 No Nama Dusun Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Kebayanan I 489 137 2 Kebayanan II 319 3 Kebayanan III 501 Jumlah 1156 137 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 1156: 1429 = 80.1. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 137: 1429 =9.6 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 89.7 . 4. Desa Jembangan Kecamatan Plupuh Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Jembangan Kecamatan Plupuh memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Jembangan Kecamatan Plupuh sebanyak 156 rumah.. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Jembangan Kecamatan Plupuh terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.6 berikut: commit to user Tabel 4.6 No Nama Dusun Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Jengglong 13 88 2 Jambu 9 28 3 Jembangan 9 40 Jumlah 31 156 Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Jembangan Kecamatan Plupuh di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk kebayanan I yang meliputi dukuh Jengglong, Jambu, dan Jembangan. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 31: 654 = 4.74. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 156: 654 =23.9 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 28.64 . 5. Desa Kalangan Kecamatan Gemolong Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Kalangan memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Kalangan Kecamatan Gemolong sebanyak 135 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Desa Kalangan Kecamatan Gemolong terhadap air commit to user bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 No Nama Dusun Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Kebayanan I 38 14 2 Kebayanan II 147 65 3 Kebayanan III 131 56 Jumlah 316 135 Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Kalangan Kecamatan Gemolong di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk 3 kebayanan. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 316: 458 = 69. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 135: 458 =29.5 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 98.5 . 6. Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe sebanyak 148 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Sambirembe Kecamatan commit to user Kalijambe terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 No Dukuh Sambirembe Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 RT 06 61 44 2 RT 07 27 26 3 RT 08 48 29 4 RT 09 30 49 Jumlah 166 148 Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk dukuh Sambirembe RT 6-9. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 166 : 862 = 19.3. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 148: 862 =17.2 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 36.5 . 7. Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna commit to user atau pemanfaat SAB di Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang sebanyak 143 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 No Nama Dukuh Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Kebayanan I 339 2 Kebayanan II 208 118 3 Kebayanan III 224 25 Jumlah 771 143 Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah dalam hal ini untuk kebayanan II dan III. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 771 : 1076 = 72. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 143: 1076 =13.30 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 85.3 . 8. Desa Girimargo Kecamatan Miri Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Girimargo Kecamatan Miri memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. commit to user Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Girimargo Kecamatan Miri sebanyak 196 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Girimargo Kecamatan Miri terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 No Nama Dukuh Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Kebayanan I 89 2 Kebayanan II 112 177 3 Kebayanan III 52 4 Kebayanan IV 105 Jumlah 358 177 Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Girimargo Kecamatan Miri di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 358 : 984 = 36.38. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 177: 984 =17.98 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 54.36 . 9. Desa Gebang Kecamatan Sukodono Dalam program Pamsimas untuk pengadaan SAB Desa Gebang Kecamatan Sukodono memilih opsi pengeboran sumur dalam, pengadaan commit to user reservoar, pompa submersible dan perpipaan dengan sistem pengaliran gravitasi. Sehingga pada pasca program Pamsimas, akses pengguna atau pemanfaat SAB di Desa Gebang Kecamatan Sukodono sebanyak 237 rumah. Perbandingan kondisi akses masyarakat Desa Gebang Kecamatan Sukodono terhadap air bersih dalam rumah setelah program pamsimas dapat dijelaskan pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 No Nama Dukuh Akses SAB sebelum pamsimas Akses SAB Setelah pamsimas 1 Pakel 142 237 2 Gebang 107 3 Nglembu 191 4 Sinom 139 Jumlah 579 237 Sumber: olah data sekunder Dalam implementasi program Pamsimas di Desa Gebang Kecamatan Sukodono di prioritaskan pada masyarakat yang akses terhadap SABnya masih sulit ataupun rendah, termasuk juga kebayanan pakel. Dari tabel diatas diketahui bahwa cakupan SAB sebelum Pamsimas ialah 579 : 1035 = 55.94. dan cakupan SAB Pamsimas adalah 237 : 1035 = 22.89 , sehingga jumlah total cakupan masyarakat yang mampu mengakses SAB adalah 78.83 . commit to user

4.4.2 Sarana Sanitasi Jamban

Salah satu kegiatan penting dalam program pamsimas ialah meningkatkan penggunaan jamban dan upaya pengentasan perilaku buang air besar sembarang tempat BABS dengan menggunakan metode CLTS community lead total sanitation untuk mencapai Desa ODF 100 atau Open Defecation Free , yaitu kegiatan pemicuan terhadap masyarakat untuk mau dan mampu merubah perilaku BABS ke perilaku BAB menggunakan jamban yang lebih baik. Sehingga diharapkan tingkat penyakit yang diakibatkan kegiatan BABS dapat ditekan, sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat dan mampu meningkatkan produktivitas atau tingkat kesejahteraan mereka. Di dalam jenis-jenis tangga sanitasi, semua jenis jamban yang termasuk dalam tangga sanitasi diperbolehkan kecuali aktivitas BABS di sungai atau sembarang tempat. 1 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo dapat dijelaskan dalam tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Jetis, Sambirejo 71 12.3 78 11.8 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 89.8 atau 850 KK 3.042 jiwa. 2 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Tanggan Kecamatan Gesi dapat dijelaskan dalam tabel 4.13 berikut: commit to user Tabel 4.13 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Desa Tanggan, Gesi 65.7 22.8 68.2 23.4 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 91.6 atau 1.058 KK 3.983 jiwa. 3 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Banyurip Kecamatan Jenar dapat dijelaskan dalam tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Desa Banyurip, Jenar 5.5 86.1 6.1 86.9 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 93 atau 1.328 KK 5.154 jiwa. 4 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Jembangan Kecamatan Plupuh dapat dijelaskan dalam tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Jembangan, Plupuh 26.2 56.4 27.6 66.1 Sumber: olah data sekunder commit to user Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 93.7 atau 612 KK 1.536 jiwa. 5 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Kalangan Kecamatan Gemolong dapat dijelaskan dalam tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Kalangan Gemolong 29.4 57.86 31.6 60.1 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 91.7 atau 420 KK 1.430 jiwa. 6 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe dapat dijelaskan dalam tabel 4.17 berikut: Tabel 4.17 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Sambirembe Kalijambe 45.03 35.85 48.4 40.35 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 88.75 atau 765 KK 1.917 jiwa. 7 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang dapat dijelaskan dalam tabel 4.18 berikut: commit to user Tabel 4.18 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Ngandul Sumber Lawang 45.03 35.85 48.4 40.35 Sumber: data sekunder yang diolah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 88.75 atau 955 KK 3.014 jiwa. 8 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Girimargo Kecamatan Miri dapat dijelaskan dalam tabel 4.19 berikut: Tabel 4.19 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Girimargo, Miri 11 75 24.12 64.74 Sumber: olah data sekunder Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 88.86 atau 874 KK 3.918 jiwa. 9 Tingkat penggunaan sarana sanitasi sampai tahun 2010 untuk Desa Gebang Kecamatan Sukodono dapat dijelaskan dalam tabel 4.20 berikut: Tabel 4.20 Nama Desa Pra pamsimas Pasca pamsimas Jamban saniter Jamban Cemplung Jamban saniter Jamban Cemplung Gebang, Sukodono 5 81 5.8 82.84 Sumber: olah data sekunder commit to user Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang telah menggunakan jamban saniter maupun cemplung pasca pamsimas sampai tahun 2010 adalah 88.64 atau 917 KK 2.790 jiwa.

4.4.3 Analisis Keuangan

Setelah program selesai dalam satu periode, maka keberlanjutan dari aset program akan diserahkan kepada pihak Desa, dalam hal ini akan dikelola oleh Badan Pengelola Sarana BPS yang dibentuk oleh masyarakat dan bertugas mengatur dan memanajemen segala hal yang terkait dengan sarana air bersih Desa. Salah satu cara agar keberlangsungan aset dapat terawat maintenance , pengurus BPS bersama dengan para pemanfaat menyepakati iuran wajib dalam penggunaan air. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.3.000,- dan iuran per M 3 adalah Rp. 850,-. 2 untuk Desa Tanggan Kecamatan Gesi iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.5.000,- dan iuran per M 3 adalah Rp. 1000,- 3 Desa Banyurip Kecamatan Jenar iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.3.500,- dan iuran 1-10 per M 3 adalah Rp. 700,- , 11-20 per M 3 adalah Rp. 1500,- dan lebih dari 21 per M 3 2000,- commit to user 4 Desa Jembangan Kecamatan Plupuh iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.1500,- dan iuran per M 3 adalah Rp. 800,- 5 Desa Kalangan Kecamatan Gemolong iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.2000,- dan iuran per M 3 adalah Rp. 650,- 6 Desa Sambirembe Kecamatan Kalijambe iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.2000,- dan iuran per M 3 adalah Rp. 750,- 7 Desa Ngandul Kecamatan Sumber Lawang iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.1.500,- dan iuran 1-10 per M 3 adalah Rp. 500,- , 11-20 per M 3 adalah Rp. 1000,- dan lebih dari 21 per M 3 2000,- 8 Desa Girimargo Kecamatan Miri iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.2500,- dan iuran 1-10 per M 3 adalah Rp. 600,- , 11-20 per M 3 adalah Rp. 1200,- dan lebih dari 21 per M 3 2000,- 9 Desa Gebang Kecamatan Sukodono iuran bulanan yang ditetapkan berdasarkan musyawarah antara BPS dengan masyarakat pengguna, dengan rincian biaya tetap bulanan Rp.2000,- dan iuran 1-10 per M 3 adalah Rp. 500,- , 11-20 per M 3 adalah Rp. 800,- dan lebih dari 21 per M 3 Rp 1500,- commit to user

4.5 Pembahasan Ekonomi