33
3.2 Analisa Penyusun Beton
3.2.1 Analisa Ayakan Pasir dan Steel Slag ASTM C 136 – 84a
a. Tujuan :
Untuk mengetahui penyebaran butiran gradasi dan menentukan nilai modulus kehalusan pasir fineness modulus.
b. Hasil Penelitian :
Modulus kehalusan pasir adalah FM : 2,632
Modulus kehalusan steel slag adalah FM : 3,08 c.
Pedoman : FM =
…………… 3.1
Berdasarkan nilai modulus kehalusan Fineness Modulus, agregat halus dibagi dalam beberapa kelas, yaitu :
Pasir halus : 2.20 FM 2.60
Pasir sedang : 2.60 FM 2.90
Pasir kasar : 2.90 FM 3.20
3.2.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir Lolos Ayakan No.200 ASTM 117
– 90
a. Tujuan :
Untuk memeriksa kandungan lumpur pada pasir b.
Hasil pemeriksaan : Kandungan lumpur pasir biasa
: 3,8 Kandungan lumpur pasir steel slag : 2,8
c. Pedoman :
Kandungan lumpur yang terdapat pada agregat halus tidak dibenarkan melebihi 5 dari berat kering. Apabila kadar lumpur melebihi 5 maka
pasir harus dicuci.
3.2.3 Pemeriksaan Kandungan Organik
a. Tujuan :
Untuk memeriksa kadar bahan organik yang terkandung di dalam pasir. b.
Hasil pemeriksaan :
Universitas Sumatera Utara
34
Kandungan NaOH pada pasir pantai berada pada standar warna Gardner nomor 1.
c. Pedoman :
Standar warna Gardner no.3 adalah batas maksimum yang menentukan apakah kadar bahan organik pada pasir memenuhi syarat.
3.2.4 Pemeriksaan Berat Isi Pasir ASTM C 29 C 29M – 90
a. Tujuan :
Untuk menentukan berat isi unit weight dari pasir dalam keadaan padat dan longgar.
b. Hasil pemeriksaan :
Berat isi dalam keadaan rojok padat : 1613.157 kg m
3
Berat isi dalam keadaan longgar : 1408.329 kg m
3
c. Pedoman :
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa berat isi pasir dengan cara merojok lebih besar daripada berat isi pasir dengan cara menyiram, hal ini
berarti bahwa pasir akan lebih padat bila dirojok daripada disiram. Dengan mengetahui berat isi pasir maka kita dapat mengetahui berat pasir
dengan hanya mengetahui volumenya saja.
3.2.5 Pemeriksaan Berat Jenis dan Absorbsi Pasir ASTM C 128 – 88