76
4.10.3 Retak Balok Beton Bertulang 75 Pasir Biasa dan 25 Pasir slag
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, terjadi retak pada 6 bagian yang terjadi di sepanjang penampang balok beton bertulang yang
dikarenakan pendistribusian beban yang terjadi tidak merata dipikul oleh kuat beton bertulang tersebut.
Gambar 4.22 Retak yang terjadi pada balok beton 75 pasir biasa dan 25 pasir
slag
4.11 D
iskusi
1. Penyebab naiknya tegangan adalah tegangan memiliki hubungan yang linier
dengan regangan dan modulus elastisitas seperti yang ditunjukkan dalam persamaan berikut:
Dimana: = Tegangan
= Modulus Elastisitas = Regangan
Semakin tinggi nilai regangan maka tegangan juga semakin tinggi. Dimana nilai elastisitas didapat dari
√ 2.
Aplikasi Kimia dari pada steel slag Kandungan unsur kimia dari steel slag sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
77
Tabel 4.20 Komposisi kimia kandungan logam dari limbah padat slag
No Parameter
Satuan Hasil
Metode 1
Timbal Pb mgkg
26,6 A A S
2 Kadmium Cd
mgkg 0,003
A A S 3
Tembaga Cu mgkg
97,5 A A S
4 Kromium Cr
mgkg 5353
A A S 5
Perak Ag mgkg
0,001 A A S
6 Selenium Se
mgkg 0,01
A A S 7
Barium Ba mgkg
817 A A S
8 Merkuri Hg
mgkg 0,38
A A S 9
Arsen As mgkg
0,21 A A S
Sumber : Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan 2016 a.
Timbal Pb adalah logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan
pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai dan campuran bahan bakar bensin.
b. Tembaga Cu merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain
itu unsur tembaga memiliki korosi yang cepat sekali. c.
Kromium Cr Kromium merupakan logam tahan korosi tahan karat dan dapat dipoles
menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium krom banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan
dan pelapis perhiasan. Perpaduan kromium dan besi menghasilkan baja tahan karat.
d. Barium Ba
Barium adalah logam putih berwarna perak yang diproduksi oleh industry, seperti minyak dan gas untuk membuat lumpur pengeboran.
Universitas Sumatera Utara
78
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di laboratorium, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kuat tekan beton normal = 33.517 MPa, Kuat tekan beton dengan substitusi
15 pasir slag = 37.509 MPa dan mengalami kenaikan sebesar 11.91. Kuat tekan beton dengan substitusi 25 pasir slag = 40.340 MPa dan mengalami
kenaikan 20.35. Jadi, mutu beton pun bertambah dengan penambahan pasir slag.
2. Lendutan pengujian yang terjadi pada balok beton bertulang normal adalah
pada pembebanan P= 5998.5 kg adalah 10.86 mm, untuk balok beton bertulang 85 pasir dan 15 pasir slag pada pembebanan P=6665 kg adalah
12.85 mm, sedangkan untuk balok beton bertulang 75 pasir biasa dan 25 pasir slag pada pembebanan P=7332.5 kg adalah 14.42 mm.
3. Lendutan teoritis yang terjadi pada balok beton bertulang normal adalah pada
pembebanan P= 5998.5 kg adalah 19.06 mm, untuk balok beton bertulang substitusi 15 pasir slag pada pembebanan P=6665 kg adalah 22.38 mm,
sedangkan untuk balok beton bertulang substitusi 25 pasir slag pada pembebanan P=7332.5 kg adalah 23.84 mm. Jadi, dengan penambahan pasir
slag maka pembebanan dan lendutan pada balok beton bertulang pun ikut bertambah.
4. Kapasitas lentur pada balok normal adalah 10.141 Nmm
2
, pada balok VP 15 adalah 11.826 Nmm
2
mengalami kenaikan 16.62 , dan pada balok VP 25 adalah 13.303 Nmm
2
mengalami kenaikan 31.18 . Jadi, dengan penggunaan steel slag sebagai agregat halus dapat meningkatkan kapasitas
lentur pada beton bertulang 5.
Retak yang terjadi pada balok beton bertulang normal berada pada bagian tengah bentang. Retak yang terjadi pada balok beton bertulang VP 15 berada
pada bagian tengah, dan 13 bentang. Retak yang terjadi pada balok beton bertulang VP 25 berada pada 6 bagian tengah bentang.
Universitas Sumatera Utara
79
5.2 Saran