43
Dari rata-rata hasil pengujian kuat tekan beton tersebut , dapat dilihat bahwa dengan penambahan pasir slag maka kekuatan tekan beton akan semakin
bertambah, dapat dilihat pada tabel 4.2 yaitu : 1.
Kuat tekan beton normal = 33.517 MPa 2.
Kuat tekan beton dengan VP 15 = 37.509 MPa 3.
Kuat tekan beton dengan VP 25 = 40.340 MPa
4.4 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan
Pada pengujian kuat tekan silinder beton ditemui satu kasus yang menarik
untuk dicermati yaitu pola retak pada benda uji silinder beton seperti yang terlihat pada Gambar 4.3. Pola retak yang terjadi pada penelitian kuat tekan silinder
adalah pola retak cone and shear . Dimana pola retak tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Pola retak pada pengujian kuat tekan silinder beton
Hasil pengujian benda uji silinder menunjukkan pola retak yang dominan terjadi adalah kerucut dan geser cone dan shear, namun juga terdapat pola retak
kerucut dan terbelah. Kasus ini mengindikasikan bahwa permukaan benda uji kurang datar dan kepadatannya juga kurang serta daya lekat antara serabut kelapa
dengan material lainnya.
4.5 Lendutan Balok Beton Bertulang
Perhitungan nilai lendutan pada pengujian flexture dengan beton bertulang dengan menggunakan alat loading test atau hydraulic jack kapasitas 50 ton dan 3
buah dial indicator dengan jarak masing-masing 75 cm
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 4.3 Hasil pengujian lendutan balok beton dengan pasir normal
Beban 2P
kgcm
2
Beban Kg
14 L – L Y1
CL Y2 14 L- R Y3
Dial Reading
Lendutan Dial
Reading Lendutan
Dial Reading
Lendutan x 0,01
mm x 0,01
mm x 0,01
mm 10
1333 70
0.7 95
0.95 68
0.68 20
2666 132
1.32 210
2.1 125
1.25 30
3999 305
3.05 432
4.32 302
3.02 40
5332 470
4.7 721
7.21 464
4.64 45
5998.5 785
7.85 1086
10.86 768
7.68
Keterangan : Retak awal terjadi di pembebanan 30 kgcm
2
= 3999 kg
Gambar 4.4 Grafik hubungan beban-lendutan pada balok beton bertulang normal
70 132
305 470
785
95 210
432 721
1.086
68 125
302 464
768
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
200 400
600 800
1000 1200
B e
b a
n kg
Panjang Lendutan x 0.01 mm
Y1 Y2
Y3
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 4.4 Hasil pengujian lendutan balok beton dengan 85 pasir biasa dan 15
slag
Beban 2P
kgcm
2
Beban Kg
14 L – L Y1
CL Y2 14 L- R Y3
Dial Reading
Lendutan Dial
Reading Lendutan
Dial Reading
Lendutan x 0,01
mm x 0,01
Mm x 0,01
Mm 10
1333 62
0.62 78
0.78 59
0.59 20
2666 124
1.24 185
1.85 119
1.19 30
3999 362
3.62 484
4.84 354
3.54 40
5332 518
5.18 821
8.21 511
5.11 50
6665 824
8.24 1285
12.85 813
8.13
Keterangan : Retak awal terjadi di pembebanan 30 kgcm
2
= 3999 kg
Gambar 4.5 Grafik hubungan beban-lendutan pada balok beton bertulang
dengan 85 pasir biasa dan 15 slag
62 124
362 518
824
78 185
484 821
1285
59 119
354 511
813
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
200 400
600 800
1000 1200
1400
B e
b a
n k
g
Panjang Lendutan x 0.01 mm
Y1 Y2
Y3
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 4.5 Hasil pengujian lendutan balok beton dengan 75 pasir biasa dan 25
slag
Beban 2P
kgcm
2
Beban Kg
14 L – L Y1
CL Y2 14 L- R Y3
Dial Reading
Lendutan Dial
Reading Lendutan
Dial Reading
Lendutan x 0,01
mm x 0,01
mm x 0,01
Mm 10
1333 52
0.52 64
0.64 50
0.5 20
2666 112
1.12 182
1.82 107
1.07 30
3999 315
3.15 412
4.12 308
3.08 40
5332 486
4.86 621
6.21 478
4.78 50
6665 783
7.83 1075
10.75 776
7.76 55
7331.5 945
9.45 1442
14.42 934
9.34
Keterangan : Retak awal terjadi di pembebanan 40 kgcm
2
= 5332 kg Beban kg = Pembacaan dial kgcm
2
× luas efektif silinder hydraulic jack 133,3 cm
2
Gambar 4.6 Grafik hubungan beban-lendutan pada balok beton bertulang
dengan 75 pasir biasa dan 25 slag
52 112
315 486
783 945
64 182
412 621
1075 1442
50 107
308 478
776 934
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
B e
b a
n k
g
Panjang Lendutan x 0.01 mm
y1 y2
y3
Universitas Sumatera Utara
47
4.6 Perhitungan Lendutan Balok Secara Teoritis