Pendahuluan Kuat Tekan Silinder Beton

40 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Hasil penelitian disajikan berupa data sudah dianalisa dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Penelitian karakteristik beton terdiri dari pengujian kelecakan beton, kuat tekan beton, kuat lentur balok beton bertulang, regangan beton, dan peninjauan pola retak balok beton bertulang. Penelitian ini menggunakan dua jenis agregat halus, yaitu pasir biasa dan slag limbah baja dari PT. Growth Sumatra Industry.

4.2 Pengujian Kelecakan Beton

Kelecakan beton adalah kemudahan pengerjaan beton yang berkaitan erat dengan tingkat kelecakan adukan campuran beton. Semakin cair adukan campuran beton, maka semakin tinggi tingkat workability beton.

4.2.1 Slump

Untuk mengetahui tingkat kelecakan beton, dilakukan slump test. Semakin tinggi nilai slump beton, maka semakin tinggi pula workability beton. Nilai slump yang digunakan berkisar antara 6 – 18 cm. Nilai slump beton dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : • Gradasi dan bentuk permukaan agregat, • Faktor air – semen, • Karakteristik semen, • Volume udara pada campuran beton, • Bahan aditif yang digunakan pada campuran beton. Hasil pengujian nilai slump dengan agregat pasir biasa dan pasir steel slag adalah: Tabel 4.1 Hasil pengujian nilai slump Kadar persentase agregat halus Nilai Slump cm 100 pasir biasaNormal 12 85 pasir biasa + 15 pasir steel slagVP 15 11 75 pasir biasa + 25 pasir steel slagVP 25 10 Universitas Sumatera Utara 41 Gambar 4.1 Grafik nilai slump terhadap variasi steel slag Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa dengan meningkatnya persentase pemakaian steel slag maka nilai slump turun, hal ini disebabkan oleh bahan tambahan steel slag yang tinggi mengakibatkan volume udara dan faktor air semennya juga tinggi.

4.3 Kuat Tekan Silinder Beton

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari dihitung sejak pengecoran untuk benda uji dengan agregat halus pasir biasa dan pasir steel slag. Hasil pengujian kuat tekan beton: 12 11 10 9 9,5 10 10,5 11 11,5 12 12,5 100 pasir biasaNormal VP 15 VP 25 N il ai Slum p cm Persentase Slag pasir biasa dan steel slag Nilai Slump Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.2 Hasil pengujian kuat tekan beton dengan pasir biasa dan pasir steel slag No Variasi Sampel Berat Kg P kN Luas cm 2 Kuat Tekan Mpa Kuat Tekan Rata-rata Mpa 1 Beton Normal 1 12,82 554 176,625 31.366 33.517 2 12,79 600 176,625 33.970 3 12,84 630 176,625 35.669 4 12,86 584 176,625 33.064 2 VP 15 1 12,87 660 176,625 37.367 37.509 2 12,98 690 176,625 39.066 3 12,98 660 176,625 37.367 4 13,05 640 176,625 36.235 3 VP 25 1 13,32 690 176,625 39.066 40.340 2 13,27 750 176,625 42.463 3 13,18 700 176,625 39.632 4 12,90 710 176,625 40.198 Gambar 4.2 Grafik nilai kuat tekan beton dengan semua variasi 31,366 33,97 35,669 33,064 37,367 39,066 37,367 36,235 39,066 42,463 39,632 40,198 5 10 15 20 25 30 35 40 45 I II III IV K ua t T ek a n M P a Hubungan antara Ketiga Variasi Normal VP 15 VP 25 Universitas Sumatera Utara 43 Dari rata-rata hasil pengujian kuat tekan beton tersebut , dapat dilihat bahwa dengan penambahan pasir slag maka kekuatan tekan beton akan semakin bertambah, dapat dilihat pada tabel 4.2 yaitu : 1. Kuat tekan beton normal = 33.517 MPa 2. Kuat tekan beton dengan VP 15 = 37.509 MPa 3. Kuat tekan beton dengan VP 25 = 40.340 MPa

4.4 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan