60
ini karena di RSUD Sidikalang belum ada sarana untuk melakukan CT-Scan dan apabila pasien ingin melakukan CT-Scan harus ke RS lain atau memperoleh
rujukan dari RSUD Sidikalang untuk melakukan CT-Scan dan pengobatan lanjutan di RS yang menyediakan sarana CT-Scan.
5.5 Tipe Stroke
Proporsi penderita stroke yang dirawat inap di RSUD Sidikalang Kab. Dairi tahun 2013-2015 berdasarkan tipe stroke dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Penderita Stroke yang Dirawat Inap Berdasarkan Tipe Stroke di RSUD Sidikalang Tahun 2013-
2015
Gambar 5.9 menunjukkan bahwa proporsi penderita stroke berdasarkan tipe troke terbesar adalah tipe stroke non hemoragik sebesar 75,9, sedangkan
stroke hemoragik sebesar 24,1. Hal ini karena stroke non hemoragik umumnya disebabkan oleh thrombosis serebral sumbatan aliran darah ke otak karena proses
75,9 24,1
Tipe Stroke
Non Hemoragik Hemoragik
Universitas Sumatera Utara
61
aterosklerosis. Trombus didapati pada usia 50 tahun, dimana aterosklerosis bertambah berat dengan bertambahnya usia Lumbantobing, 2006.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Dianata di RSUD Kabupaten Solok Selatan 2013 diperoleh presentase stroke non hemoragik sebesar 61,46.
Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Senaen 2014 di RSUP PROF. DR. R. D. Kandou Manado bahwa proporsi stroke non hemoragik sebesar
54,3, sedangkan proporsi stroke hemoragik sebesar 45,7.
5.6 Sisi Tubuh yang Mengalami Kelumpuhan
Proporsi penderita stroke yang dirawat inap di RSUD Sidikalang Kab. Dairi tahun 2013-2015 berdasarkan sisi tubuh yang mengalami kelumpuhan dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Penderita Stroke yang Dirawat Inap Berdasarkan Sisi Tubuh yang Mengalami Kelumpuhan di
RSUD Sidikalang Tahun 2013-2015
Gambar 5.10 menunjukkan bahwa proporsi penderita stroke berdasarkan sisi tubuh yang lumpuh terbesar mengalami hemiparese dextra sebesar 36,5,
36,5
28,5 26,3
8,7
Sisi Tubuh yang Mengalami Kelumpuhan
Hemiparese Dextra Tidak Tercatat
Hemiparese Sinister Hemiparese Duplex
Universitas Sumatera Utara
62
diikuti oleh hemiparese sinistra sebesar 26,3 dan hemiparese duplex sebesar 8,7. Ada sebanyak 28,5 data sisi tubuh yang letak kelumpuhannya tidak
tercatat. Tingginya proporsi yang tidak tercatat karena penderita stroke yang datang
ke rumah sakit dalam keadaan kritis atau koma sehingga petugasdokter yang mendiagnosa tidak mengetahui sisi tubuh yang lumpuh pada pasien tersebut.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muharram,E di Rumah Sakit Umum Padang Sidempuan 2005 yang menyatakan bahwa proporsi
penderita stroke berdasarkan sisi tubuh yang mengalami kelumpuhan tertinggi adalah hemiparese dextra yaitu 38,9.
5.7 Onset Serangan