3 Hiperkolesterolemi 4 Diabetes Melitus 5 Obesitas

21 yang berpotensi menimbulkan suatu bekuan sel trombosit, dapat bermigrasi dari jantung dan menyumbat arteri di otak serta menimbulkan stroke. Menurut WHO 2011, penyakit penyerta PJK salah satunya stroke karena disebabkan aterosklerosis. Faktor risiko stroke dan PJK disebabkan oleh faktor risiko yang hampir sama seperti merokok dan hipertensi.

b.3 Hiperkolesterolemi

Meningkatnya kadar kolestrol dalam darah disebut hiperkolestrolemi. Meningkatnya kadar kolesterol dalam darah, terutama low density lipoprotein LDL, merupakan faktor risiko penting untuk terjadinya aterosklerosis menebalnya dinding pembuluh darah, dan koreksi terhadap dampak aterosklerotik tadi ternyata sangat menurunkan risiko terjadinya GPDO. Peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar HDL high density lipoprotein merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung seperti ini merupakan faktor risiko GPDO Harsono, 2007.

b.4 Diabetes Melitus

Menurut WHO seseorang disebut sebagai penderita diabetes mellitus apabila kadar glukosa darah vena dalam keadaan puasa lebih dari 140 mgdesiliter dan kadar glukosa darah kapilaris biasanya lebih tinggi 7-10 dibandingkan dengan kadar glukosa darah vena. Diabetes mellitus mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar. Menebalnya dinding pembuluh darah otak akan menyempitkan diameter pembuluh darah dan penyempitan tersebut kemudian akan menggangu Universitas Sumatera Utara 22 kelancaran aliran darah ke otak yang pada akhirnya akanmenyebabkan infark sel- sel otak Harsono, 2007.

b.5 Obesitas

Obesitas atau berat badan yang berlebih berpotensi untuk menimbulkan stroke di kemudian hari. Penyakit jantung rematik, penyakit jantung koroner dengan infark otot jantung, dan gangguan irama denyut jantung merupakan faktor risiko GPDO yang cukup potensial. Faktor risiko ini pada umumnya akan menimbulkan hambatan atau sumbatan aliran darah ke otak karena jantung melepas gumpalan darah atau sel-sel jaringan yang telah mati ke dalam aliran darah. Peristiwa ini disebut emboli. Apabila penyakit jantung yang diberi obat anti penggumpalan darah dengan dosis yang tak terkontrol danatau tidak dilakukan kontrol terhadap waktu penjendalan darah maka dapat muncul komplikasi yang serius, ialah perdarahan otak Harsono, 2007.

b.6 Merokok