Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah 1 Umur 2 Jenis kelamin 3 Riwayat penyakit keluarga 4 Ras

18

c. Berdasarkan Waktu

Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 menunjukkan peningkatan angka kematian stroke di Indonesia. Kejadian terbanyak penyebab kematian utama hampir di seluruh RS di Indonesia juga karena penyakit stroke, terdapat sekitar 550.000 pasien baru setiap tahunnya dan kematian stroke meningkat sekitar 15,4 yaitu dari 41,7 ditahun 1995 menjadi 49,9 di tahun 2001 dan terus meningkat menjadi 59,5 atau setara dengan 8,3 per 1.000 penduduk ditahun 2007 Depkes RI, 2007.

2.7.2 Faktor Risiko

Stroke merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor risiko multikausal. Menurut Kemenkes RI 2013, faktor risiko stroke dibagi menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.

a. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah

a.1 Umur

Menurut Wahjoepramono 2005 umur merupakan faktor risiko stroke dimana semakin meningkatnya umur seseorang, maka risiko untuk terkena stroke juga semakin meningkat. Menurut hasil penelitian pada Framingham Study menunjukkan risiko stroke meningkat sebesar 20, 32, 83 pada kelompok umur 45-55, 55-64, 65-74 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agreayu Dinata dkk 2012 di RSUD Kabupaten Solok Selatan didapatkan kejadian stroke lebih dari 50 penderita berusia di atas 50 tahun, yaitu dengan persentase 81,25 dan Universitas Sumatera Utara 19 hanya 18,75 penderita yang berusia di bawah 50 tahun. Berdasarkan penelitian Jeong-yeon Kim, dkk 2011 menunjukkan hubungan umur dengan risiko stroke OR : 1,06 ; 95 CI: 1,03-1,10.

a.2 Jenis kelamin

Menurut data dari 28 rumah sakit di Indonesia, ternyata laki-laki banyak menderita stroke dibandingkan perempuan.3 Insiden stroke 1,25 kali lebih besar pada laki-laki dibanding perempuan. Risiko stroke 20 lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan, tetapi setelah perempuan menginjak usia 55 tahun dan kadar estrogen menurun karena menopause, maka akibat stroke lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki Yastroki, 2009.

a.3 Riwayat penyakit keluarga

Riwayat pada keluarga yang pernah mengalami serangan stroke atau penyakit yang berhubungan dengan kejadian stroke dapat menjadi faktor risiko untuk terserang stroke juga. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor genetik, pengaruh budaya, dan gaya hidup dalam keluarga, interaksi genetik dan pengaruh lingkungan Lumbantobing, 2011.

a.4 Ras

Orang kulit hitam, Hispanik Amerika, Cina, dan Jepang memiliki insiden stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih Wahjoepramono, 2005. Di Indonesia sendiri, suku Batak dan Padang lebih rentan terserang stroke dibandingkan dengan suku Jawa. Hal ini disebabkan oleh pola dan jenis makanan yang lebih banyak mengandung kolestrol Depkes, 2007. Universitas Sumatera Utara 20

b. Faktor Risiko yang Dapat Diubah