Diagnosa Stroke Letak Kelumpuhan Akibat Serangan Stroke

14

2.5 Diagnosa Stroke

Diagnosis ditegakkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik yaitu keadaan umum, tanda vital, status generalis, dan status neurologis. Selanjutnya digunakan alat bantu skoring skala stroke dan pemeriksaan computered tomography CT scan kepala sebagai standar baku emas untuk menunjang diagnosis. Penentuan diagnosa stroke untuk menentukan jenis stroke apakah Non Haemoragik atau Haemoragik sejatinya adalah dengan menggunakan CT scan ataupun magnetic resonance imaging MRI, sayangnya peralatan CT scan apalagi MRI masih sangat kurang tersedia di Rumah Sakit di daerah bahkan di kota sekalipun. Namun jika tidak tersedia test diagnostik maka ada beberapa perhitungan diantaranya dengan Alogarima stroke Gajah Mada dan Skore Stroke Siriraj SSS Tartowo dkk, 2007.

2.5.1 Skor Stroke Alogaritma Gajah Mada Tabel 2.1 Skor Stroke Alogaritma Gajah Mada

Penurunan Kesadaran Nyeri Kepala Babinski Jenis Stroke + + + Perdarahan + - - Perdarahan - + - Perdarahan - - + Iskemik - - - Iskemik Universitas Sumatera Utara 15

2.5.2 Skor Stroke Siriraj SSS Tartowo dkk, 2007

Pembacaan: Skor 1 : Perdarahan otak -1: Infark otak Sensivitas: Untuk perdarahan: 89.3. Untuk infark: 93.2. Ketepatan diagnostik: 90.3. Pembacaan: Skor 1 : Perdarahan otak -1 : Infark otak Sensivitas: Untuk perdarahan: 89.3 Untuk infark: 93.2 Ketepatan diagnostik: 90.3 Versi orisinal: = 0.80 x kesadaran + 0.66 x muntah + 0.33 x sakit kepala + 0.33x tekanan darah diastolik – 0.99 x atheromal – 3.71. Versi disederhanakan: = 2.5 x kesadaran + 2 x muntah + 2 x sakit kepala + 0.1 x tekanan darahdiastolik – 3 x atheroma – 12. Kesadaran: Sadar = 0; mengantuk, stupor = 1; semikoma, koma = 2 Muntah: tidak = 0 ; ya = 1 Sakit kepala dalam 2 jam: tidak = 0 ; ya = 1 Tanda-tanda ateroma: tidak ada = 0 ; 1 atau lebih tanda ateroma = 1 anamnesis diabetes; angina; klaudikasio intermitten Universitas Sumatera Utara 16

2.6 Letak Kelumpuhan Akibat Serangan Stroke

2.6.1 Kelumpuhan Sebelah Kiri Hemiparesis Sinistra

Kerusakan pada sisi sebelah kanan otak yang menyebabkan kelemahan tubuh bagian kiri. Pasien dengan kelumpuhan sebelah kiri sering memperlihatkan ketidakmampuan persepsi visuomotor, kehilangan memori visual dan mengabaikan sisi kiri. Penderita mamberikan perhatian hanya kepada sesuatu yang berada dalam lapang pandang yangdapat dilihat Harsono, 2007.

2.6.2 Kelumpuhan Sebelah Kanan Hemiparesis Dextra

Kerusakan pada sisi sebelah kiri otak yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tubuh bagian kanan. Penderita ini biasanya mempunyai kekurangan dalam kemampuan komunikasi verbal, namun persepsi dan memori visuomotornya sangat baik, sehingga dalam melatih perilaku tertentu harus dengan cermat diperhatikan tahap demi tahap secara visual. Dalam komunikasi kita harus lebih banyak menggunakan body language bahasa tubuh Harsono, 2007.

2.6.3 Kelumpuhan Kedua Sisi Hemiparesis Duplex

Karena adanya sklerosis pada banyak tempat, penyumbatan dapat terjadi pada dua sisi yang mengakibatkan kelumpuhan satu sisi dan diikuti satu sisi lain. Timbul gangguan pseudobulber biasanya hanya pada vaskuler dengan tanda- tanda hemiplegik dupleks, sukar menelan, sukar berbicara dan juga mengakibatkan kedua kaki sulit untuk digerakkan dan mengalami hiperaduksi Markam, 2003. Universitas Sumatera Utara 17

2.7 Epidemiologi Stroke