3 Pola Pemukiman GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. 3 Pola Pemukiman

Pola pemukiman di daerah penelitian ini adalah mengelompok. Tanah yang hanya seluas 82,5 Hektro are dihuni oleh 19.469 orang, yang terdapat dalam 4.384 KK Kepala Keluarga. Kepadatan inilah maka rumah kelihatan berjejal, karena lahan yang sempit dihuni oleh penduduk yang banyak. Pemukiman penduduk tampak cukup padat, ditandai oleh jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya hampir tidak ada lagi. Pada beberapa bagian pemukiman, khususnya rumah-rumah yang berada di belakang pertokoan, letaknya tidak beraturan dan sulit ditentukan mana bagian belakang rumah. Rumah-rumah tersebut tidak lagi memiliki pekarangan. Jalan kecil yang menghubungkan rumah dengan jalan umum yang menandakan bahwa di belakang suatu rumah masih terdapat perumahan. Pada sebagian kecil saja rumah penduduk yang masih memiliki pekarangan yang relatif luas, walaupun sisi rumah tersebut bertemu antara satu rumah dengan rumah lainnya. Pekarangan atau halaman rumah tersebut, ditata dengan tanaman-tanaman hias atau bunga-bunga, sementara sisi kiri dan kanan, serta halaman yang menghadap ke jalan dipagari dengan tembok rendah yang di atasnya pakai jerajak pagar besi atau kawat duri. Letak pemukiman yang rendah menyebabkan daerah pemukiman rawan dilanda banjir, terutama pada musim penghujan. Banjir kadang-kadang tidak hanya mengenangi jalan-jalan tetapi juga hujan lebat turun selama beberapa jam, kemudian penduduk setempat sibuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam rumahnya. Saluran parit atau got pembuangan limbah rumahnya tangga yang kurang terurus, menjadi salah satu faktor rawan daerah lingkungan ini dari serangan banjir. Universitas Sumatera Utara Parit yang demikian ini, menurut istilah di Kota Medan disebut “parit busuk”. Istilah ini muncul sehubungan dengan dijadikannya tempat tersebut sebagai tempat pembuangan sampah dan bangkai-bangkai binatang oleh penduduk yang bermukim pada sekitar parit tersebut. Kendaraan umum yang melalui Jalan Krakatau antara lain bus DAMRI yang mengangkut penumpang dari Pelabuhan Belawan, sedangkan kendaraan kecilnya adalah angkot, becak. Jenis-jenis angkutan umum tersebut dapat menambah ramainya suasana. Tidak jauh dari lingkungan terdapat pusat perbelanjaan. Tempat inilah yang menjadi tempat perbelanjaan masyarakat setempat. Mereka juga sering berbelanja di tempat perbelanjaan yang berada di kelurahan tetangga yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Keseluruhan daerah lingkungan ini merupakan wilayah pemukiman dan jarang ditemukan lagi adanya tanah-tanah kosong, sarana-sarana umum yang banyak terdapat di wilayah ini, yang bangunannya langsung berdampingan dengan rumah penduduk. Gambar 3. Kondisi rumah di kelurahan ini, yang digunakan juga untuk tempat usaha. Universitas Sumatera Utara II. 4 Keadaan Penduduk II. 4. 1 Jumlah Penduduk

Dokumen yang terkait

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

9 107 137

Stratifikasi Sosial dan Tradisi Mangalua Pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif di Kelurahan Timbang Deli Amplas, Kota Madya Medan)

18 182 103

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Komparatif Nilai Sosial Budaya Perkawinan Batak Toba Pada Masyarakat Asal dengan Perantauan (Studi Komparatif Antara Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Kelurahan Sidorame Kecamatan Medan Perjuangan)

4 53 119

Pendekatan Pemberdayaan Pada Kelompok-Kelompok Masyarakat Prakarsa Pemerintah, Lsm, Dan Swadaya Masyarakat Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan

1 26 11

Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara)

8 58 115

Analisis Penjualan Sayuran Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

2 39 86

Analisis Prestise dalam Upacara Kematian pada Etnis Batak Toba di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

11 120 91

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN.

0 4 45

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR.

0 1 23