tersebut, dapat dikatakan bahwa daerah penelitian merupakan penduduk berstruktur muda. Pada desa ini dikatakan bahwa tenaga kerja produktif lebih
banyak tersedia.
Tabel 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur
No Umur
Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 0-10 Tahun
11-20 Tahun 21-30 Tahun
31-40 Tahun 41-50 Tahun
51-60 Tahun 60 Tahun Ke Atas
266 253
225 130
128 91
87 22,54
21,44 19,07
11,02 10,85
7,71 7,37
Total 1.180
100
Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007
I. 4. 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Desa Aek Siansimun bila dilihat dari golongan jenis kelamin tahun 2007, maka menurut jenis kelamin laki-laki terdapat 581 orang
49,24 dan 599 orang 50,76 perempuan. Angka-angka tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki walaupun
jumlah tersebut tidak terlalu terpaut jauh. Adapun lebih jelas distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah
1. 2.
Laki-Laki Perempuan
581 599
50,76 49,24
Total 1.180
100
Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007
I. 4. 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Masyarakat Desa Aek Siansimun yang berjumlah 1.180 orang telah menganut salah satu agama dari lima agama yang diakui keberadaannya di
Indonesia oleh pemerintah. Agam-agama itu adalah Islam, Kristen Protestan dan Budha. Mayoritas penduduk yang terilhat berada di Desa Aek Siansimun adalah
penganut agama Kristen Protestan sebanyak 99,32 , kemudian disusul oleh agama Islam sebanyak 0,43 , dan Budha sebanyak 0,25 . Adapun lebih jelas,
berikut ini distribusi penduduk Desa Aek Siansimun berdasarkan agama yang dianut.
Tabel 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
No Agama
Jumlah
1. 2.
3. Kristen Protestan
Islam Budha
1.172 5
3 99,32
0,43 0,25
Total 1.180
100
Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Kehidupan antar umat bergama di desa ini pada dasarnya memiliki toleransi yang tinggi antara umat-umat penganutnya. Hal ini dapat dilihat pada
upacara-upacara pesta seperti perkawinan maupun upacara kematian. Pada waktu upacara-upacara seperti ini biasanya sipeyelenggara akan menyediakan makanan
dan minuman bagi umat agama lainnya. Hal ini sering terjadi antara umat Kristen dan umat Islam dimana bila yang mengadakan pesta umat Kristen, apabila ada
undangan mereka yang beragama Islam maka penyediaan makanan, minuman dan tempat akan diserahkan pada umat Islam. Sikap ini dilakukan demi menghormati
keberadaan agama tersebut. Hal ini juga terlihat pada upacara kematian, diantara umat beragama ini saling mengunjungi walaupun diantara berlainan agama.
Kegiatan keagamaan lainnya yang kelihatan adalah “wirit” dan “pengajian-pengajian”, dilakukan oleh umat beragama di desa Aek Siansimun dan
gabungan dengan penduduk di desa tetangga, yang dilaksanakan satu kali satu minggu di rumah-rumah penduduk yang beragama Islam, sedangkan umat Kristen
Protestan berupa kegiatan “partangiangan” atau kebaktian yang juga dilaksanakan satu kali satu minggu di rumah-rumah penduduk yang bergama
Kristen Protestan. Penganut agama Islam maupun agama Kristen di desa ini, juga memiliki organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti organisasi remaja Masjid
bagi yang beragama Islam, yang kegiatannya melakukan “pengajian-pengajian”, “wirit”, bergotong royong dan melakukan kegiatan olahraga, begitu juga halnya
dengan organisasi remaja Kristen yang kegiatannya berupa kebaktian, latihan koor, gotong royong dan kegiatan olahraga.
Universitas Sumatera Utara
I. 4. 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian