4. 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 4. 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

tersebut, dapat dikatakan bahwa daerah penelitian merupakan penduduk berstruktur muda. Pada desa ini dikatakan bahwa tenaga kerja produktif lebih banyak tersedia. Tabel 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur No Umur Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 0-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun 60 Tahun Ke Atas 266 253 225 130 128 91 87 22,54 21,44 19,07 11,02 10,85 7,71 7,37 Total 1.180 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007

I. 4. 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Desa Aek Siansimun bila dilihat dari golongan jenis kelamin tahun 2007, maka menurut jenis kelamin laki-laki terdapat 581 orang 49,24 dan 599 orang 50,76 perempuan. Angka-angka tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki walaupun jumlah tersebut tidak terlalu terpaut jauh. Adapun lebih jelas distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah 1. 2. Laki-Laki Perempuan 581 599 50,76 49,24 Total 1.180 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007

I. 4. 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Masyarakat Desa Aek Siansimun yang berjumlah 1.180 orang telah menganut salah satu agama dari lima agama yang diakui keberadaannya di Indonesia oleh pemerintah. Agam-agama itu adalah Islam, Kristen Protestan dan Budha. Mayoritas penduduk yang terilhat berada di Desa Aek Siansimun adalah penganut agama Kristen Protestan sebanyak 99,32 , kemudian disusul oleh agama Islam sebanyak 0,43 , dan Budha sebanyak 0,25 . Adapun lebih jelas, berikut ini distribusi penduduk Desa Aek Siansimun berdasarkan agama yang dianut. Tabel 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Jumlah 1. 2. 3. Kristen Protestan Islam Budha 1.172 5 3 99,32 0,43 0,25 Total 1.180 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007. Universitas Sumatera Utara Kehidupan antar umat bergama di desa ini pada dasarnya memiliki toleransi yang tinggi antara umat-umat penganutnya. Hal ini dapat dilihat pada upacara-upacara pesta seperti perkawinan maupun upacara kematian. Pada waktu upacara-upacara seperti ini biasanya sipeyelenggara akan menyediakan makanan dan minuman bagi umat agama lainnya. Hal ini sering terjadi antara umat Kristen dan umat Islam dimana bila yang mengadakan pesta umat Kristen, apabila ada undangan mereka yang beragama Islam maka penyediaan makanan, minuman dan tempat akan diserahkan pada umat Islam. Sikap ini dilakukan demi menghormati keberadaan agama tersebut. Hal ini juga terlihat pada upacara kematian, diantara umat beragama ini saling mengunjungi walaupun diantara berlainan agama. Kegiatan keagamaan lainnya yang kelihatan adalah “wirit” dan “pengajian-pengajian”, dilakukan oleh umat beragama di desa Aek Siansimun dan gabungan dengan penduduk di desa tetangga, yang dilaksanakan satu kali satu minggu di rumah-rumah penduduk yang beragama Islam, sedangkan umat Kristen Protestan berupa kegiatan “partangiangan” atau kebaktian yang juga dilaksanakan satu kali satu minggu di rumah-rumah penduduk yang bergama Kristen Protestan. Penganut agama Islam maupun agama Kristen di desa ini, juga memiliki organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti organisasi remaja Masjid bagi yang beragama Islam, yang kegiatannya melakukan “pengajian-pengajian”, “wirit”, bergotong royong dan melakukan kegiatan olahraga, begitu juga halnya dengan organisasi remaja Kristen yang kegiatannya berupa kebaktian, latihan koor, gotong royong dan kegiatan olahraga. Universitas Sumatera Utara

I. 4. 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Dokumen yang terkait

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

9 107 137

Stratifikasi Sosial dan Tradisi Mangalua Pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif di Kelurahan Timbang Deli Amplas, Kota Madya Medan)

18 182 103

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Komparatif Nilai Sosial Budaya Perkawinan Batak Toba Pada Masyarakat Asal dengan Perantauan (Studi Komparatif Antara Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Kelurahan Sidorame Kecamatan Medan Perjuangan)

4 53 119

Pendekatan Pemberdayaan Pada Kelompok-Kelompok Masyarakat Prakarsa Pemerintah, Lsm, Dan Swadaya Masyarakat Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan

1 26 11

Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara)

8 58 115

Analisis Penjualan Sayuran Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

2 39 86

Analisis Prestise dalam Upacara Kematian pada Etnis Batak Toba di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

11 120 91

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN.

0 4 45

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR.

0 1 23