4. 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 4. 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

I. 4. 5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mayoritas penduduk Desa Aek Siansimun mempunyai mata pencaharian dari bertani. Hal ini dikarenakan, bahwa Desa Aek Siansimun merupakan daerah yang luas tanah yang digunakan untuk bertani seluas 40 Hektro are. Selain itu, penduduk Aek Siansimun juga hidup dari berbagai jenis mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun lebih jelasnya tentang mata pencaharian hidup Desa Aek Siansimun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 509 orang, yang mempunyai mata pencaharian 40,86 adalah sebagai petani. Penduduk sebagai petani merupakan peringkat pertama berdasarkan jenis mata pencaharian. Penduduk yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen padi ini umumnya menggunakan kerbau dalam membajak sawahnya. No Mata Pencaharian Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pegawai Pemerintah Pegawai Swasta Petani Nelayan Pensiunan Usaha Sendiri Lain-Lain 58 32 208 21 22 168 11,39 6,29 40,86 4,13 4,32 33,01 Total 509 100 Universitas Sumatera Utara Mata pencaharian selain sebagai petani, penduduk Desa Aek Siansimun ada yang mempunyai mata pencaharian yang lain-lain sebanyak 33,01 , sedangkan sebagian kecil bekerja sebagai pegawai pemerintah, pegawai swasta, pensiunan, dan usaha sendiri. Selain bermata pencaharian sebagai bertani, di desa ini juga banyak dijumpai para pedagang yang berjualan di pasar-pasar, kaki lima maupun pedagang makanan berupa rumah makan dan sebagainya.

I. 4. 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Desa Aek Siansimun dapat dikatakan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari penduduk yang telah mencapai usia sekolah telah dapat menikmati pendidikan tersebut dengan mudah. Fasilitas pendidikan walaupun tidak berada di desa tersebut memungkinkan penduduk untuk dapat melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Belum Sekolah Masih Sekolah SD Tidak Tamat SD Tamat SD Masih Sekolah SLTP Tamat SLTP Masih Sekolah SLTA Tamat SLTA Masih Sekolah AKPT Tamat AKPT TIdak Pernah Sekolah 127 164 1 105 75 183 99 315 51 54 6 10,76 13,90 0,08 8,90 6,36 15,51 8,39 26,69 4,32 4,58 0,51 Total 1.180 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk yang paling banyak jumlahnya berdasarkan tingkat pendidikan Sekolah Tinggi Tingkat Atas SLTA, baik yang masih dalam pendidikan maupun yang telah tamat. Pada umumnya penduduk yang hanya tamat Sekolah Dasar adalah para penduduk yang berusia lanjut yang pada saat mereka sekolah sarana pendidikan sangat kurang. Penduduk yang telah duduk ditingkat Sekolah Lanjut Tingkat Pertama SLTP dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA adalah kalangan muda. Penduduk yang telah duduk di Perguruan Tinggi masih sangat sedikit yaitu yang masih sekolah AKPT sebanyak 4,32 dan tamat AKPT sebanyak 4,58 . Pada penduduk yang tidak pernah sekolah sebanyak 0,51 . Hal ini bisa terjadi dikarenakan oleh berbagai sebab, terutama masalah pembiayaan. Universitas Sumatera Utara I. 5 Sarana Fisik I. 5. 1 Sarana Pendidikan

Dokumen yang terkait

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

9 107 137

Stratifikasi Sosial dan Tradisi Mangalua Pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif di Kelurahan Timbang Deli Amplas, Kota Madya Medan)

18 182 103

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Komparatif Nilai Sosial Budaya Perkawinan Batak Toba Pada Masyarakat Asal dengan Perantauan (Studi Komparatif Antara Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Kelurahan Sidorame Kecamatan Medan Perjuangan)

4 53 119

Pendekatan Pemberdayaan Pada Kelompok-Kelompok Masyarakat Prakarsa Pemerintah, Lsm, Dan Swadaya Masyarakat Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan

1 26 11

Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara)

8 58 115

Analisis Penjualan Sayuran Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

2 39 86

Analisis Prestise dalam Upacara Kematian pada Etnis Batak Toba di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

11 120 91

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN.

0 4 45

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR.

0 1 23