a. PengamatanObservasi
Pada penelitian komparatif ini metode observasi untuk mengamati secara langsung praktek-praktek pembagian jambar juhut dalam setiap upacara
perkawinan Batak Toba yang menggunakan jambar juhut. Selain itu, peneliti akan mengamati juga proses pelaksanaan upacara perkawinan itu dari awal hingga
akhir. Metode penelitian dilakukan dengan melihat, mendengar, dan mencatat kejadian serta mengabadikan peristiwa-peristiwa yang dianggap penting dengan
kamera. Pada observasi ini diharapkan memperoleh data mengenai masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Peneliti juga mengamati persamaan dan perbedaan
praktek pembagian pada jambar juhut antara di Desa Aek Siansimun dengan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I.
Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi, namun observasinya observasi yang tidak berpartisipasi non-participant observation. Hal ini
dikarenakan, bahwa dalam upacara adat Batak Toba, orang yang belum berumah tangga belum bisa ikut serta dalam pelaksanaannya.
Menurut E. Bruner 2006 : 165, mengatakan : “…hanya mereka yang telah kawin yang turut dalam upacara-upacara
Batak, yang boleh turut bicara dalam urusan-urusan keluarga, dan yang merupakan hak menjadi anggota penuh dalam organisasi-organisasi marga yang
telah bermunculan di kota-kota. Orang-orang muda yang belum kawin biasanya memakai nama-nama, panggilan, dan kebanyakan mereka berhubungan
peranannya juga kecil sekali dalam kegiatan-kegiatan adat itu. Hampir semua mereka sadar, bahwa peranan mereka dalam masyarakat Batak akan sangat
berubah setelah kawin, apalagi kalau sudah mempunyai anak.”
Universitas Sumatera Utara
b. Wawancara
Pada penelitian ini peneliti akan mempergunakan wawancara mendalam dan wawancara sambil lalu. Pada wawancara ini peneliti akan menanyakan
mengapa terdapat persamaan dan perbedaan dari hasil pengamatan itu. Wawancara mendalam dilakukan terhadap orang-orang yang telah ditentukan,
yaitu : 1.
Informan Kunci, yaitu orang yang mempunyai keahlian mengenai suatu masalah yang ada dalam masyarakat tersebut dan yang menjadi perhatian
penelitian ini. Informan pokok kunci yang dimaksud adalah pengetua- pengetua adat yang dianggap mempunyai pengetahuan luas mengenai adat
istiadat Batak Toba dan seluk beluk mengenai jambar juhut di Desa Aek Siansimun dan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I.
2. Informan Pangkal, yaitu orang yang mempunyai pengetahuan luas
mengenai berbagai masalah yang ada dalam suatu komunitas atau masyarakat. Informan pangkal disini adalah Suhut Pemilik Pesta, Kepala
Desa Aek Siansimun, Lurah Pulo Brayan Darat I, Camat Tarutung dan Camat Medan Timur.
Pada wawancara sambil lalu dilakukan terhadap orang-orang yang telah ditentukan, yaitu :
1. Informan Biasa, yaitu orang yang memberikan informasi mengenai
sesuatu masalah sosial sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, tapi bukan ahlinya. Informan biasa disini adalah orang-orang Batak Toba yang
telah berumah tangga dan telah tinggal menetap di Desa Aek Siansimun
Universitas Sumatera Utara
dan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I kurang lebih dua tahun lamanya, penduduk yang memiliki ternak yang di jual untuk dijadikan jambar juhut.
I. 7 Analisa Data