5. 5 Sarana Perdagangan dan Jasa 5. 6 Sarana Olahraga Gambaran Umum Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur 1 Sejarah Singkat Kelurahan Pulo Brayan Darat I

terdapat di daerah ini menampung 13 sampai 15 penumpang dalam satu angkot. Pada angkutan umum khusus trayek luar kotamadya Sibolga yaitu berkapasitas 30 sampai 35 penumpang. Adapun untuk lebih jelasnya tentang perhubungan di Desa Aek Siansimun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 10 Sarana Perhubungan No Jenis Keterangan 1. 2. 3. 4 5. Angkot Mobil Bus Mobil Gerobak Sepeda Motor Becak Mesin Ada Ada Ada Ada Ada Sumber : Tarutung Dalam Angka, 2007.

I. 5. 5 Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan yang terdapat di Desa Aek Siansimun yaitu warung, toko dan kios. Warung, toko, dan kios yang dibangun, digunakan juga sebagai tempat mereka tinggal. Pada umumnya barang-barang yang diperdagangkan di tempat-tempat perbelanjaan ini adalah berputar sekitar kebutuhan sembilan bahan pokok, pegangan-pegangan kecil dan beberapa toko menjual jenis barang furniture dan buku. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 11 Sarana Perdagangan No Jenis Jumlah 1. 2. 3. Warung Toko Kios 7 3 1 63,63 27,27 9,1 Total 11 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007.

I. 5. 6 Sarana Olahraga

Sarana olahraga yang disediakan untuk umum yang ada di Desa Aek Siansimun adalah satu lapangan yang dipergunakan untuk olahraga bola kaki. Sarana-sarana olahraga lainnya terdapat di desa tetangga, seperti bulu tangkis, sepak takraw, tenis meja dan beberapa lapangan bola voli dimiliki oleh berbagai instansi, sekolah negeri maupun swasta, kelompok masyarakat dan individu. Adapun untuk lebih jelasnya tentang sarana olahraga di Desa Aek Siansimun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 12 Sarana Olah Raga No Jenis Jumlah 1. Lapangan Sepak Bola 1 100 Total 1 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Aek Siansimun, 2007. Universitas Sumatera Utara

II. Gambaran Umum Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur

II. 1 Sejarah Singkat Kelurahan Pulo Brayan Darat I

Kelurahan Pulo Brayan Darat I ini berdiri pada tahun 1965. Pada waktu itu kelurahan ini masih bernama Kelurahan Flu Brayan Darat, tetapi masih merupakan sebuah kampung. Pada tahun 1978 kampung ini, kemudian ditetapkan menjadi sebuah kelurahan. Sejak itu, kampung berubah status menjadi sebuah kelurahan. Pertambahan penduduk yang semakin padat pada tahun 1996, kelurahan ini mengalami pemekaran wilayah. Kelurahan ini menjadi dua wilayah, yaitu Kelurahan Pulo Brayan Darat I dan Kelurahan Pulo Brayan Darat II. Asal kata Brayan Darat menjadi nama kelurahan ini, berasal dari keadaan wilayah yang berada di daerah dataran rendah. Arti kata Brayan adalah “berayun”, sehingga diartikan daratan yang berayun-ayun, sedangkan “flu”, artinya pulau. Menurut masyarakat setempat kondisi wilayah ini yang menjadikan asal nama kelurahan ini. Keadaan yang unik dari kondisi wilayah kelurahan ini, masyarakat mengambil nama Pulo Brayan Darat I sebagai nama kelurahan ini. Mereka mengatakan sebuah pemerintah dapat diibaratkan dengan peribahasa, yaitu “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Kondisi wilayah yang berada di dataran rendah, sehingga di kelurahan ini rawan banjir. Keadaan tersebut tidak membuat mereka goyah, karena sikap toleransi dan semangat gotong-royong sangat dijunjung oleh masyarakat setempat. Nama kelurahan ini sampai sekarang masih menjadi nama wilayah Kelurahan Pulo Brayan Darat I. Kelurahan ini berdampingan dengan kelurahan Universitas Sumatera Utara tetangga yang memiliki asal kata nama kelurahan yang unik, misalnya Kelurahan Durian.

II. 2 Letak Geografis, Topografi dan Administrasi Kelurahan Pulo Brayan Darat I

Dokumen yang terkait

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

9 107 137

Stratifikasi Sosial dan Tradisi Mangalua Pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif di Kelurahan Timbang Deli Amplas, Kota Madya Medan)

18 182 103

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Komparatif Nilai Sosial Budaya Perkawinan Batak Toba Pada Masyarakat Asal dengan Perantauan (Studi Komparatif Antara Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Kelurahan Sidorame Kecamatan Medan Perjuangan)

4 53 119

Pendekatan Pemberdayaan Pada Kelompok-Kelompok Masyarakat Prakarsa Pemerintah, Lsm, Dan Swadaya Masyarakat Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan

1 26 11

Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara)

8 58 115

Analisis Penjualan Sayuran Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

2 39 86

Analisis Prestise dalam Upacara Kematian pada Etnis Batak Toba di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

11 120 91

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN.

0 4 45

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR.

0 1 23