5. 5 Sarana Perdagangan dan Jasa 5. 6 Sarana Olahraga

penduduk umumnya menggunakan jasa transportasi dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, misalnya mengantarkan barang belanjaannya dari pasar ke rumah adalah menggunakan angkot. Adapun lebih jelasnya mengenai sarana perhubungan yang terdapat di Kelurahan Brayan Darat I pada tabel berikut ini. Tabel 23 Sarana Perhubungan No Sarana Perhubungan Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bus Umum AngkotAngkodes Ojek DelmanBendiOidomo Becak Kereta Api Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Sumber : Kantor Kelurahan Pulo Brayan Darat I, 2007

II. 5. 5 Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan dan jasa merupakan sarana yang sangat penting dalam memperoleh mata pencaharian mereka. Gambaran tentang kondisi lingkungan di kelurahan ini, disepanjang jalan dipadati oleh berbagai tempat-tempat industri, usaha perdagangan, warung, kios, bengkel, toko dan percetakan. Semua ini merupakan tempat yang dapat dijadikan sumber untuk kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk yang bermata pencaharian sebagai wiraswasta. Universitas Sumatera Utara Adapun lebih jelasnya dapat dilihat perincian sarana perdagangan dan jasa di Kelurahan Pulo Brayan Darat I sebagai berikut. Tabel 24 Sarana Perdagangan dan Jasa No Sarana Perdagangan dan Jasa Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Industri Makanan Industri Kerajinan Industri Pakaian Industri Mebel Usaha Perdagangan Warung Makan Kios Kelontong Bengkel TokoSwalayan PercetakanSablon 2 2 1 8 1 20 16 9 33 26 1,69 1,69 0,85 6,78 0,85 16,95 13,56 7,63 27,97 22,03 Total 118 100 Sumber : Kantor Kelurahan Pulo Brayan Darat I, 2007 Pada penjelasan tabel diatas, terlihat bahwa sarana perdagangan dan jasa yang paling dominan adalah toko atau swalayan sebanyak 33 buah atau sekitar 27,97 . Keadaan akan banyaknya sarana tersebut di kelurahan ini, sangat menguntungkan penduduk, sehingga penduduk tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Universitas Sumatera Utara Sarana perdagangan dan jasa ini selalu buka setiap hari, tanpa mengenal waktu pagi hari sampai menjelang malam. Kebutuhan sembilan bahan pokok, alat-alat atau perlengkapan sekolah dan perlengkapan lainnya tersedia untuk dijual kepada para konsumen di kelurahan ini maupun konsumen di kelurahan tetangga.

II. 5. 6 Sarana Olahraga

Sarana fasilitas umum olahraga di kelurahan ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Kegiatan olah raga tersebut sering dilakukan pada saat sore hari. Lapangan ini digunakan tidak memandang tingkat usia, baik muda maupun tua, siapa saja bisa ikut menggunakan sarana ini. Sarana olahraga yang lebih banyak di kelurahan ini, yaitu lapangan bulu tangkis sebanyak 4 buah atau sekitar 57,14 . Adapun lebih jelasnya mengenai sarana olah raga di kelurahan ini dapat dilihat tabel sebagai berikut. Tabel 25 Sarana Olahraga No Sarana Olah Raga Jumlah 1. 2. 3. Lapangan Sepak Bola Lapangan Bulu Tangkis Lapangan Voli 1 4 2 14,29 57,14 28,57 Total 7 100 Sumber : Kantor Kelurahan Pulo Brayan Darat I, 2007 Universitas Sumatera Utara tetap mempertahankan tradisi marga dan juga struktur sosial masyarakat Batak Toba dalam dalihan na tolu, memang saat ini tidak ada lagi kesatuan teritorial, seperti di kampung halaman mereka, yang disebut dengan huta. 4. Jarak diantara Medan dengan bona ni pasogit misalkan Tarutung tidak terlalu jauh, maka bila orang Medan merayakan ritus adat di kota, harus mengundang keluarga yang ada di kampung. Acara adat merupakan salah satu cara untuk mempererat tali persaudaraan. Kegiatan ini melancarkan hubungan kekeluargaan antara keluarga di kampung dengan keluarga di kota. 5. Pada seremoni adat, orang Batak yang bertempat tinggal di kota, harus memperlihatkan rasa hormatnya kepada famili keluarga dari kampung yang mempunyai posisi adat yang lebih tinggi dalam struktur kekeluargaan. 6. Saling tukar-menukar pemberian di dalam upacara adat memperlihatkan ikatan famili dalam lingkungan keluarga mereka, hubungan harmonis antara keluarga dengan keluarga yang lain akan terbina, sehingga tidak tercipta perpecahan dalam hubungan keluarga. Hal ini sangat penting diterapkan oleh orang Batak Toba yang berdomisili di daerah perantauan, misalnya saja orang Batak Toba yang bertempat tinggal di Medan. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Bruner, Edward 2006 “Kerabat dan Bukan Kerabat”, dalam T.O.Ihromi ed Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Gramedia : Jakarta. Haviland, William A 1988 Antropologi Jilid 2. Erlangga : Jakarta. Koentjaraningrat ed 1974 Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat : Jakarta. 1979 Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta : Jakarta. 1989 Sejarah Teori Antropologi II. Universitas Indonesia : Jakarta. 1996 Pengantar Antropologi II. Rineka Cipta : Jakarta. Mauss, Marcel 1992 Pemberian. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta. Mintargo, S Bambang 2000 Tinjauan Manusia dan Nilai Budaya. Universitas Trisakti : Jakarta. Moertjipto 1997 Upacara Tradisional Mohon Hujan Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nainggolan, Tagor 2006 Batak Toba di Jakarta. Bina Media : Medan. Saifuddin, Fedyani Achmad 2005 Antropologi Kontemporer. Prenada Media : Jakarta. Sairin, Sjafri 2002 Pengantar Antropologi Ekonomi. Pustaka Pelajar : Yogyakarta. Sarwono, Jonathan 2006 Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu : Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara Seda, Frans 1981 Tukar-Menukar Tradisional dan Pasar Modern. Gramedia : Jakarta. Siahaan, Nalom 1982 Adat Dalihan na Tolu Prinsip dan Pelaksanaan. Grafina : Jakarta. Sihombing, T.M 1986 Filsafat Batak Tentang Kebiasaan-Kebiasaan Adat Istiadat. Balai Pustaka : Jakarta. Simarmata, SM Unok 1997 Makna Simbolik Jambar Dalam Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Batak Toba Di Kotamadya Sibolga. Skripsi S-1 Antropologi FISIP. Tidak diterbitkan di USU. Sinaga, Richard 2007 Umpasa, Umpama dan Ungkapan Dalam Bahasa Batak Toba. Dian Utama : Jakarta. 2007 Perkawinan Adat Dalihan Na Tolu. Dian Utama : Jakarta. Suyanto, Bagong dan Sutinah 2005 Metode Penelitian Sosial. Kencana : Jakarta. Suyono, Ariyono 1985 Kamus Antropologi. Akademika Presindo: Jakarta. Sumber Artikel Majalah : Hutajulu, Asdon Mahalnya Tradisi Agung Leluhur. Dalihan Na 2007 Tolu. Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISTILAH A Adat : Adat, kebiasaan. Adong : Ada, berada, tersedia, hadir. Adopan : Potongan daging ternak yang diperuntukan bagi raja, seperti kepala, leher, pinggul. Ai : Oleh sebab itu, karena. Alap : Mengambil, menjemput. Aliang : Lingkaran leher babi yang dipotong. Amang : Bapak; ~ Tua : Abang ayah ~ Uda : Adik ayah ~ Boru : Suami saudara perempuan ayah. Ampang : Bakul yang dianyam, berbentuk empat segi di bawah dan di atas bundar. Ate-Ate : Hati. Atik : Mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau. B Bao : Laki-laki. Boha : Siapa tahu, barangkali. Bona ni : Marga yang dari dulu kala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati. Boras : Beras. Boru : Putri, anak perempuan, wanita. Universitas Sumatera Utara Buha : Buka D Dalihan : Tiga tungku dari batu untuk perapian. Dengke : Ikan. Di : Di, pada, kepada, untuk. Diboan : Dibawa. Didapot : Didapati. Didok : Dikatakan. Dipatulus : Diikhlaskan. Di san : Disana. Di son : Disini. Dohot : Dan, dengan, serta, ikut serta yang duhubungkan dengan subyek dan kata sifat. Dongan : Kawan, teman, sahabat ~ Sabutuha : kawan seperut ~ Sahuta: Kawan sekampung ~ Tubu : Kawan sebuyut, semarga. Dope : Lagi, masih. G Gok : Penuh, berisi, sempurna. Universitas Sumatera Utara H Hahapariban : Kakak perempuan dari istri. Hami : Kami, saya. Hamu : Kalian, kamu. Hata : Kata, perkataan, pembicaraan, perkataan. Hela : Menantu laki-laki. Hepeng : Uang. Hipas : Sehat, segar ~ be ma hita : semoga kita masing-masing sehat, ucapan salam yang diucapkan sewaktu datang dan pergi. Holi : Tulang, tulang belulang. Holong : Kasih, cinta, menaruh hati. Horas : Perkataan ucapan sehat, senang, makmur. Hu : Kata posesif memiliki dari ahu : aku Hula-Hula : Kelompok marga pemberi mempelai wanita. Hurang : Kurang, terlalu sedikit, tidak cukup. I Ihur : Ekor, buritan. Ima tutu : Itu adalah benar. Inang : Ibu kandung. Ingot : Ingat. Ito : Vs Iboto : sapaan saudara laki-laki kepada saudara perempuan atau sebaliknya, sapaan saudara laki-laki Universitas Sumatera Utara kepada anak perempuan dari saudara laki-laki ayah atau sebaliknya. J Jala : Dan, sambil, juga, lagi pula. Jagal : Daging yang disembelih dan pada umumnya dijual, barang dagangan. Jambar : Bagian yang sudah jadi hak seseorang melakukan adat ~ Parjambaran : Penjatahan bagian daging binatang sembelihan yang berhak diterima seseorang. Jonjong : Berdiri. Juhut : Daging ~ Panjuhuti : daging yang dibawa ayah mempelai laki-laki pada marunjuk. L Lampet : Kue kecil terbuat dari tepung beras. Las : Panas, hangat ~ Roha : Gembira, riang. M Ma : Partikel yang sama dengan ”lah”, penanda tekanan. Mahuampe : Sigadis diantar temannya mendatangi pemuda dan menyerahkan diri untuk dijadikan istri. Maiturun : Sigadis mendesak sipemuda agar dibawa kawin lari. Mandapothon : Mendatangi, menjumpai. Universitas Sumatera Utara Mandar : Sarung. Mondo : Seorang perempuan yang kawin lari ke pihak laki-laki. Mangadati : Melakukan upacara adat. Mangalua : Kawin lari. Mangaririt : Melamar. Mangaroba : Sigadis yang mau dibawa laki-laki dijadikan istri tanpa prosedur adat. Mangupa : Syukuran. Maningkir Tangga : Berkunjung pertama kalinya orang tua pengantin perempuan ke rumah menantu laki-laki. Manjalo : Menerima. Manjo : Cocok untuk dinikahkan. Mansai : Amat, sungguh. Maradat : Orang yang mengetahui tata karma adat, tahu, sopan santun, yang mengetahui etika. Margoar : Bernama. Marhata : Menentukan, berbicara. Marhori-Hori Dinding : Proses penjajakan. Marhusip : Berbisik, langkah untuk membawa kesepakatan muda- mudi menjadi kesepakatan orang tua untuk melaksanakan pernikahan. Marniadopan : Makanan secara adat pihak paranak memberikan jambar juhut dan pihak perempuan dengke. Universitas Sumatera Utara Marria : Bertemu untuk membicarakan sesuatu, bermusyawarah. Marsigabe-gabe : Saling mengucapkan selamat, dalam selamatan, bersilahturahmi, saling memberkati. Martinodohon : Kakak beradik. Martonggo Raja : Mengundang raja-raja untuk turut pesta. Martupol :Berjanji untuk melangsungkan perkawinan yang dilakukan di gereja. Marune : Acara mengantar pengantin perempuan ke rumahnya. Marunjuk : Kawin, nikah, penyerahan mahar pada pesta kawin. Mauliate : Terima kasih. Molo : Kalau, jikalau, jika. N Na : Yang, bahwa. Namboru : Adik atau kakak dari bapak atau ibu. Nami : Sebagai kata kepunyaan orang pertama jamak. Nang : Pun, juga, lagi, pula, jikalau, bahkan, biarpun, walaupun. Napuran : Daun sirih, apa yang dicampur dengan kapur sirih. Nauli : Yang cantik. Ndang : Tidak Ni : Kata bentuk pasif, misalnya oleh dari, kata penunjuk tempat. Nunga : Sudah, sekarang. Universitas Sumatera Utara O Olop-olop : Bagian. On : Ini. Opung : Orang tua dari ayah atau ibu. Osang : Dagu, rahang bawah. P Pahompu : Cucu. Paidua : Nomor dua. Pajolo : Pertama. Pakohop : Ulos untuk pengantin. Pamarai : Abang atau adik bapak pengantin perempuan. Panamboli : Punggung. Panandaion : Memperkenalkan. Pangganti : Pengganti. Pangula : Pengurus gereja. Pansamot : Orang tua pengantin laki-laki. Paranak : Pihak laki-laki. Parboru : Pihak perempuan. Parboruonnami : Anak perempuan kami. Pargomgom : Ulos untuk nenek pengantin laki-laki. Pariban : Anak perempuan dari saudara ibu laki-laki mamak adik istrinya. Universitas Sumatera Utara Parorot : Salah satu namboru pengantin perempuan. Parsanggulan : Kepala. Parsinabul : Juru bicara di pesta adat. Partangiangan : Kebaktian. Pasu-Pasu : Berkat. Paulek Une : Berkunjung pertama kalinya pengantin baru ke rumah orang tua pengantin perempuan. Pinggan : Piring, piring porselin. Pinggan Panganan : Orang atau keluarga dekat keluarga perempuan. Pintor : Jujur, lulus, betul, benar, adil, segera, langsung ~ Hapintoran : Kebenaran, kelurusan, kejujuran. Pohu : Bagian jambar ~ Pohuan : Bagian binatang sembelihan yang berhak diterima sesorang. Punguan : Timbunan, pengumpulan ~ Parpunguan : Perkumpulan, kumpulan, pertempuan. R Rade : Siap, sedia, beres, tersedia. Rajanami : Raja kami. Rambu Pinumu : Penghasilan materi dari pihak laki-laki yang disatukan, dan nantinya orang tua perempuan membagi-bagikan kepada keluarganya yang sesuai dengan silsilah keturunannya. Universitas Sumatera Utara Rap : Bersama-sama, dengan. Ria : Datang bersama-sama. Ro : Datang, tiba. Roha : Hati, perasaan, pikiran. S Sadari : Sekarang. Saluhut : Seluruhnya, semuanya. Satampak : Satu piring kecil. Sian : Dari. Simandokhon : Ulos untuk adik atau abang pengantin laki-laki yang udah kawin. Simatua : Mertua laki-laki atau perempuan. Sinamot : Emas kawin. Singkop : Cukup, sampai, selesai dengan baik, memadai, tuntas. Sinolohon : Abang atau adik laki-laki pengantin perempuan. Sipir ni tondi : Memberikan beras ke kepala. Siuk : Bengkok ke belakang dan ikikut dengan keadaan, seperti gigi. Siuk-Siuk : Sendok besi, sekop sampah, alat penyendok. Soit : Tulang pinggul, tulang pangkal paha. Solup : Liter ukuran, takaran padi atau beras dari bambu 3-4 bale. Somba-somba : Sepasang rusuk terdapat pada kiri dan kanan tulang punggung. Universitas Sumatera Utara Songon : Seperti, bagai untuk memperbandingkan. Sude : Semua, semuanya. Suhi ni ampang na opat: Sudut bakul nan empat sebagai lambing empat fungsional penerima mas kawin pada adat pernikahan seorang putri, kerabat yang paling utama. Suhut : Tuan rumah, penyelenggara pesta. Sulang-sulang : Makanan yang diberikan kepada orang khusus sebagai makanan persembahan. T Taru : ~ Manaruhon : Mengantarkan, membawa, menuntut ~ Manaruk : Selalu membawa ~ Pataruhon : Mengantarkan orang-orang yang mau pergi. Tingki : Masa, zaman, jangka waktu tertentu, waktu, saat. Todoan : Pilihan, bagian dalam bentuk uang atau ulos yang diterima kaum kerabat pihak parboru pada perkawinan. Toho : Benar. Tolu : Tiga. Tondi : Roh, jiwa, sekma manusia. Tonggi : manis ~ Asom : antara manis dan asam. Tu : Terhadap, kepada, ke. Tudu-Tudu : Petunjuk. Tuhanta : Tuhan Allah. Tulang : Saudara laki-laki ibu, paman. Universitas Sumatera Utara Tumpak : Santunan, sumbangan, bantuan, sokongan, pertolongan, tunjungan. Tung : Bagaimanapun, rupanya, kiranya, sungguh, amat. Tunggane : Saudara laki-laki istri, putra dari tulang, pengetua, tua mulai dari umur empat puluh tahun ke atas. U Uduranmuna : Rombongan secara adapt dalihan na tolu. Uhum : Hukum, adat, cara. Ulaon : Pekerjaan. Ulos : Kain tenunan tradisional, pakaian adat Batak yang tenun. Ulu : Kepala. Upa : Upah. Universitas Sumatera Utara DAFTAR INFORMAN Nama Informan di Desa Aek Siansimun, Kecamatan Tarutung 1. Nama : Goti Tobing Umur : 45 Tahun Pekerjaan : Pegawai Kantor Pusat HKBP Pea Raja Alamat : Huta Lumban Kolbun 2. Nama : Robert S.M Lumban Tobing Umur : 42 Tahun Pekerjaan : Kepala Desa Aek Siansimun Alamat : Jalan Sait Ni Huta 3. Nama : Goti Tobing Umur : 48 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan Sait Ni Huta 4. Nama : Siti Lumban Tobing Umur : 55 Tahun Pekerjaan : Petani Alamat : Dusun Sitaka Universitas Sumatera Utara 5. Nama : St. Hamzah Lumban Tobing Umur : 59 Tahun Pekerjaan : Sintua HKBP Pea Raja Alamat : Dusun Sitaka 6. Nama : Gayus Simbolon Umur : 90 Tahun Pekerjaan : - Alamat : Jalan Sait Ni Huta 7. Nama : Viktor Lumban Tobing Umur : 62 Tahun Alamat : Hutabagasan Pekerjaan : Petani 8. Nama : N. Tambunan Umur : 52 Tahun Pekerjaan : Petani Alamat : Hutabagan Universitas Sumatera Utara Nama Informan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur 1. Nama : Muksin Umur : 44 Tahun Pekerjaan : Bendahara Kelurahan Pulo Brayan Darat I Alamat : Jalan Banten, Dusun 9 A 2. Nama : St. K Sipahutar Umur : 72 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan Madio Santoso No. 179 3. Nama : A. Pasaribu Umur : 76 Tahun Pekerjaan : Pensiunan Guru Alamat : Jalan. Bilal Ujung. Gang. Bina Mulia No. 80 4. Nama : M. Pasaribu Umur : 46 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan. Bilal Ujung. Gang Dewi Kunti No. 70 D 5. Nama : Alboin Sihotang Umur : 44 Tahun Pekerjaan : Pegawai Negeri Alamat : Jalan. Madio Santoso No. 212 A Universitas Sumatera Utara 6. Nama : Marhaen Sijabat Umur : 38 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Gang Dame Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 Pedoman Wawancara

I. Identitas Informan Nama

Dokumen yang terkait

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

9 107 137

Stratifikasi Sosial dan Tradisi Mangalua Pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif di Kelurahan Timbang Deli Amplas, Kota Madya Medan)

18 182 103

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Komparatif Nilai Sosial Budaya Perkawinan Batak Toba Pada Masyarakat Asal dengan Perantauan (Studi Komparatif Antara Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Kelurahan Sidorame Kecamatan Medan Perjuangan)

4 53 119

Pendekatan Pemberdayaan Pada Kelompok-Kelompok Masyarakat Prakarsa Pemerintah, Lsm, Dan Swadaya Masyarakat Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan

1 26 11

Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara)

8 58 115

Analisis Penjualan Sayuran Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

2 39 86

Analisis Prestise dalam Upacara Kematian pada Etnis Batak Toba di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

11 120 91

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN.

0 4 45

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR.

0 1 23