Uji Asumsi Klasik Gambaran Daerah Penelitian

n : jumlah sampel Untuk pengujian ini dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : b1=b2=b3=0 …………………………………….... n=0 tidak ada pengaruh Ha : b1 ≠b2≠b3≠0 ……………………………………… n≠ 0 ada pengaruh Kriteria pengambilan keputusan : Ho : β 1 =β 2 =β3=0 : Ho diterima FFtabel, artinya variabel independen secara serentak tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ha : β 1 ≠β 2 ≠ β 3 ≠ 0 : Ha diterima FtFtabel, artinya variabel independen secara serentak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

3.7 Uji Asumsi Klasik

3.7.1 Multikolineritas Multikolinierity

Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi di antara beberapa atau seluruhnya variabel independen bebas. Universitas Sumatera Utara Gejala multikolinieritas ditandai dengan : • Standard error tidak terhingga • Tidak ada satu pun t- statistik yang signifikan pada α=1, α=5,atau α=10. • Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan hipotesis • R 2 R-square sangat tinggi 3.7.2 Heterokedastisitas Heterocedasticity Heteroskedastisitas merupakan salah satu asumsi Ordinary Least Square OLS jika varian residualnya tidak sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan white test yaitu dengan cara meregres logaritma residual kuadrat terhadap semua variabel penjelas. Pada white test terdapat beberapa tahap, antara lain : 1. Membuat regresi persamaan dan mendapatkan residualnya. 2. Uji dengan chi-square tabel X² X² = n R² Dimana : n = jumlah observasi R² = koefisien determinasi Universitas Sumatera Utara Keputusan ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat dari nilai ObsR-Squared atau X² hitung dan juga nilai probability-nya. Apabila nilai probability lebih rendah dari 0,05 berarti terdapat heteroskedastisitas pada hasil estimasi. Sebaliknya, apabila nilai probability-nya lebih tinggi dari 0,05 maka hasil estimasi tidak terkena heteroskedastisitas.

3.8 Definisi Operasional

1. Tingkat produksi adalah jumlah produksi kopi ateng yang dihasilkan oleh petani kopi ateng dalam satuan kg per bulan 2. Luas lahan adalah area atau bidang yang digunakan untuk menanam kopi ateng dalam satuan hektar 3. Pengeluaran pupuk adalah jumlah pupuk yang digunakan dalam satuan rupiahpohon6 bulan 4. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya orang atau tenaga yang digunakan untuk menanam, mengolah, dan memanen kopi ateng dalam satuan orang. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Dairi secara geografis terletak diantara 98 0 00-98 0 303T dan 2 0 -3 0 00 LU. Luas wilayah Kabupaten Dairi adalah 1.927,8 Km 2 atau sekitar 2.68 dari total luas provinsi Sumatera Utara. Ibukota Kabupaten Dairi adalah Sidikalang yang secara administratif terdiri dari 15 kecamatan dan 169 desakelurahan dan terletak di sebelah barat laut provinsi Sumatera Utara. Jarak kabupaten Dairi ke ibukota provinsi adalah 183 km. Universitas Sumatera Utara Adapun yang membatasi wilayah ini adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi NAD Sebelah Timur : Kabupaten Samosir Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Selatan. Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tahun 2009 No Kecamatan Ibukota Jumlah DesaKelurahan Luas AreaKm 2 1 Sidikalang Sidikalang 11 70,69 2 Sitinjo Sitinjo 4 39,48 3 Berampu Berampu 5 39,45 4 Parbuluan Sigalingging 11 235,40 5 Sumbul Sumbul 19 192,58 6 Silahisabungan Silalahi 5 75,62 7 Silimapungga Pungga Parongil 16 83,40 8 Lae Parira Lae parira 9 61,00 9 Siempatnempu Buntu raja 13 59,35 10 Siempatnempu Hulu Silumboyah 12 93,93 11 Siempatnempu Hilir Sopobutar 10 105,12 12 Tigalingga Tigalingga 14 197,00 13 G.Stember G.Stember 8 77,00 14 Pegagan Hilir Tigabaru 13 158,40 Universitas Sumatera Utara 15 Tanah Pinem KutaBuluh 19 439,40 Jumlah 169 1927,82 Sumber : BPS Sumut 2009

4.1.2 Iklim

Keadaan alam dan topografi kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari dataran tinggi. Tanahnya bergunung gunung dan berbukit dengan kemiringan bervariasi sehingga menyebabkan iklim hujan tropis. Musim hujan yang paling berpengaruh biasanya hujan yang terjadi pada bulan Januari, April, Mei, September, November dan Desamber setiap tahunnya.

4.1.3 Demografis

Penduduk kabupaten Dairi berjumlah 271.983 jiwa berdasarkan keadaan akhir 2008, dimana laki laki sebesar 135.029 jiwa, dan perempuan 136.954 jiwa rasio jenis kelamin sebesar 98.6. Kepadatan penduduk tertinggi berada di kecamatan Sidikalang 625 jiwakm 2 dan kecamatan Siempatnempu 343 jiwakm 2 , sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Tanah Pinem 46 jiwakm 2 dan kecamatan Silahisabungan 61 jiwakm 2 . Pada umumnya suku-suku yang mendiami wilayah kabupaten Dairi mayoritas bersuku bangsa Batak pakpak dan toba, sedangkan agama mayoritas yang dianut adalah islam dan kristen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2008 No Kecamatan Jumlah Penduduk Kepadatan 1 Sidikalang 44.728 633 2 Sitinjo 9.069 230 3 Berampu 7.845 199 4 Parbuluan 18.355 78 5 Sumbul 37.405 194 6 Silahisabungan 4.659 62 7 Silimapungga-pungga 14.775 177 8 Lae Parira 15.041 247 9 Siempatnempu 20.597 347 10 Siempat Nempu Hulu 19.648 209 11 Siempat Nempu Hilir 15.055 115 12 Tigalingga 22.754 116 13 Gunung Setember 9.465 123 14 Pegagan Hilir 5.284 96 Universitas Sumatera Utara 15 Tanah Pinem 20.303 46 Jumlah 271.983 191.5 Sumber : BPS Sumut 2009

4.1.4 Keadaan Mata Pencaharian dan Potensi Wilayah

Pada umumnya daerah kabupaten Dairi memiliki potensi sebagai lahan pertanian yang cukup luas, dan hasil pertanian yang cukup besar sehingga mata pencaharian penduduk yang utama adalah petani, terutama padi, jagung, palawija, dan tanaman tahunan, serta bahan perdagangan ekspor seperti kopi dan cengkeh serta kelapa.

4.1.5 Sarana Ekonomi dan Sosial

Kabupaten Dairi mempunyai sarana dan prasarana antara lain transportasi darat, tenaga listrik, telekomunikasi dan air bersih. Kabupaten Dairi memiliki sebuah rumah sakit umum daerah. Kabupaten Dairi juga memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Salah satu wisata tersebut adalah wisata alam Silalahi. Dalam program pembangunan daerah, Perintah kabupaten Dairi memprogramkan peningkatan kunjungan wisata dengan pengembangan objek-objek wisata baru, seperti Taman Wisata Iman Letter S. Untuk itu pemerintah daerah akan terus melakukan promosi, penyuluhan sadar wisata, perbaikan saran-perasarana dan melaksanakan event wisata. Untuk itu diperlukan inventasi yang cukup besar dalam Universitas Sumatera Utara pengembangan wisata, membangun objek-objek wisata serta sarana prasarana pendukung seperti hotel, restoran dan sarana hiburan.

4.2 Karakteristik Responden