1.2 Perumusan Masalah
Untuk menentukan perumusan masalah terhadap latar belakang penulisan skripsi ini, penulis membatasi aspek kajian yang akan dianalisis. Untuk analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Kopi Ateng Studi Kasus Kabupaten Dairi, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain luas lahan,
pengluaran pupuk, dan tenaga kerja. Dengan pembatasan perumusan masalah ini maka aspek yang akan dikaji dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh luas lahan terhadap tingkat produksi kopi ateng di
kabupaten Dairi? 2.
Bagaimana pengaruh pengeluaran pupuk terhadap tingkat produksi kopi ateng di kabupaten Dairi?
3. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap tingkat produksi kopi
ateng di kabupaten Dairi?
1.3 Hipotesis
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dalam penelitian. Berdasarkan
perumusan masalah di atas, maka hipotesis yang diperoleh adalah : 1.
Luas lahan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat produksi kopi ateng di kabupaten Dairi, ceteris paribus.
2. Pengeluaran pupuk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat produksi kopi ateng di kabupaten Dairi, ceteris paribus. 3.
Jumlah tenaga kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat produksi kopi ateng di kabupaten Dairi, ceteris paribus. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh luas lahan terhadap tingkat
produksi kopi ateng di kabupaten Dairi. 2.
Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pengeluaran pupuk terhadap tingkat produksi kopi ateng di kabupaten Dairi.
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap
tingkat produksi kopi ateng di kabupaten Dairi. 4.
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perkebunan rakyat, dalam hal ini kopi ateng di kabupaten Dairi.
5. Untuk mengetahui bagaimana kesejahteraan petani kopi ateng di
kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumbangan ilmu
pengetahuan ekonomi khususnya di bidang ekonomi pertanian. 2.
Sebagai bahan literatur atau referensi dalam melakukan penelitian- penelitiaan di bidang ekonomi yang terkait dengan permasalahan yang
sama. 3.
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat petani untuk mengetahui permasalahan serta penyelesaiannya.
4. Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan di masa yang akan
datang. 5.
Sebagai penambah wawasan bagi si peneliti.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Usaha Tani dan Pertanian
2.1.1 Usaha Tani
Usaha tani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,
perbaikan-perbaikan yang dilakukan di atas tanah itu, sinar matahari, bangunan- bangunan yang didirikan di atas tanah tersebut dan sebagainya.A.T.Mosher,
1968: hal 57. Usaha tani dapat berupa bercocok tanam atau memelihara ternak.
2.1.2 Pengertian Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Pertanian adalah suatu proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan para petani pengatur dan menggiatkan
pertumbuhan tanaman dan hewan itu.
Pertanian menurut Kaslan A tohir :
“ Pertanian adalah suatu usaha yang meliputi bidang-bidang seperti bercocok tanam pertanian dalam arti sempit, perikanan, peternakan, perkebunan,
kehutanan, pengelolaan hasil bumi dan pemasaran hasil bumi pertanian dalam arti luas. Dimana zat – zat atau bahan – bahan anorganis dengan bantuan
tumbuhan dan hewan yang bersifat reproduktif dan usaha pelestariannya “
Sedangkan menurut Mubyarto, definisi ilmu ekonomi pertanian adalah
sebagai berikut :
“ Ilmu ekonomi pertanian adalah termasuk dalam kelompok ilmu – ilmu kemasyarakatan yaitu ilmu yang mempelajari perilaku dan upaya serta
hubungannya antarmanusia. Dalam hal ini yang dipelajari adalah perilaku petani dalam kehidupan pertaniannya, dan mencakup juga persoalan ekonomi lainnya
yang langsung berhubungan dengan produksi, pemasaran, dan konsumsi petani atau kelompok petani.”
2.1.3 Pertanian Indonesia
Pertanian Indonesia adalah pertanian tropika, karena sebagian besar daerahnya berada di daerah tropik yang langsung dipengaruhi oleh garis
khatulistiwa yang memotong Indonesia hampir menjadi dua. Di samping
Universitas Sumatera Utara
pengaruh khatulistiwa, ada dua faktor alam lainnya yang ikut memberi corak pertanian Indonesia. Pertama, bentuknya sebagai kepulauan, dan kedua,
topografinya yang bergunung-gunung. Dalam hubungan ini letaknya di antara dua lautan besar, yaitu lautan Indonesia dan lautan Pasifik serta dua benua yaitu benua
Asia dan benua Australia, juga ikut mempengaruhi iklim Indonesia, terutama perubahan arah angin dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.
Bentuk tanah yang bergunung-gunung memungkinkan adanya variasi suhu udara yang berbeda-beda pada suatu daerah tertentu. Pada daerah pegunungan yang
makin tinggi, pengaruh iklim tropik makin berkurang dan digantikan oleh semacam iklim subtropik setengah panas dan iklim setengah dingin.
Pada kenyataannya, tanaman-tanaman pertanian iklim subtropik dan tanaman iklim sedang seperti teh, kopi, kina,sayur-sayuran dan buah-buahan
menjadi komoditi penting dalam perdagangan domestik maupun internasional. Hal itu disebabkan iklim yang mendukung serta penduduk yang sebagian besar
masih bermata pencaharian di sektor pertanian.
2.1.4 Pembagian Bidang-Bidang Pertanian
Pertanian dalam arti luas dan sempit.
Pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga dimana diproduksi bahan makanan utama seperti beras, palawija jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian
dan tanaman-tanaman holtikultura yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan. Pertanian rakyat diusahakan di tanah, tanah sawah, ladang, dan pekarangan.
Walaupun tujuan penggunaan hasil-hasil tanaman ini tidak merupakan kriteria,
Universitas Sumatera Utara
namun sebagian besar pada umumnya hasil pertanian rakyat adalah untuk keperluan konsumsi keluarga.
Pertanian dalam arti luas mencakup : •
Pertanian rakyat atau disebut pertanian sempit •
Perkebunan termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar
• Kehutanan
• Peternakan, dan
• Perikanan perikanan darat dan laut
2.2 Pembangunan Pertanian