20. Penyampaian salinan permohonan PK berikut bukti pendukung oleh panitera
Pengadilan Negegeri kepada pemohon PK Pasal 297 ayat 2. 21.
Pengajuan jawaban terhadap permohonan PK oleh termohon PK selama 10 sepuluh hari setelah pendaftaran perohonan PK Pasal 297 ayat 2.
22. Penyampaian jawaban termohon PK kepada panitera MA selama 12 dua
belas hari setelag pendaftaran jawaban Pasal 297 ayat 4. 23.
Pemeriksaan dan pemberian keputusan MA terhadap PK selama 30 tiga puluh hari setelah permohonan PK diterima panitera MA Pasal 298 ayat 1.
24. Penyampaian salinan putusan PK oleh MA kepada para pihak selama 32 tiga
puluh dua hari setelah permohonan PK diterima panitera MA Pasal 298 ayat 3.
F. Pengurusan dan Pemberesan Harta Debitor Pailit oleh Kurator
Satu di antara akibat hukum kepailitan adalah seluruh harta kekayaan debitor pailit akan diurus atau dibereskan oleh korator di bawah pengawasan hakim
pengawas Pasal 1 angka 1 UUK dan PKPU. Kurator adalah Balai Harta Peninggalan BHP atau orang perseorangan yang diangkat oleh pengadilan untuk
mengurus dan membereskan harta debitor pailit di bawah pengawasan hakim pengawas .
Sejak ditunjuknya kurator melalui putusan hakim, maka seluruh kekayaan debitor dikuasai oleh kurator yang ditunjuk.
104
104
Ibid.
Penguasaan tidak harus dipahami bahwa kurator boleh sesuka hatinya menjual atau mempergunakan harta debitor
Universitas Sumatera Utara
pailit, melinkan kurator hanya diberikan kewenangan untuk melakukan pengurusan atau pemberesan harta debitor pailit agar dapat dibagi-bagi kepada para kreditornya.
Menurut pengaturan kepailitan yang lama faillisement verordering hanya diatur satu jenis kurator dalam kepailitan yang ditetapkan oleh pengadilan yaitu
BHP.
105
Menurut Munir Fuady, jika debitor dan kreditor tidak mengajukan usul pengangkatan kurator ke pengadilan, BHP bertindak selaku kurator. Akan tetapi jika
diangkat kurator yang bukan dari BHP, maka kurator tersebut haruslah independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan pihak kreditor maupun pihak
debitor pailit. Ketentuan BHP hanya satu-satunya kurator dalam kepailitan juga diatur
dalam Pasal 1 angka 5 UUK dan PKPU, bahwa kurator yang dimaksud dalam pasal ini adalah tetap BHP.
Ketentuan Pasal 1 angka 5 UUK dan PKPU tidak konsisten menentukan jenis kurator sebab di dalam Pasal 70 ternyata ditentukan lain, bahwa ada dua kurator
yaitu: BHP dan Kurator lainnya. Mengenai kurator lainnya ini dalam UUK dan PKPU tidak rinci disebutkan kriterianya seperti apa, apakah ada dipersyaratakan
seperti syarat-syarat seorang notaris atau advokat, tidak ditentukan dalam UUK dan PKPU. Ketentuan Pasal 71 ayat 1 huruf b UUK dan PKPU hanya dipersyaratkan,
“jika ada”, persyaratan demikian potensial membuat para pihak bingung mengenai kurator lainnya tersebut.
106
Dalam UU No.37 Tahun 2004 tentan Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang UUK dan PKPU, dalam hal kepailitan, maka yang bertindak
105
Ibid., hal. 110.
106
Munir Fuady, Op. cit., hal. 41.
Universitas Sumatera Utara
untuk melakukan pemberasan harta debitor pailit adalah kurator. Tetapi dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang KPKPU, yang bertindak dalam hal ini
adalah pengurus, sementara UUK dan PKPU hanya mengenal pengurus swasta. Tugas, fungsi, dan tanggung jawab antara kurator dalam kepailitan dan pengurus
dalam PKPU adalah sama dan tidak jauh beda sebagaimana yang diatur dalam UUK dan PKPU.
Kurator lah sebagi pihak yang berwenang melakukan pengurusan atau pembereasan harta debitor pailit. Tugasnya kurator antara lain:
1. Melaksanakan pengurusan danatau pemberesan harta pailit, sudah dapat
dijalankan sejak tanggal putusan pailit diucapkan meskipun terhadap putusan tersebut belum berkekuatan hukum tetap inkract atau diajukan kasasi atau
peninjauan kembali Pasal 16 ayat 1. 2.
Tidak diharuskan memperoleh persetujuan dari atau menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Debitor atau salah satu organ Debitor,
meskipun dalam keadaan di luar kepailitan persetujuan atau pemberitahuan demikian dipersyaratkan Pasal 69 ayat 2 huruf a.
3. Dapat melakukan pinjaman dari pihak ketiga, hanya dalam rangka
meningkatkan nilai harta pailit Pasal 69 ayat 2 huruf b. 4.
Meminta persetujuan Hakim Pengawas, apabila dalam melakukan pinjaman dari pihak ketiga kurator perlu membebani harta pailit dengan gadai, jaminan
fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya Pasal 69 ayat 3.
5. Menghadap di sidang pengadilan Pasal 69 ayat 5.
6. Melaksanakan tugas khusus Pasal 73 ayat 3.
Universitas Sumatera Utara
7. Menyampaikan laporan kepada Hakim Pengawas mengenai keadaan harta
pailit dan pelaksanaan tugasnya setiap 3 tiga bulan Pasal 74 ayat 1. 8.
Pengadilan dengan putusan pernyataan pailit atau setiap waktu setelah itu, atas usul Hakim Pengawas, permintaan Kurator, atau atas permintaan seorang
Kreditor atau lebih dan setelah mendengar Hakim Pengawas, dapat memerintahkan supaya Debitor Pailit ditahan, baik ditempatkan di Rumah
Tahanan Negara maupun di rumahnya sendiri, di bawah pengawasan jaksa yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas Pasal 93 ayat 1.
9. Sejak mulai pengangkatannya, Kurator harus melaksanakan semua upaya
untuk mengamankan harta pailit dan menyimpan semua surat, dokumen, uang, perhiasan, efek, dan surat berharga lainnya dengan memberikan tanda
terima pasal 98. 10.
Kurator dapat meminta penyegelan harta pailit kepada Pengadilan, berdasarkan alasan untuk mengamankan harta pailit, melalui Hakim
Pengawas Pasal 99 ayat 1. 11.
Segera setelah dibuat pencatatan harta pailit, Kurator membuat daftar yang menyatakan sifat, jumlah piutang dan utang harta pailit, nama dan tempat
tingga l Kreditor beserta jumlah piutang masing-masing Kreditor Pasal 102. 12.
Membuat uraian mengenai harta pailit Pasal 100. 13.
Mencocokkan piutang dan membuat daftar piutang Pasal 116 jo Pasal 117. 14.
Melaksanakan pembayaran kepada para kreditor dalam proses pemberesan Pasal 201.
Universitas Sumatera Utara
15. Melakukan tuntutan berdasarkan pranata hukum actio paulina Pasal 41 jo
Pasal 47 ayat 1 atau tindakan pembatalan lainnya Pasal 45 jo Pasal 47 ayat 1.
16. Membebaskan barang yang menjadi agunan dengan membayar kepada
kreditor jumlah terkecil antara harga pasar barang agunan dan jumlah uang yang dijamin dengan barang agunan tersebut Pasal 59 ayat 3.
17. Kurator dapat menghentikan ikatan sewa-menyewa Pasal 38.
18. Kurator dapat memutuskan PHK Pasal 39.
19. Barang-barang harta milik debitor pailit disimpan oleh kurator Pasal 108.
20. Menjual atau melelang harta pailit dalam rangka pemberesan Pasal 184 ayat
1, Pasal 16 ayat 1, Pasal 69 ayat 2. 21.
Kurator dapat mengalihkan harta pailit sejauh diperlukan untuk menutup biaya kepailitan atau apabila penahanannya akan mengakibatkan kerugian
pada harta pailit, meskipun terhadap putusan pailit diajukan kasasi atau peninjauan kembali Pasal 107.
Wewenang kurator antara lain: 22.
Kewenangan untuk menjual agunan dari kreditor separatis setelah dua bulan insolvensi atau keadaan tidak mampu membayar Pasal 59 ayat 1.
23. Berwenang melakukan perjanjian timbal balik forward sebagaimana dalam
Pasal 36. 24.
Kewenangan untuk menjual agunan dari kreditor separatis setelah dua bulan insolvensi Pasal 59 ayat 1 atau kurator mejual barang bergerak dalam masa
dalam penguasaan kurator dalam rangka kelangsungan usaha debitor Pasal 56 ayat 3 atau membebaskan barang agunan dengan membayar kepada
Universitas Sumatera Utara
kreditor separatis yang bersangkutan jumlah terkecil antara harga pasar dan jumlah utang yang dijamin dengan barang agunan tersebut Pasal 59 ayat 3.
25. Kewenangan untuk melanjutkan usaha debitor yang dinyatakan pailit
walaupun terhadap putusan pernyataan pailit tersebut diajukan kasasi atau peninjauan kembali Pasal 104.
Kurator mulai bertugas membereskan harta milik debitor pailit sejak kepailitan diputuskan. Dalam melaksanakan tugas pemberesan harta debitor pailit,
kurator tidak hanya sekedar menyelamatkan harta pailit yang berhasil dikumpulkan untuk kemudian dibagikan kepada para kreditor tetapi sedapat mungkin bisa
meningkatkan nilai harta pailit tersebut.
107
Tahapan pengurusan harta debitor pailit yang dilakukan oleh kurator dalam melaksanakan tugas-tugasnya adalah:
108
1. Mengumumkan uhwal kepailitan.
2. Melakukan penyegelan harta debitor pailit.
3. Pencatatanpendaftaran harta debitor pailit.
4. Melanjutkan usaha debitor pailit.
5. Membuka surat-surat penting antara lain: rekening, telegram, dan lain-lain
milik debitor pailit. 6.
Mengalihkan harta debitor pailit. 7.
Menyimpan harta debitor pailit tetapi tanggung jawab penyimpanan berada pada lembaga penyimpan.
8. Mengadakan perdamaian antara debitor pailit dengan para kreditor.
9. Mendaftarkan taguhan para kreditor.
10. Menghadiri rapat pencocokan piutang dan memberitahukan piutang kepada
kreditor. Tahapan pemberesan harta debitor pailit yang dilakukan oleh kurator dalam
melaksanakan tugas-tugasnya adalah: 1.
Mengusulkan dan melaksanakan penjualan harta pailit.
107
Sunarmi, Op. cit., hal. 117.
108
Ibid., hal. 119123-
Universitas Sumatera Utara
Kurator memulai pemberesan harta debitor pailit dengan menjual semua harta debitor pailit tanpa perlu memperoleh persetujuan dari debitor pailit. Pembiayaan
tindakan pemberesannya diperoleh dari hasil penjualan harta kekayaan debitor pailit baik penjualan barang-barang bergerak maupun barang-barang tidak bergerak.
Semua benda harus dijual di muka umum dengan cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Bila penjualan di muka umum tidak tercapai maka
dapat dilakukan penjualan di bawah tangan dengan izin hakim pengawas Pasal 185 UUK dan PKPU. Dalam melaksanakan penjualan harta debitor pailit kurator
terlebih dahulu meminta izin dari hakim pengawas yang diberikan izin oleh hakim pengawas melalui surat penetapan. Setelah kurator menjual harta debitor pailit, maka
kurator diwajibkan segera membayar piutang para kreditor yang berhak. 2.
Membuat daftar pembagian. Kurator kemudian menyusun daftar pembagian dengan persetujuan hakim
pengawas yang memuat rincian penerimaan dan pengeluaran termasuk didalamnya upah kurator, nama-nama kreditor, jumlah yang dicocokkan dari tiap-tiap piutangdan
bagian yang diterima para kreditor. Daftar pembagian ini dapat dibuat sekali atau berkali-kali sesuai dengan kebutuhan.
Daftar pembagian yang sudah selesai dibuat dan telah disetujui oleh hakim pengawas wajib disediakan di kepaniteraan pengadilan agar dapat dilihat oleh para
kreditor selama tenggang waktu yang ditetapkan oleh hakim pengawas dan daftar pembagian tersebut diumumkan juga dalam surat kabar. Daftar pembagian ini dapat
dilawan oleh para kreditor dengan mengajukan kalim atau keberatan disertai alasan- alasan kepada panitera pengadilan. Hakim pengawas akan menetapkan hari
pemeriksaan klaim dari para kreditor dan terbuka untuk umum.
Universitas Sumatera Utara
Setelah berakhirnya tenggang waktu untuk melihat daftar pembagian dan tidak ada lagi klaim dari para kreditor serta sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, maka kurator segera membayar pembagian yang telah ditetapkan tersebut. Setelah dilakukan pembagian kepada para kreditornya maka berakhirlah
kepailitan dan kurator melakukan pengumuman mengenai berakhirnya kepailitan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan surat kabar.
3. Membuat daftar perhitungan dan pertanggungjawaban pengurusan serta
pemberesan kepailitan terhadap hakim pengawas. Kurator wajib membuat dan memberikan pertanggungjawaban dalam
pelaksanaan tugasnya sebagai kurator. Pertanggungjawabannya dilaksanakan kepada hakim pengawas paling lama 30 tiga puluh hari setelah berakhirnya kepailitan.
Semua buku dan dokumen mengenai harta pailit wajib diserahkan kepada debitor pailit dengan tanda bukti penerimaannya.
Jika sesudah dilakukan pembagian harta pailit kepada para krditor dan telah dinyatakan ditutup serta diakhiri kepailitan tersebut, ternyata ditemui satu atau
beberapa harta debitor pailit yang tidak ikut dilikuidasi, maka hakim pengawas segera memerintahkan kepada kurator untuk membereskan dan membaginya
berdasarkan daftar pembagian yang terdahulu. Jika terdapat kesalahan dan kelalain dalam pembagian, maka kurator bertanggung jawab atas kesalahan dan kelalain
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV LEGAL STANDING PERUSAHAAN ASURANSI YANG DICABUT IZIN