Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan dalam skripsi ini adalah: 1. Perusahaan asuransi yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan UU Usaha Perasuransian menganut asas-asas dan prinsip-prinsip dalam perjanjian pada umumnya, karena asuransi merupakan satu di antara perjanjian pada umumnya. Tidak ada perusahaan asuransi dalam menjalankan keguatan usahanya bersifat abadi dalam melaksanakan usaha pertanggungan. Asuransi dapat berakhir karena beberapa hal termasuk karena dicabut izin usaha atau dipailitkan oleh sebab tidak mampu melaksanakan kewajibannya kepada para kreditornya. Hak pemegang polis atas pembagian harta kekayaan perusahaan asuransi yang dilikuidasi merupakan hak utama atau hak yang didahulukan daripada kepentingan lainnya. Pengaturan demikian semakin memberikan perlindungan kepada kepentingan para kreditor perusahaan asuransi. 2. Kepailitan perusahaan asuransi menurut UUK dan PKPU memiliki aturan yang tidak bertentangan dengan UU Usaha Perasuransian. Pencabutan izin usaha perusahaan asuransi dalam rangka melaksanakan kepailitan dilakukan prosedur khusus melalui kewenangan Kemenkeu dan tunduk pada ketentuan kepailitan yang diatur dalam UUK dan PKPU. Setelah dinyatakan pailit oleh hakim Pengadilan Niaga, ditentukan kurator yang bertindak sebagai pihak yang mengurus dan membereskan harta perusahaan asuransi pailit. Konsekunsi akibat Universitas Sumatera Utara hukum kepailitan mengurangi tindakan-tindakan pihak perusahaan asuransi pailit agar kerugian para kredior tidak berlanjut. 3. Legal standing perusahaan asuransi yang dicabut izin usahanya dalam menjalankan permohonan pailit berdasarkan Putusan MA Nomor 338kPdt.Sus2010, terdapat kesalahan penafsiran antara pihak PT. Asuransi Prisma Indonesia dan pengadilan. PT. Asuransi Prisma Indonesia secara hukum salah menafsirkan norma yang terkandung di dalam UU Usaha Perasuransian, UUPT, UUK dan PKPU. Pencabutan izin perusahaan asuransi yang dalam hal ini PT. Asuransi Prisma Indonesia bukan berarti perusahaan asuransi tersebut secara serta merta dapat mengajukan pailit atas dirinya sendiri walaupun bukti-bukti dan fakta seharusnya dipailitkan. Tetapi pencabutan izin perusahaan asuransi harus ditafsirkan normanya secara utuh yang mengandung konsekuensi dari pencabutan izin tersebut agar perusahaan asuransi itu melakukan pembatasan kegiatan usaha perusahaan asuransi. Setelah pembatasan dilakukan dan ternyata tetap tidak mempu memperbaiki usahanya, maka perusahaan asuransi tersebut harus dipailitkan oleh Menteri Keuangan.

B. Saran