Review Penelitian Terdahulu Pernyataan Tidak memberikan Pendapat Disclaimer of Opinion

7. Ketidakefektifan, yaitu adanya kegiatan yang tidak memberikan manfaat atau hasil yang direncanakan serta fungsi instansi yang tidak optimal, sehingga tujuan organisasi tidak tercapai.

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang opini audit pada sektor publik masih relatif sedikit dilakukan, bahkan tidak satupun ditemukan penelitian yang sama persis meneliti tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian opini audit oleh BPK atas LKPD. Beberapa penelitian yang dianggap masih relevan dengan penelitian ini diantaranya, Ayu 2008; Aryanto 2009 Sunarsih 2010; Lasena 2012; Komalasari 2004; Ramadhany 2004; Fanny dan Saputra 2005; Praptitorini dan Januarti 2007; Januarti dan Fitriasari 2008; Januarti 2008 serta Widyantari 2011. Ayu 2008 meneliti dengan judul analisa faktor – faktor yang mempengaruhi opini auditor terhadap laporan keuangan pemkabpemko Provinsi Sumatera Barat tahun 2006 – 2007. Dalam penelitiannya, Ayu 2008 menggunakan lima faktor sebagai variabel bebas yang diduga mempengaruhi variabel terikat opini auditor, yakni ruang lingkup auditor yang dibatasi, laporan keuangan yang diperiksa tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, prinsip akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten, adanya ketidakpastian material yang mempengaruhi posisi keuangan, serta kurangnya komitmen pemda dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK. Hasil penelitian Ayu 2008 menemukan bahwa ruang lingkup auditor yang dibatasi, laporan keuangan yang diperiksa tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, prinsip akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten, adanya ketidakpastian Universitas Sumatera Utara material yang mempengaruhi posisi keuangan, serta kurangnya komitmen pemda dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK berpengaruh siginifikan terhadap opini auditor atas LK. Aryanto 2009 meneliti dengan judul pengaruh pemeriksaaan interim, lingkungan audit dan independensi terhadap pertimbangan opini auditor Studi kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali. Penelitiannya menggunakan variabel bebas pemeriksaan interim, lingkungan audit dan independensi, dan variabel terikat pertimbangan opini auditor. Hasil penelitian menemukan variabel independen pemeriksaaan interim, lingkup audit dan independensi berpengaruh signifikan terhadap opini yang diberikan auditor. Sunarsih 2010 dalam penelitiannya yang berjudul faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian opini disclaimer BPK terhadap keuangan di Lingkungan Departemen di Jakarta. Sunarsih 2010 menggunakan empat faktor yang dianggap sebagai variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat opini disclaimer BPK terhadap keuangan di Lingkungan Departemen di Jakarta, yakni tingkat materialitas, pelanggaran SAP, kelemahan SPI, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Hasil analisis yang dilakukan Sunarsih 2010 menemukan bahwa tingkat materialitas, pelanggaran SAP, kelemahan terhadap peraturan perundang-undangan berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini disclaimer. Lasena 2012 meneliti dengan judul : Analisis Faktor Pada Opini Disclaimer BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun Anggaran 2011. Lasena 2012 dalam penelitiannya menggunakan tujuh faktor yang dianggap sebagai variabel yang mempengaruhi Opini Disclaimer BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Universitas Sumatera Utara Bolaang Mongondow Utara Tahun Anggaran 2011, yakni faktor sistem pengendalian internal SPI, faktor perencanaan penganggaran, faktor standar akuntansi pemerintah SAP, faktor pelaksanaan anggaran, faktor tindak lanjut temuan, faktor regulasi, faktor manajemen aset. Lasena 2012 dalam penelitiannya menemukan ketujuh faktor, yakni sistem pengendalian internal SPI, faktor perencanaan penganggaran, faktor standar akuntansi pemerintah SAP, faktor pelaksanaan anggaran, faktor tindak lanjut temuan, faktor regulasi, faktor manajemen aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini Disclaimer BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun Anggaran 2011. Di sektor swasta, Komalasari 2004 meneliti dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Auditor dan Proxy Going Concern terhadap Opini Auditor. Komalasari 2004 dalam penelitiannya menggunakan dua variabel bebas, yakni kualitas auditor dan Proxy going concern, serta satu variabel terikat opini auditor. Hasil penelitian Komalasari 2004 menemukan terjadi penolakan terhadap dua variabel yaitu kualitas audit yang memiliki koefisien negatif berbeda dengan ekspektasi sebelumnya dan likuiditas yang tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan opini. Sedangkan profitabilitas yang memiliki koefisien negatif dinyatakan signifikan, karena semakin rendah ROA semakin tinggi profitabilitas perusahaan untuk mendapat opini selain WTP. Ramadhany 2004 meneliti dengan judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini going concern pada perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress di Bursa Efek Jakarta. Ramadhany 2004 dalam penelitiannya menggunakan empat faktor sebagai variabel bebas yang dianggap mempengaruhi opini going concern, yaitu debt default, kondisi Universitas Sumatera Utara keuangan, opini tahun sebelumnya dan komisaris independen dalam komite audit yang mempengaruhi variabel terikat opini going concern. Hasil penelitian Ramadhany 2004 menemukan bahwa debt default, kondisi keuangan, dan opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Komisaris independen dalam komite audit tidak berpengaruh pada opini going concern. Fanny dan Saputra 2005 meneliti dengan judul Opini audit going concern: kajian berdasarkan model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik Studi pada emiten Bursa Efek Jakarta. Fanny dan Saputra 2005 menggunakan tiga variabel bebas, yakni model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik serta satu variabel terikat opini audit going concern. Fanny dan Saputra 2005 dalam penelitiannya menemukan kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern sedangkan pertumbuhan perusahaan dan reputasi auditor tidak Berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Praptitorini dan Januarti 2007 meneliti dengan judul “Analisis pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping terhadap Pemberian Opini Going Concern”. Dalam penelitiannya, Praptitorini dan Januarti 2007 menggunakan tiga variabel bebas, yakni kualitas audit, debt default dan opinion Shopping, serta satu variabel terikat pemberian opini g oing concern”. Berdasarkan hasil penelitian Praptitorini dan Januarti 2007, ditemukan bahwa opinion shopping, dan debt default pemberian opini audit going concern, sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara Januarti dan Fitriasari 2008 meneliti dengan judul Analisis rasio keuangan dan rasio non keuangan yang memengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern pada auditee Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ 2000-2005. Januarti dan Fitriasari 2008 dalam penelitiannya menggunakan sembilan variabel bebas, yakni rasio leverage, opini audit tahun sebelumnya, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, rasio nilai pasar, ukuran perusahaan, reputasi KAP dan auditor client tenure serta satu variabel terikat opini audit going concern. Hasil penelitian Januarti dan Fitriasari 2008 menemukan bahwa rasio leverage, opini audit tahun sebelumnya, berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern sedangkan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, rasio nilai pasar, ukuran perusahaan, reputasi KAP dan auditor client tenure tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Januarti 2009 meneliti dengan judul “Analisis pengaruh faktor perusahaan, kualitas auditor, kepemilikan perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Dalam penelitiannya, Januarti 2009 menggunakan 10 variabel bebas, yakni financial distress, debt default, ukuran perusahaan, Audit Lag, opini audit tahun sebelumnya, Audit Client Tenure, Kualitas audit, opinion shopping, kepemilikan manajerial dan institusional serta satu variabel terikat, yakni pemberian opini audit going concern. Berasarkan hasil analisis yang dilakukan, Januarti 2009 menemukan bahwa Variabel yang signifikan adalah default, In sale size, lamanya perikatan, opini tahun sebelumnya dan kualitas auditor, sedangkan variabel financial distress meskipun signifikan tetapi arah tandanya berkebalikan dengan yang dihipotesakan. Variabel yang tidak signifikan adalah Universitas Sumatera Utara audit lag, opinion shopping, kepemilikan institusional. Untuk kepemilikan manajerial tandanya pun berkebalikan dengan yang dihipotesakan. Widyantari 2011 meneliti dengan judul Opini audit going concern dan faktor-faktor yang memengaruhi: Studi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Widyantari 2011 dalam penelitiannya menggunakan 10 variabel bebas, yakni leverage, opini audit tahun sebelumnya, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, audit lag, dan auditor client tenure, serta satu variabel terikat opini audit going concern. Hasil penelitian Widyantari 2011 menemukan bahwa variabel leverage dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif pada opini audit going concern. Variabel profitabilitas, arus kas, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada opini audit going concern. Variable likuiditas, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, audit lag, dan auditor client tenure tidak berpengaruh pada opini audit going concern. Untuk lebih jelasnya review penelitian terdahulu sebagaimana diuraikan di atas dirangkum dalam matrik penelitian berikut ini: Tabel 2.1 Matrik Penelitian Terdahulu No Peneliti Terdahulu Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1. Komalasari 2004 Analisis Pengaruh Kualitas Auditor dan Proxy Going Concern terhadap Opini Auditor. [I] : Kualitas Auditor, Likuiditas, dan Profitabilitas [D] : Opini auditor Penolakan terhadap 2 variabel yaitu kualitas audit yang memiliki koefiien negative berbeda dengan ekspektasi sebelumnya dan likuiditas yang tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan opini. Sedangkan profitabilitas yang memiliki koefisien negatif dinyatakan signifikan, karena semakin rendah ROA semakin tinggi profitabilitas perusahaan untuk mendapat opini selain WTP. Ramadhany 2004 menemukan debt default, kondisi keuangan, dan opini tahun sebelumnya berpengaruh Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap opini going concern. Komisaris independen dalam komite audit tidak berpengaruh pada opini going concern 2. Ramadhany 2004 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta [I] : Komisaris independen dalam komite audit, debt default, kondisi keuangan, laporan audit sebelumnya, ukuran perusahaan, skala auditor [D] : Opini auditor debt default, kondisi euangan, dan opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Komisaris independen dalam komite audit tidak berpengaruh pada opini going concern 3 Fanny dan Saputra 2005 Opini Audit Going concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik Studi pada Emiten BEJ [I] : Kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan, reputasi auditor [D] : Pemberian opini audit going concern Kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern sedangkan pertumbuhan perusahaan dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern 4 Praptitorini dan Januarti 2007 Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping terhadap Pemberian Opini Going Concern [I] : Kualitas audit, debt default, dan opinion shopping [D] : Pemberian opini audit going concern Variabel signifikan: opinion shopping, dan debt default sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 5 Januarti dan Fitriasari 2008 Analisis Rasio Keuangan dan Rasio Nonkeuangan yang Memengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern pada Auditee Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ 2000-2005 [I]: Rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio pertumbuhan, rasio nilai pasar, ukuran perusahaan, reputasi KAP, opini audit tahun sebelumnya, auditor client tenure [D] : Pemberian opini audit going concern Rasio leverage, opini audit tahun sebelumnya, berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern sedangkan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, rasio nilai pasar, ukuran perusahaan, reputasi KAP dan auditor client tenure tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern 6 Januarti 2008 Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemillikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Going Concern [I]: Financial distress, debt default, ukuran perusahaan, Audit Lag, opini audit tahun sebelumnya, Audit Client Tenure, Kualitas audit, opinion shopping, kepemilikan manajerial dan institusional. [D] : Pemberian opini audit going concern Variable yang signifikan adalah default, In sale size, lamanya perikatan, opini tahun sebelumnya dan kualitas auditor, sedangkan variabel financial distress meskipun signifikan tetapi arah tandanya berkebalikan dengan yang dihipotesakan. Variabel yang tidak signifikan adalah audit lag, opinion shopping, kempemilikan institusional. Untuk kepemilikan manajerial tandanya pun berkebalikan dengan yang dihipotesakan. 7 Aryanto 2009 Pengaruh pemeriksaaan interm, lingkup audit [I] : Pemeriksaaan interim, lingkup audit variable independen pemeriksaaan interim, lingkup Universitas Sumatera Utara dan independensi terhadap pertimbangan opini auditor Studi kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali dan independensi [D] : Opini Audit audit dan independensi berpengaruh signifikan terhadap opini yang diberikan auditor. 8 Ayu 2009 Aalisa faktor – faktor yang mempengaruhi opini auditor terhadap laporan keuangan pemkabpemko Provinsi Sumatera Barat tahun 2006 – 2007. [I] : ruang lingkup auditor yang dibatasi, laporan keuangan yang diperiksa tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umu, prinsip akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten, adanya ketidakpastian material yang mempengaruhi posisi keuangan, serta kurangnya komitmen pemnda dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK [D] : opini auditor atas LK. ruang lingkup auditor yang dibatasi, laporan keuangan yang diperiksa tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umu, prinsip akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten, adanya ketidakpastian material yang mempengaruhi posisi keuangan, serta kurangnya komitmen pemnda dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK berbengaruh siginifikan terhadap opini auditor atas LK. 9 Sunarsih 2010 Faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian opini disclaimer BPK terhadap laporan Keuangan di Lingkungan Departemen di Jakarta [I] : Tingkat mterialitas, pelanggaran SAP, kelemahan SPI, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. [D]: Opini disclaimer Tingkat materialitas, pelanggaran SAP, kelemahan terhadap peraturan perundang- undangan berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini disclaimer. 10 Widyantari 2011 Opini audit going concern dan faktorfaktor yang memengaruhi: studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek Indonesia [I] : Leverage, opini audit tahun sebelumnya, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan erusahaan kualitas audit, audit lag, dan auditor client tenure [D] : Opini audit going concern. Variabel leverage dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif pada opini audit going concern. Variabel profitabilitas, arus kas, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif pada opini audit going concern. Variable likuiditas, pertumbuhan perusahaan kualitas audit, audit lag, dan auditor client tenure tidak berpengaruh pada opini audit going concern. 11 Lasena 2012 Analisis Faktor Pada Opini Disclaimer BPK Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun Anggaran 2011 [I] : Faktor sistem pengendalian internal SPI, faktor perencanaan penganggaran, faktor standar akuntansi pemerintah SAP, faktor pelaksanaan anggaran, faktor tindak lanjut temuan, Faktor sistem pengendalian internal SPI, faktor perencanaan penganggaran, faktor standar akuntansi pemerintah SAP, faktor pelaksanaan anggaran, faktor tindak lanjut temuan, faktor regulasi, faktor manajemen asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini Universitas Sumatera Utara faktor regulasi, faktor manajemen asset [D] : Opini Disclaimer BPK Disclaimer BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun Anggaran 2011. [I] = Variabel Independen Bebas; [D] : Variabel Dependen Terikat Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep