Kerangka Konsep Pernyataan Tidak memberikan Pendapat Disclaimer of Opinion

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep faktor – faktor yang mempengaruhi pemberian opini audit oleh BPK RI terhadap LKPD Provinsi, Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara dalam penelitian ini dikembangkan dari temuan audit dalam IHPS 2012 yang secara diagramatik diilustrasikan sebagai berikut. Gambar 3.1. Kerangka Konsep Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Opini Audit Oleh BPK RI Terhadap LKPD Provinsi, Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara Keterangan : X 1 = Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan; X 2 = Kelemahan sistem pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja; X 3 = Kelemahan struktur pengendalian intern; X 4 = Kerugian daerah; X 5 = Potensi kerugian daerah; X 6 = Kekurangan penerimaan; X 7 = Administrasi; X 8 = Ketidakhematan; X 9 = Ketidakefisienan; X 10 = Ketidakefektifan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 Opini Audit Variabel Bebas Variabel Terikat 39 Universitas Sumatera Utara Penjelasan Pasal 16 ayat 1 Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2004 menyebutkan opini audit merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria, dimana dua kriteria diantaranya adalah efektivitas sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan. Semakin efektif sistem pengendalian intern yang dilaksanakan suatu entitas penyelenggara negara diduga berpengaruh positif atau berdampak pada semakin baiknya opini audit, demikian sebaliknya semakin tidak efektif sistem pengendalian intern yang dilaksanakan suatu entitas penyelenggara negara diduga berpengaruh positif atau berdampak pada semakin tidak baiknya opini audit yang diberikan oleh auditor. Pemikiran di atas senada dengan temuan penelitian Lasena 2012 yang menemukan faktor sistem pengendalian internal SPI berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini Disclaimer BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun Anggaran 2011. Demikian halnya dengan kepatuhan perundang-undangan, semakin patuh penyelenggara negara terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku diduga berpengaruh positif atau berdampak pada semakin baiknya opini audit yang diberikan auditor, demikian sebaliknya semakin tidak patuh penyelenggara negara terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku diduga berpengaruh negatif atau berdampak pada semakin buruknya opini audit yang diberikan oleh auditor. BPK RI dalam IHPS 2012 mengidentifikasi tiga kelemahan SPI yang mempengaruhi pemberian opini audit entitas LKPD Provinsi, Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara, yakni : 1 kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan Universitas Sumatera Utara pelaporan; 2 kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja dan 3 kelemahan struktur pengendalian intern. Disamping SPI, BPK RI dalam IHPS 2012 menyebutkan tujuh faktor kepatuhan terhadap perundang- undangan juga mempengaruhi pemberian opini audit entitas LKPD Provinsi, Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara. Ketujuh faktor dimaksud meliputi : 1 kerugian Negaradaerahperusahaan; 2 potensi kerugian Negaradaerahperusahaan; 3 kekurangan penerimaan; 4 administrasi; 5 ketidakhematan; 6 ketidakefisienan dan 7 ketidakefektifan.

3.2 Hipotesis