3.6 Metode Pengukuran Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Karakteristik Individu
No Variabel
Karakteristik Individu
Jumlah indikator
Kriteria Bobot nilai
indikator Skala
Ukur
1 Umur
1 1.
21-35 thn 2.
36-49 thn 3.
49 tahun 2
1 Interval
2 Pendidikan
1 1.
Tinggi D.III dan S.1 2. Menengah SMA
3. Dasar SD dan SMP 2
1 Ordinal
3 Status
Perkawinan 1
1. Belum Kawin
2. Kawin
1 Nominal
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Mutu Pelayanan
No Mutu
Pelayanan Jumlah
Indikator Bobot Nilai Kriteria
Kategori Skala
Ukur
1 Reliability
kehandalan 5
1. Sangat Baik 2. Baik
3. Cukup Baik 4. Tidak Baik
5. Sangat Tidak Baik 4
3 2
1 1. Baik nilai =16-20
2. Sedang nilai =8-15 3. Rendah nilai =0-7
Ordinal 2
Responsiveness cepat tanggap
5 1. Sangat Baik
2. Baik 3. Cukup Baik
4. Tidak Baik 5. Sangat Tidak Baik
4 3
2 1
1. Baik nilai =16-20 2. Sedang nilai =8-15
3. Rendah nilai =0-7 Ordinal
3 Assurance
kepastian 5
1. Sangat Baik 2. Baik
3. Cukup Baik 4. Tidak Baik
5. Sangat Tidak Baik 4
3 2
1 1. Baik nilai =16-20
2. Sedang nilai =8-15 3. Rendah nilai =0-7
Ordinal 4
Empaty empati 5
1. Sangat Baik 2. Baik
3. Cukup Baik 4. Tidak Baik
5. Sangat Tidak Baik 4
3 2
1 1. Baik nilai =16-20
2. Sedang nilai =8-15 3. Rendah nilai =0-7
Ordinal 5
Tangible berwujud
7 1. Sangat Baik
2. Baik 3. Cukup Baik
4. Tidak Baik 5. Sangat Tidak Baik
4 3
2 1
1. Baik nilai =16-20 2. Sedang nilai =8-15
3. Rendah nilai =0-7 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran variabel mutu pelayanan dikelompokkan dalam tiga kategori dengan mengacu kepada Arikunto 2002, yaitu:
a Baik apabila aspek mutu pelayanan: a tangible berwujud; b reliability keandalan; c responsiveness cepat tanggap; d assurance kepastian; dan
e empaty empati mencapai 75 dari nilai tertinggi. b. Sedang apabila aspek mutu pelayanan: a tangible berwujud;
b reliability keandalan; c responsiveness cepat tanggap; d assurance kepastian; dan e empaty empati mencapai 40-75 dari nilai tertinggi.
c. Rendah apabila aspek mutu pelayanan: a tangible berwujud; b reliability keandalan; c responsiveness cepat tanggap; d assurance
kepastian; dan e empaty empati mencapai 40 dari nilai tertinggi.
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Pemanfaatan Klinik VCT Rutan Klas I Medan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV-AIDS
Variabel Jumlah
indikator Kriteria
Bobot nilai indikator
Skala Ukur
Pemanfaatan Klinik VCT Rutan Klas I
Medan 1
1. Memanfaatkan
2. Tidak
memanfaatkan 1
Nominal
Pengukuran variabel pemanfaatan Klinik VCT Rutan Klas I Medan oleh warga binaan pemasyarakatan risiko HIV-AIDS dikelompokkan dalam dua kategori,
yaitu: a Memanfaatkan apabila warga binaan pemasyarakatan risiko HIV-AIDS
memanfaatkan Klinik VCT untuk seluruh kegiatan pre-test konseling, testing HIV dan pasca-test konseling.
Universitas Sumatera Utara
b. Tidak memanfaatkan apabila warga binaan pemasyarakatan risiko HIV-AIDS memanfaatkan Klinik VCT untuk sebagian kegiatan pre-test konseling, testing
HIV dan pasca-test konseling.
3.7 Metode Analisis Data