Pengaruh Umur terhadap Pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan Pengaruh Pendidikan terhadap Pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

Status perkawinan warga binaan yang terpilih sebagai responden sebanyak 58 orang 59,8 belum menikah. Sesuai penelitian Badan Narkotika Nasional 2003 menemukan responden yang belum kawin sebanyak 53,3 dan kawin sebanyak 46,7. Hasil analisis pengaruh karakteristik individu meliputi: umur tingkat pendidikan dan status perkawinan terhadap pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan akan diuraikan berikut ini.

5.1.1 Pengaruh Umur terhadap Pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi logistik ganda menunjukkan variabel umur berpengaruh terhadap pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan p0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa warga binaan yang berumur 21-35 tahun lebih sedikit yang memanfaatkan Klinik VCT dibandingkan warga binaan pemasyarakatan yang berumur 35-49 tahun dan 49 tahun. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut menggambarkan bahwa semakin bertambah umur warga binaan pemasyarakatan maka semakin sering memanfaatkan Klinik VCT. Hasil uji statistik yang menunjukkan nilai koefisien tanda negatif - mengaggambarkan bahwa warga binaan pemasyarakatan yang masih muda yang diharapkan lebih memperhatikan atau memelihara kesehatannya karena perjalanan hidupnya masih panjang ternyata kurang memanfaatkan Klinik VCT sebagai sarana pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan penelitian Dirjen Pemasyarakatan 2010 yang menemukan bahwa persentase tertinggi pada kelompok umur 25- 49 tahun yaitu sebanyak 81,0. Demikian juga dengan proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun 51.1, kelompok umur 30-39 tahun 29,3 dan kelompok umur 40-49 tahun 8,5 serta kelompok umur 15-49 tahun 3 persen. Proporsi terbanyak pada usia 20-29 tahun tersebut, mengimplikasikan bahwa terjadi transmisi dan penularan virus pada kurun waktu 5-10 tahun sebelumnya yaitu pada usia 10-19 tahun. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius mengingat penyakit ini mempunyai dampak psikososial yang sangat tinggi dan berimplikasi terhadap masalah masa depan anak bangsa.

5.1.2 Pengaruh Pendidikan terhadap Pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

Hasil uji multivariat dengan uji statistik regresi logistik ganda menunjukkan variabel pendidikan berpengaruh terhadap pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan p0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa warga binaan yang berpendidikan sedang dan tinggi lebih banyak yang memanfaatkan Klinik VCT dibandingkan warga binaan pemasyarakatan yang berpendidikan rendah SD dan SMP. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut menggambarkan bahwa semakin bertambah tinggi tingkat pendidikan warga binaan pemasyarakatan maka semakin sering memanfaatkan Klinik VCT. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan penelitian Dirjen Pemasyarakatan 2010 yang menemukan bahwa persentase tertinggi adalah tingkat rendah SD dan SMP sebesar 33,0 yaitu masing-masing 17 berpendidikan SD dan 26 berpendidikan SMP. Penelitian VCT QFFest Tahun 2010 yang dilakukan jaringan komunitas GWL Ina dengan Lembaga Peduli AIDS Yayasan Karya Bhakti menunjukkan cakupan program konseling dan tes HIV lebih banyak dilakukan oleh klien yang berpendidikan tinggi dengan alasan utama yang diungkapkan klien untuk melakukan tes adalah karena hanya ingin tahu status berisiko 63,5 dan karena ingin tahu status HIV saja meskipun dalam kajian perilaku risiko yang dilakukan konselor pada umumnya klien tidak mempunyai perilaku berisiko. Hal ini mungkin bisa dipengaruhi dari tingkat pendidikan yang cukup tinggi dengan hampir separuh jumlah total klien 48,8 berlatar belakang pendidikan S1 sehingga tingkat kesadaran juga cukup tinggi untuk menjaga perilakunya dari risiko penularan HIV dan AIDS.

5.1.3 Pengaruh Status Perkawinan terhadap Pemanfaatan Klinik VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Karakteristik Individu dan Mutu Pelayanan Klinik VCT terhadap Pemanfaatan Klinik VCT oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

1 68 120

Pengaruh Higiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Blok D Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

9 72 139

Pengaruh Perencanaan Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Pada Kantor Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

4 58 129

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Klas I Medan

1 48 133

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16