Landasan Teori Kerangka Konsep Variabel dan Definisi Operasional

manusia dari si pelaku pemberi pelayanan, kesinambungan dari pelayanan, kenyamanan yang dirasakan oleh konsumen dan pemberian informasi yang memadai kepada konsumen Depkes RI, 2000.

2.6 Landasan Teori

Menueurt Dever 1984, faktor sosiodemografi atau karakteristik meliputi : umur, jenis kelamin, ras, bangsa, status perkawinan, jumlah keluarga, dan status sosial ekonomi. Sikap petugas dan keahlian petugas merupakan faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan seperti VCT Rumah Tahanan Negara Klas I Medan. Selanjutnya tentang mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan VCT mengacu kepada Parasuraman et al. 1998. Gambar 2.3. Landasan Teori Sumber : Donabedian 1973 dalam Dever 1984 dan Anderson 1974 dalam Notoatmodjo 2005 Provider Factors a. Sikap petugas b. Keahlian petugas, serta f. Fasilitas yang dimiliki Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Karakteristik Predisposisi a. Jenis kelamin b. Umur c. Pendidikan d. Sukuras e. Manfaat-manfaat kesehatan Universitas Sumatera Utara

2.7 Kerangka Konsep

Gambar 2.4 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan kerangka konsep di atas, dapat dijelaskan bahwa variabel karakteristik individu dilihat pada kelompok yang berisiko tertular HIVAIDS, yaitu pengguna narkotika suntik IDU serta kelompok risiko lainya seperti yang mengalami Infeksi Menular Seksual IMS dan Tatto sebagai penghuni Rutan yang menjadi sasaran pelayanan VCT. Mutu pelayanan klinik VCT berdasarkan dimensi yang disebutkan Parasuraman et al. 1998. Mutu Pelayanan Klinik VCT Rutan Kelas I Medan a. Keandalan b. Daya tanggap c. KepastianJaminan d. Empati e. Berwujud Pemanfaatan Klinik VCT Rutan Kelas I Medan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIVAIDS Karakteristik Individu Host a. Umur b. Pendidikan c. Status Perkawinan Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei dengan pendekatan explanatory research yang dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh karakteristik individu dan mutu pelayanan Klinik VCT terhadap pemanfaatan Klinik VCT oleh warga binaan pemasyarakatan risiko HIVAIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Rutan Klas I Medan. Adapun alasan pengambilan lokasi ini adalah karena pemanfaatan pelayanan di Klinik VCT Rutan Klas I Medan masih rendah.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Desember 2011. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga binaan Rutan Klas I Medan sebanyak 2.499 orang Klinik VCT Rutan Klas I Medan, Maret 2011. Jumlah warga binaan yang terdaftar di Klinik VCT sama dengan yang tercatat pada buku registrasi Rutan Klas I Medan, karena setiap tahanan yang masuk dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas dari Klinik VCT. Universitas Sumatera Utara Besar sampel sample size dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Natoatmodjo, 2005: N n = 1 + N d 2 keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d 2 = tingkat kepercayaan 0,1 2.499 n = 1 + 2.499 0,1 2 2.499 n = 25,99 n = 96,15 ~ 97 orang Berdasarkan rumus perhitungan di atas diperoleh besar sampel sebanyak 97 orang. Cara pengambilan sampel teknik sampling yang digunakan adalah sistematik random sampling yaitu pengambilan sampel pada warga binaan pemasyarakatan Rutan Kelas I Medan kelompok risiko tinggi terinfeksi HIVAIDS, yaitu penghuni dengan pengguna narkotika suntik atau IDU Injecting Drug User, pengguna tatto dan penderita IMS yang sudah pernah berkunjung ke Klinik VCT dalam 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 300 orang 50 per bulan. Sampel diambil dengan angka interval 3, sehingga diperoleh sebanyak 97 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan 2 cara pengumpulan data yaitu : 1. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara kuesioner secara langsung dengan warga binaan pemasyarakatan yang melakukan konseling di Klinik VCT Rutan Klas I Medan, pengumpulan data dibantu oleh 10 orang tenaga pewawancara yang sudah dilatih sebelumnya, sehingga perlu dilakukan cross-check untuk menghindari bias data. 2. Data sekunder diperoleh dari Klinik VCT Rutan Klas I Medan dan Instansi terkait lainnya.

3.4.1 Uji Validitas

Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Notoatmodjo 2005 menyatakan sebelum dilakukan penelitian kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas kuesioner kepada 30 responden di Rutan Labuhan Deli karena Rutan tersebut berada pada wilayah Kota Medan dan mempunyai karakteristik warga binaan yang menyerupai Rutan Klas I Medan. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian kuesioner yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Sugiono 2006 juga menyatakan bahwa instrumen dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment corelation, dengan ketentuan : a bila nilai korelasi r- hitung r- tabel 0,361 maka dinyatakan valid dan b Bila korelasi r- hitung r- tabel 0,361 maka dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Sugiono 2002 menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau jawaban yang sama. Teknik untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan metode Cronbachs Alpha, dengan ketentuan : a Jika nilai r Alpha r tabel 0,6 dinyatakan reliable dan b Jika nilai r Alpha r tabel 0,6 dinyatakan tidak reliable. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner berdasarkan data yang diperoleh dari 30 responden di Rutan Labuhan Deli diketahui seluruh pertanyaan pada kuesioner penelitian valid dan reliabel Lampiran-2.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel karakteristik individu adalah faktor yang melekat pada warga binaan pemasyarakatan yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan di Klinik VCT Rutan Klas I Medan. Dilihat dari aspek: umur, pendidikan dan status perkawinan. 2. Variabel mutu pelayanan adalah serangkaian faktor proses pelayanan di Klinik VCT Rutan Klas I Medan berdasarkan persepsi atau pandangan warga binaan pemasyarakatan yang melakukan konseling. Dilihat dari aspek a tangible berwujud; b reliability keandalan; c responsiveness cepat tanggap; d assurance kepastian; dan e empaty empati. 2. Pemanfaatan Klinik VCT Rutan Klas I Medan adalah penggunaan Klinik VCT oleh warga binaan pemasyarakatan risiko HIV-AIDS untuk mendapatkan layanan konseling dan tes HIV secara sukarela. Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengukuran Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Karakteristik Individu

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

5 90 147

Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan yang Berobat Ke Klinik di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Medan

10 99 155

Pengaruh Karakteristik Individu dan Mutu Pelayanan Klinik VCT terhadap Pemanfaatan Klinik VCT oleh Warga Binaan Pemasyarakatan Risiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

1 68 120

Pengaruh Higiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Blok D Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

9 72 139

Pengaruh Perencanaan Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Petugas Pemasyarakatan Pada Kantor Rumah Tahanan Negara Klas I Medan

4 58 129

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Klas I Medan

1 48 133

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Kelompok Risiko HIV/AIDS di Klinik IMS dan VCT Veteran Medan

0 0 16