Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004–2009. Proporsi tertinggi penderita NPB berdasarkan umur adalah kelompok umur 41-50 tahun 23,8. Berdasarkan jenis kelamin proporsi tertinggi adalah perempuan 63,9. 15 Berdasarkan data dari survei pendahuluan yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan diperoleh 140 data penderita NPB yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2009–2010. Pada tahun 2009 diperoleh 67 data penderita proporsi 47,9 dan tahun 2010 diperoleh 73 data penderita proporsi 52,1. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita NPB yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009 – 2010.

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahui karakteristik penderita NPB yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2009-2010. 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita NPB yang rawat inapdi Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2009-2010. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita NPB berdasarkan sosiodemografi, yang meliputi : umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, daerah asal. b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita NPB berdasarkan status obesitas c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita NPB berdasarkan riwayat cederatrauma d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita NPB berdasarkan klasifikasi NPB e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita NPB berdasarkan penatalaksanaan medis f. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita NPB. g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita NPB berdasarkan sumber biaya. h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita NPB berdasarkan keadaan sewaktu pulang i. Untuk mengetahui proporsi umur penderita NPB berdasarkan klasifikasi NPB j. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin penderita NPB berdasarkan klasifikasi NPB k. Untuk mengetahui proporsi jenis pekerjaan penderita NPB berdasarkan klasifikasi NPB. Universitas Sumatera Utara l. Untuk mengetahui proporsi penatalaksanaan medis penderita NPB berdasarkan klasifikasi NPB m. Untuk mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata penderita NPB berdasarkan klasifikasi NPB n. Untuk mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata penderita NPB berdasarkan keadaan sewaktu pulang o. Untuk mengetahui proporsi klasifikasi NPB berdasarkan keadaan sewaktu pulang. p. Untuk mengetahui proporsi sumber biaya berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tentang karakteristik penderita NPB yang rawat inap sehingga dapat mendukung upaya perawatan dan pengobatan penderita NPB. 1.4.2. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat SKM dan menambah pengetahuan peneliti tentang NPB. 1.4.3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk penelitian yang akan datang yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi Nyeri Punggung Bawah

16, 17, 3

Dalam bahasa kedokteran Inggris, nyeri pinggang dikenal sebagai “low back pain”. Nyeri Punggung Bawah atau Nyeri Pinggang Low Back Pain adalah nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliaka. Nyeri Punggung Bawah NPB adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat berupa nyeri lokal inflamasi, maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat dirujuk ke daerah lain, atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah referred pain. NPB pada hakekatnya merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit spesifik. Masalah NPB meliputi banyak aspek, bukan hanya penderitaan akibat nyeri yang dialami, tapi juga menimbulkan pemborosan ekonomi dan peningkatan biaya kesehatan.

2.2. Anatomi Punggung Bagian Bawah

16, 18, 17

Tulang belakang vertebra dibagi dalam dua bagian. Di bagian ventral terdiri atas korpus vertebra yang dibatasi satu sama lain oleh discus intervebra dan ditahan satu sama lain oleh ligamen longitudinal ventral dan dorsal. Bagian dorsal tidak begitu kokoh dan terdiri atas masing-masing arkus vertebra dengan lamina dan pedikel yang diikat satu sama lain oleh berbagai ligament di antaranya ligament Universitas Sumatera Utara