Determinan Nyeri Punggung Bawah

1998 adalah sebesar 56, Norwegia pada tahun 1997 sebesar 21,6, Spanyol pada tahun 1999 sebesar 23,7, dan di Belanda pada tahun 2001 adalah sebesar 26,9 dari total populasi. 8 Pada tahun 1998, prevalensi penderita NPB di Inggris adalah 40 dalam 1 tahun terakhir. Ada sedikit peningkatan dibandingkan tahun 1996 dengan prevalensi NPB 35. Pada tahun 1992 prevalensi NPB hanya 10. 38 Menurut Altinel Levent, et al 2008, prevalensi penduduk Turki menderita NPB adalah 51 selama hidup mereka. 37 Di Rumah sakit Dr. Kariadi Semarang, proporsi pasien baru yang berkunjung di Divisi Rehabilitasi Medik pada tahun 1995 adalah sebanyak 20 276 orang dengan keluhan NPB dengan 5 orang harus menjalani operasi. Pada bulan Mei tahun 2000 di tempat yang sama didapatkan 52 penderita 5 NPB dari 1092 pasien baru yang berkunjung di RS ini. 23 Menurut Harsono 1991 di rawat jalan unit penyakit saraf RSUP Dr. Sardjito, penderita NPB meliputi kurang dari 5,5 dari jumlah pengunjung, sementara proporsi NPB rawat inap 8-9. 24

2.5.2. Determinan Nyeri Punggung Bawah

Faktor pencetus untuk NPB antara lain adalah: usia, jenis kelamin, obesitas, pekerjaan, faktor psikososial, riwayat cedera punggung sebelumnya, aktivitas olahraga dan kebiasaan merokok. 27 Universitas Sumatera Utara a. Usia Usia merupakan faktor yang memperberat terjadinya NPB, sehingga biasanya diderita oleh orang berusia lanjut karena penurunan fungsi-fungsi tubuhnya terutama tulangnya sehingga tidak lagi elastis seperti diwaktu muda. Penelitian telah memperlihatkan bahwa resiko dari NPB meningkat pada pasien yang semakin tua, tetapi ketika mencapai usia sekitar 65 tahun resiko akan berhenti meningkat. Tetapi saat ini sering ditemukan orang berusia muda sudah terkena NPB. Bahkan anak-anak dan remaja saat ini ini semakin beresiko mengalami nyeri punggung akibat menghabiskan terlalu banyak waktu membungkuk di depan komputer atau membawa tas sekolah yang berat dari dan ke sekolah. 6 Dalam penelitian Louw, Q.A, et al 2007 di Afrika ditemukan bahwa populasi yang paling banyak menderita NPB meliputi kelompok usia pekerja produktif 48. Kelompok usia sekolah yang menderita NPB adalah 15 dari total penderita NPB. Prevalensi anak-anak dan remaja untuk menderita NPB adalah 33 sedangkan prevalensi orang dewasa menderita NBP adalah 50. 39 Menurut penelitian Jones, G.T 2004 di Inggris ditemukan bahwa pada anak- anak dan remaja memiliki resiko yang sama seperti orang dewasa dalam menderita NPB dengan prevalensi 70-80. Walaupun banyak kasus anak- anak yang dilaporkan aktivitas sehari-harinya terhambat karena menderita NPB, namun gangguan seriusparah jarang ditemukan sehingga konsultasi kesehatan dan rawat inap masih jarang dilakukan. 12 Universitas Sumatera Utara b. Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri punggung bawah sampai umur 60 tahun. Namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya NPB, karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan terjadinya NPB. Berdasarkan penelitian Altinel, Levent, et al 2007 di Turki didapatkan bahwa prevalensi NPB pada perempuan adalah 63,2 dan pada laki-laki sebesar 33,8 setidaknya satu kali dalam hidup mereka untuk menderita NPB. 37 c. Obesitas Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih, risiko timbulnya NPB lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya NPB. Obesitas dapat diukur dengan menggunakan IMT Indeks Massa Tubuh dengan rumus BBkgTB 2 m. WHO telah menetapkan standar obesitas pada orang Asia yaitu dengan ukuran IMT ≥ 25kgm 2 . 40 Inggris memiliki prevalensi obesitas yang pertumbuhannya paling cepat di negara Barat dan hal ini mungkin berperan terhadap masalah punggung pada tahun-tahun yang akan datang. Frekuensi obesitas orang dewasa hampir empat Universitas Sumatera Utara kali lipat dalam 25 tahun terakhir. Tiga perempat orang Inggris memiliki berat badan berlebih. 25 Menurut penelitian Putri Perdani 2010 dengan desain penelitian kasus kontrol terhadap 110 responden didapat orang yang mempunyai postur tubuh piknik beresiko 6,9 kali OR=6,9 untuk timbulnya nyeri punggung bawah. Dengan adanya berat badan berlebih, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan tekanan pada daerah tersebut meningkat. 26 d. Pekerjaan Faktor risiko di tempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot rangka terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan barang, gerakan berulang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis. Oleh karena itu, riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab NPB. Berdasarkan penelitian Punnet Laura, et al 2005 dengan desain Kohort pada 1.404 subjek, diperoleh bahwa kategori pekerjaan pekerja sales RR=1,38 operator RR=2,39, pekerja pelayanan jasa RR=2,67, dan petani RR=5,17 memiliki hubungan dalam menimbulkan NPB. 33 e. Faktor Psikososial Berbagai faktor psikologis dan sosial dapat meningkatkan risiko NPB. Kecemasan, depresi, stress, tanggung jawab, ketidakpuasan kerja, mental, stress di tempat kerja dapat menempatkan orang-orang pada peningkatan risiko NPB kronis. Universitas Sumatera Utara Menurut penelitian Muto Shigeki et al 2005 di Jepang pada 975 subjek yang bekerja sebagai guru sekolah dengan desain penelitian cross sectional didapatkan bahwa jumlah kasus guru berjenis kelamin pria yang menderita NPB dan mengalami depresi dalam pekerjaannya ada sebanyak 58 kasus 59,2 dibandingkan dengan jumlah subjek pria seluruhnya, sedangkan guru perempuan penderita NPB yang mengalami depresi dalam pekerjaan ada sebanyak 121 kasus 59,9 dibandingkan dengan jumlah seluruh guru wanita yang diteliti. Berdasarkan penelitian tersebut, kasus NPB yang dilaporkan dengan gejala depresi jumlahnya lebih banyak proporsi 60 dibandingkan dengan yang tidak mengalami depresi. 34 f. Riwayat cederatrauma Satu-satunya alat prediksi terbaik NPB adalah riwayat cederatrauma. Seseorang yang pernah mengalami cederatrauma sebelumnya beresiko untuk mengalami NPB dikarenakan faktor kekambuhan atau karena cedera tersebut berlangsung kronis. 41 g. Aktivitas olahraga Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab NPB yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan seseorang seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menyebabkan NPB. Misalnya seorang pelajar mahasiswa yang seringkali membungkukkan punggungnya pada waktu menulis. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang tulang belakang. Universitas Sumatera Utara Posisi mengangkat beban dengan berdiri lalu langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah. Selain sikap tubuh yang salah yang sering kali menjadi kebiasaan, beberapa aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam sehari, melakukan aktivitas dengan duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari, dapat pula meningkatkan resiko timbulnya NPB. Pada penelitian Putri Perdiani 2010 dengan desain penelitian kasus kontrol terhadap 110 responden didapat bahwa posisi duduk memiliki hubungan yang bermakna dengan nyeri punggung bawah OR= 6,01, orang yang mempunyai posisi duduk beresiko 6,01 kali untuk timbulnya NPB. 26 h. Merokok Perokok lebih beresiko terkena NPB dibandingkan dengan yang bukan perokok. Diperkirakan hal ini disebabkan oleh penurunan pasokan oksigen ke cakram dan berkurangnya oksigen darah akibat nikotin terhadap penyempitan pembuluh darah arteri. Menurut penelitian Sarnad, Nurul I, dkk 2010 di Malaysia ditemukan bahwa perokok beresiko 1,32 kali OR=1,32 untuk menderita NPB dibandingkan dengan yang bukan perokok. 5 Universitas Sumatera Utara 2.6. Pencegahan Nyeri Punggung Bawah 2.6.1. Pencegahan Primer