Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

yang dibuat. Adapun konsep dan teori yang disajikan dalam bab ini meliputi konsep tentang kelengkapan produk, pelayanan serta proses keputusan pembelian.

2.5 Kerangka Berpikir

Rangsangan pemasaran untuk pembelian produk terdiri dari 4P untuk prosuk fisik dan 7P untuk produk jasa, yaitu: produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik. Rangsangan lain adalah kekuatan-kekuatan utama dalam lingkungan, yaitu: ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Rangsangan-rangsangan ini mempengaruhi pembeli dan berubah menjadi tanggapan pembeli untuk memutuskan pilihan produk atau jasa, merek, toko, waktu dan jumlah yang juga akan dijadikan indikator dalam keputusan pembelian Kotler dan Armstrong 2004:227. Dalam memilih toko konsumen memiliki kriteria evaluasi diantaranya adalah faktor kenyamanan, pelayanan, kelengkapan produk, dan lain sebagainya hal tersebut menjadikan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang akan didatangi konsumen Engel Paul, 2001:258, dalam membandingkan swalayan mana yang akan dikunjungi, konsumen akan mempertimbangkan tentang kelengkapan produk, konsumen dalam memilih swalayan mana yang akan di kunjungi dengan mempertimbangkan lengkap tidaknya produk yang di jual pada swalayan itu, jika ada swalayan yang lebih lengkap meskipun jarak yang ditempuh agak jauh maka konsumen akan mengunjungi swalayan yang lebih lengkap produknya. Kemudian konsumen juga akan mempertimbaangkan dalam hal pelayanan, dalam berbelanja konsumen yang mementingkan pelayanan akan memilih swalayan yang memberikan pelayanan sesuai keinginannya, namun konsumen yang kurang mementingkan pelayanan akan memilih swalayan yang memberikan harga yang terjangkau dengan pelayanan yang standar. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, terdapat berbagai macam produk yang di jual oleh Swalayan Bravo, dari produk yang di jual tersebut terdapat berbagai macam variasi produk dan merek. Pelayanan di Swalayan Bravo juga cukup ramah dan sopan, namun di Swalayan Bravo tidak adanya ucapan selamat datang kepada pelanggan yang baru datang, ataupun ucapan terimakasih saat pelanggan meninggalkan Swalayan Bravo. Berdasarkan evaluasi di atas maka swalayan yang menjadi pertimbangan itu adalah swalayan Bravo yang ada di Kota Bojonegoro, dan dapat digambarkan melalui bagan, seperti gambar di bawah ini: Gambar 2.3: Kerangka Berpikir

2.6 Hipotesis