3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah semua individu atau objek yang diperoleh untuk digeneralisasikan. Dengan kata lain populasi adalah sekumpulan objek yang akan
diteliti. Pada penelitian ini yang dijadikan populasi adalah pelanggan yang berkunjung di swalayan Bravo di Kota Bojonegoro, karena jumlah pelanggan yang
tidak dapat dihitung pasti, maka populasi penelitian ini tergolong populasi yang sangat besar dan tidak terbatas jumlahnya infinite population.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bisa mewakili kesuluruhan populasi. Untuk menentukan sampel dari
populasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan maksudnya responden yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti. Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus
iterasi. Adapun langkah yang harus dilakukan dalam menentukan jumlah sampel menggunakan rumus iterasi Sitepu, dikutip dari skripsi Asih 2005 sebagai berikut:
1. Menentukan perikiraan harga koefisien ρ terkecil antara variabel penyebab yang
akan dibandingkan atau diuji perbedaan pengaruhnya dan yang ada dalam jalur
dengan variabel akibat. Hal ini didasarkan pada intuisi peneliti dalam bidang yang akan diteliti dan keterangan-keterangan yang lainnya.
2. Menentukan taraf nyata α dan kuasa uji 1 – β yang diinginkan dalam
penelitian ini. 3.
Lihat tabel distribusi normal, harus diperhatikan bentuk perumusan hipotesis konseptual yang diajukan, apakah hipotesis konseptual itu secara statistik
memperlihatkan pengujian satu arah atau dua arah. 4.
Tentukan ukuran sampel secara iteratif Sampel dapat ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut:
Iterasi pertama: Z
1- α
+ Z
1- β
2
n = +3 U’
ρ
2
1 1+ ρ
U’ ρ = Ln
2 1- ρ
Keterangan: ρ
= Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan Z
1- α
= konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal Z
1- β
= konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal α
= Kekeliruan tipe 1 β
= Kekeliruan tipe 2 Pada iterasi kedua menggunakan rumus:
Z
1- α
+ Z
1- β
2
n = +3 U’
ρ
2
1 1+ ρ ρ
U’ ρ = Ln +
2 1- ρ 2n-1
5. Apabila ukuran sampel minimal pada iterasi pertama dan iterasi kedua harganya
sampai dengan bilangan satunya sama, maka iterasi berhenti. Apabila belum sama lakukan iterasi ketiga dengan menggunakan rumus seperti iterasi kedua.
Langkah dalam menentukan sampel sebagai berikut:
ρ = 0,30
α = 0,05
β = 0,05
Z
1- α
= 1,645 Z
1- β
= 1,645 Iterasi 1
1 1+0,30 U’
ρ = Ln = 0,309519604 2 1-0,30
Maka,
1,645+ 1,645
2
n = + 3 =115,9836173 = 116 0,309519604
2
Iterasi 2 1 1+0,30 0,30
U’ ρ = Ln + = 0,310823951
2 1-0,30 2116-1
Maka, 1,645+ 1,645
2
n = + 3 =115,0373532 = 115 0,310823951
2
Iterasi 3 1 1+0,30 0,30
U’ ρ = Ln + = 0,310835393
2 1-0,30 2115-1 Maka,
1,645+ 1,645
2
n = + 3 =115,0291063 = 115 0,310835393
2
Jadi dalam penelitian ini jumlah responden yang dijadikan sampel sebesar 115 responden.
3.3 Variabel Penelitian