Tingkat kesukaran Daya Pembeda

Kriteria pengujian validitas item adalah membandingkan harga dengan harga dengan taraf signifikansi . Jika maka item soal tersebut valid. Berdasarkan analisis hasil uji coba dengan N = 24 dan taraf signifikansi diperoleh = 0,404. Dari 8 soal yang diujicobakan diperoleh 6 soal valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dan 2 soal tidak valid yaitu soal nomor 7 dan 8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 17.

3.5.2.2 Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran item soal diperlukan untuk mengetahui soal tersebut mudah atau sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Semakin tinggi indeks kesukaran berarti soal semakin mudah. Berikut langkah-langkah untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal uraian. 1 Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus 2 Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus 3 Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria: Tabel 3.2 Kriteria tingkat kesukaran Indeks kesukaran Kriteria 0,00-0,30 Sukar 0,31-0.70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Arifin, 2012: 147-149. Berdasarkan analisis hasil uji coba yang telah dilaksanakan diperoleh empat soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1, 2, 4, dan 7 dan empat soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 3, 5, 6, dan 8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 18.

3.5.2.3 Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan membedakan siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Arikunto, 2009: 211. Berikut langkah-langkah untuk menguji daya pembeda item soal uraian. 1 Menghitung skor total tiap siswa. 2 Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai skor terkecil. 3 Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. 4 Menghitung daya pembeda dengan rumus: Keterangan: : daya pembeda : rata-rata kelompok atas : rata-rata kelompok bawah : skor maksimum butir soal 5 Membandingkan daya pembeda dengan kriteria berikut: Tabel 3.3 Kriteria daya pembeda Daya pembeda Kriteria ≥ 0,40 sangat baik 0,30-0,39 Baik 0,20-0,29 cukup ≤ 0,19 Kurang baik Arifin, 2012: 145-146. Berdasarkan analisis hasil uji coba diperoleh satu soal dengan kriteria sangat baik yaitu soal nomor 3, satu soal dengan kriteria baik yaitu soal nomor 5, empat soal dengan kriteria cukup yaitu soal nomor 1, 2, 4, dan 6, dan dua soal dengan kriteria kurang baik yaitu soal nomor 7 dan 8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 19.

3.6 Analisis Data Awal

Analisis data awal bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi awal sampel. Data awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil ujian akhir semester 1 mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran tahun pelajaran 20122013. Analisis data awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data awal kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut. data berdistribusi normal. data tidak berdistribusi normal. Rumus statistika yang digunakan dalam uji normalitas adalah Chi Kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Menyusun data dan mencari skor tertinggi dan terendah.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI LINGKARAN KELAS VIII

3 43 277

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL COGNITIVE GROWTH BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA MATERI TRANSFORMASI

0 15 251

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NHT BERBANTUAN MOUSE MISCHIEF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

0 39 229

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AIR BERBANTUAN WORKSHEET TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN

2 17 157