Penerapan Model Pembelajaran Ekspositori

dengan menggunakan powerpoint seperti pertemuan sebelumnya, peneliti juga memberikan kuis untuk menguji kemampuan individu siswa dalam memecahkan masalah. Pada pertemuan ketiga, kemampuan pemecahan masalah siswa sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan melakukan refleksi dan mengumumkan bahwa pertemuan yang akan datang akan dilaksanakan tes.

4.2.2 Penerapan Model Pembelajaran Ekspositori

Pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Pada awalnya, penggunaan model pembelajaran ini membuat siswa lebih tenang karena guru mejadi pusat pembelajaran dan mengendalikan siswa. Akan tetapi, hal tersebut efektif hanya di sekitar permulaan kegiatan pembelajaran. Selebihnya mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti mengobrol dengan teman sebangku atau melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Hal itu menyebabkan siswa tidak siap saat ditanya oleh guru. Hambatan lain adalah kebosanan siswa saat menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru. Banyak siswa yang tidak mengerjakan dan hanya menunggu pembahasan oleh guru atau teman lain. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberi kuis, melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dan memberi PR yang berisi soal-soal mengenai materi yang sudah dipelajari hari itu. Pada pertemuan kedua, peneliti berusaha memperbaiki kegiatan yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama. Pada pembelajaran kali ini, siswa lebih siap menerima pertanyaan dari guru. Hal ini disiasati dengan sebelum pembelajaran peneliti mengumumkan bahwa peneliti akan memberi pertanyaan kepada siswa dan setiap siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan diberi poin untuk nilai tambahan mereka. Selain itu, poin juga diberikan kepada siswa jika mau mengerjakan soal di papan tulis. Pembelajaran kali ini berjalan lebih menyenangkan daripada pembelajaran sebelumnya. Pengambilan skor dilakukan sama seperti pertemuan pertama yaitu dengan memberikan kuis. Selanjutnya, guru mengakhiri pembelajaran dengan melakukan refleksi dan memberi PR yang berisis soal-soal untuk latihan dirumah. Pada pertemuan ketiga, siswa sudah dapat menikmati pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori. Siswa sudah tidak enggan lagi untuk mengerjakan soal di depan kelas dan bertanya jika ada materi atau penyelesaian yang belum dipahami. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberi kuis, melakukan refleksi dan mengumumkan bahwa pertemuan yang akan datang akan dilaksanakan tes.

4.2.3 Pembahasan Uji Proporsi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI LINGKARAN KELAS VIII

3 43 277

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL COGNITIVE GROWTH BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA MATERI TRANSFORMASI

0 15 251

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NHT BERBANTUAN MOUSE MISCHIEF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

0 39 229

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK BERBANTUAN APLIKASI PREZI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII

4 34 369

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AIR BERBANTUAN WORKSHEET TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN

2 17 157