sebelum pembelajaran peneliti mengumumkan bahwa peneliti akan memberi pertanyaan kepada siswa dan setiap siswa yang dapat menjawab pertanyaan
dengan benar akan diberi poin untuk nilai tambahan mereka. Selain itu, poin juga diberikan kepada siswa jika mau mengerjakan soal di papan tulis. Pembelajaran
kali ini berjalan lebih menyenangkan daripada pembelajaran sebelumnya. Pengambilan skor dilakukan sama seperti pertemuan pertama yaitu dengan
memberikan kuis. Selanjutnya, guru mengakhiri pembelajaran dengan melakukan
refleksi dan memberi PR yang berisis soal-soal untuk latihan dirumah.
Pada pertemuan ketiga, siswa sudah dapat menikmati pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori. Siswa sudah tidak enggan lagi untuk
mengerjakan soal di depan kelas dan bertanya jika ada materi atau penyelesaian yang belum dipahami. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberi kuis,
melakukan refleksi dan mengumumkan bahwa pertemuan yang akan datang akan dilaksanakan tes.
4.2.3 Pembahasan Uji Proporsi
Setelah dilakukan pembelajaran, siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi tes kemampuan pemecahan masalah yang sama. Kemudian hasil tes
pada kelas ekperimen dianalisis dengan menggunakan uji proporsi pihak kanan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen
dapat mencapai ketuntasan klasikal atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi lingkaran dengan model
pembelajaran Course Review Horay berbantuan powerpoint dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM klasikal yang ditetapkan yaitu 80.
4.2.4 Pembahasan Uji Kesamaan Dua Proporsi
Setelah dilakukan uji proporsi pada kelas eksperimen, dilakukan juga uji kesamaan dua proporsi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
menggunakan uji satu pihak kanan untuk membandingkan persentase kemampuan masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh . Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa persentase kemampuan pemecahan masalah pada materi lingkaran dengan menggunakan model
pembelajaran Course Review Horay berbantuan powerpoint lebih tinggi daripada persentase kemampuan pemecahan masalah dengan
menggunakan pembelajaran ekspositori.
4.2.5 Pembahasan Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Untuk memperkuat alasan sebuah model pembelajaran dikatakan lebih efektif daripada model pembelajaran yang lain, selain menghasilkan proporsi
ketuntasan yang lebih tinggi juga harus menghasilkan rata-rata yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan
uji t satu pihak kanan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh . Dengan demikian, disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan
pemecahan masalah siswa pada materi lingkaran dengan menggunakan pembelajaran Course Review Horay berbantuan powerpoint lebih tinggi daripada
rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pembelajaran ekspositori.
4.2.6 Pembahasan Hasil Pengamatan Kinerja Guru