Teknik Observasi Teknik Pengumpulan Data

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono 2010: 62

3.3.1 Teknik Observasi

Sayodih 2005: 220 observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut berkenaan dengan proses pembelajaran meliputi kegiatan guru mengajar, siswa belajar, metode yang digunakan, media yang digunakan, hasil yang dicapai siswa dan kondisi fisik sekolah. Observasi dilakukan dengan melakukan kegiatan berbagai hal dan faktor yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Munurut Guba dan lincold dalam Moleong 2002: 125, ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya: 1 teknik pengamatan ini didasarkan pada pengamatan secara langsung, 2 teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sediri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada kejadian yang sebenarnya, 3 pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional mauun pengetahuan yang diperoleh langsung dari data, 4 untuk mengecek tingkat kepercayaan data, 5 teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, dan 6 dalam kasus tertentu dimana teknik lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang serba guna. Menurut Margono 2003: 158, observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Faisal dalam Sugiyono, 2010: 64 mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi participant observation, observasi yang secara terang- terangan dan tersamar overt observation dan covert observation , dan observasi yang tak berstruktur unstruktured observation. 1 Observasi partisipasif. Dalam observasi ini, peneliti perlu terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebgai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. 2 Observasi terus terang atau tersamar. Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. 3 Observasi tak berstruktur. Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan denga tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi langsung.observasi tak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Penelitian ini menggunakan jenis observasi terus terang atau tersamar, yaitu peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. sehingga peneliti berada bersama objek yang ditelitii. Jadi peneliti terjun langsung ke lapangan dan mengamati sendiri bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dengan menggunakan pedoman observasi. Teknik observasi tersebut dilaksanakan untuk mengetahui keadaan lingkungan sekolah, proses pelaksanaan pembelajaran keyboard pada anak penyandang tuna daksa, serta kendala guru selama proses pembelajaran Faisal dalam Sugiyono 2010: 66.

3.3.2 Teknik Wawancara

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

Manfaat Terapi Wicara Bagi Anak Tuna Daksa dengan Mampu Didik Terhadap Interaksi Sosial Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jakarta

4 30 143

Pengaruh religiusitas terhadap kecerdasan emosional remaja tuna daksa di SLB D-D1 YPAC Jakarta

0 7 0

PEMBELAJARAN MUSIK DI KELAS MUSIK PRESTASI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BAGIAN D DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

0 29 187

PENERAPAN MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI FISIK MOTORIK BAGI ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

3 40 131

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENDAHULUAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 18

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

STRATEGI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG DALAM MEMPERJUANGKAN HAK-HAK KEWARGANEGARAAN WARGA DIFABEL DI KOTA SEMARANG -

0 0 69