membuat suasana kelas menjadi menyenangkan yaitu dengan mengajak siswa bernyanyi bersama. Strategi tersebut yang digunakan oleh beliau dalam mengajar
keyboard. Ketika anak sudah merasa senang di harapkan anak menjadi tertarik untuk belajar.
Dalam pembelajaran keyboard pada anak tuna daksa guru menerapkan strategi tersebut melalui beberapa tahapan yaitu 1 tahapan persiapan
pembelajaran, 2 tahapan pelaksanaan pembelajaran, dan 3 tahapan pemberian tugas.
4.2.3.1.1 Tahapan Persiapan Pembelajaran
Sesuai hasil penelitian, guru menyiapkan keyboard, tape recorder dan kaset CD yang berisi lagu-lagu. Kemudian siswa mendengarkan lagu-lagu terlebih
dahulu melalui tape recorder atau dari keyboard yang dimainkan oleh guru.
4.2.3.1.2 Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran
Pada pembelajaran keyboard, tujuan yang hendak dicapai adalah bisa membekali siswa dalam berketerampilan bermain musik khususnya keyboard dan
menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa tuna daksa. Selain itu diharapkan siswa dapat memainkan lagu menggunakan keyboard dengan dua tangan, tangan
kanan untuk memainkan melodi dan tangan kiri untuk memainkan akord. Proses pelaksanaan pada pembelajaran instrumen keyboard, beliau
mengajak siswa untuk menyanyi terlebih dahulu dan beliau yang memainkan keyboard yang bertujuan supaya siswa merasa senang dan tertarik mengikuti
pembelajaran. Ketika siswa dilihat sudah merasa senang maka proses pembelajaran bisa dimulai.
Langkah awal memulai pembelajaran guru tidak memberikan materi terlebih dahulu pada siswa melainkan guru menanyakan pada siswa lagu apa yang
disukai. Setelah siswa memilih lagu kemudian guru baru memberikan materi. Dalam pembelajaran guru tidak memberikan materi teori musik karena pemberian
materi secara teori untuk siswa tuna daksa dirasa sulit dipahami bahkan tidak diterima. Di SLB DD1 YPAC Semarang kondisi siswa tuna daksa saat ini tidak
hanya bagian dari tubuhnya yang mengalami cacat namun bagian otaknya juga ikut terganggu. Jadi pembelajaran keyboard pada siswa tuna daksa dilakukan
secara praktek langsung memainkan keyboard. Pembelajaran pertama siswa diperkenalkan untuk menghidupkan keyboard
dengan menekan tombol power, selanjutnya siswa dibebaskan untuk menekan tuts pada keyboard agar siswa terbiasa dengan alat musik tersebut. Setelah itu
secara pelan-pelan guru mengajarkan siswa menekan tuts menggunakan satu jari yang pertama yaitu dengan tangan kanan terlebih dahulu yang nantinya berfungsi
untuk memainkan melodi. Proses latihan dengan satu jari untuk siswa tuna daksa dibutuhkan waktu yang lama karena mereka kesulitan menggerakkan tangannya
dan jari-jarinya pun masih kaku jadi harus berlatih keras dan sabar. Setelah siswa terbiasa menekan tuts menggunakan tangan kanan selanjutnya guru mengajarkan
menekan tuts keyboard menggunakan tangan kiri yang berfungsi untuk memainkan akord pada sebuah lagu.
Siswa berlatih dengan iringan. Disini siswa dilatih memainkan keyboard dengan tangan kiri dan masih menggunakan satu jari. Guru memberikan contoh
terlebih dahulu memainkan akord dengan satu jari dan siswa diminta untuk
memperhatikan. Setelah itu siswa dilatih untuk mempraktekan seperti yang dimainkan tadi dengan tempo sangat pelan yaitu tempo 40, jika tempo 40 siswa
kesulitan maka tempo diturunkan menjadi 30. Proses berlatih menggunakan tangan kiripun berlangsung lama. Kemudian penggabungan antara tangan kanan
dan tangan kiri biasanya anak mengalami kesulitan, disini guru harus mengulang dari awal lagi dan siswa berlatih tangan kanan dan kiri secara pelana-pelan.
Guru melatih penjarian pada siswa. Guru sedikit demi sedikit mengajarkan akord menggunakan tiga jari secara bertahap mulai dengan menggunakan satu
jari, dua jari hingga menggunakan tiga jari. Begitu juga dengan tangan kanan semuanya dilatih secara bertahap. Menurut bapak Wahyudi, siswa dapat
memainkan satu buah lagu bisa membutuhkan waktu selama satu tahun lamanya. Proses pembelajaran keyboard di SLB DD1 YPAC Semarang dilakukan di ruang
kesenian selama satu jam. Kemudian bapak Wahyudi dibantu oleh ibu Yudiarti selaku guru kelas dan didampingi oleh orang tua. Di SLB DD1 ini hanya ada satu
siswa yang mengikuti pembelajaran keyboard yaitu siswa SDLB D1 YPAC Semarang yang bernama M. Aqri Galur Aji kelas V D1.
Foto 4. 4 Proses pembelajaran keyboard pada anak tuna daksa Foto: Agus Trisnoto, September 2012
4.2.3.1.3 Tahapan Pemberian Tugas