Gambar 4. 6 Penjarian pada Tangan Kanan dan Kiri
4.2.3.4 Media Pembelajaran
Media merupakan alat yang menjadi peranan penting untuk menunjang proses belajar mengajar dan tanpa adanya media proses belajar mengajar tidak
akan berjalan dengan lancar. Untuk memperlancar kegiatan praktek khususnya dalam bidang musik diperlukan adanya: 1 tempat belajar, 2 alat belajar, dan 3
waktu.
4.2.3.4.1 Tempat Belajar
Kegiatan pembelajaran sangat memerlukan suatu wadah atau tempat belajar. Di mana tempat ini yang nantinya dipergunakan untuk menyampaikan materi dan
sebagai tempat terjadinya proses belajar mengajar. Sesuai hasil penelitian, di YPAC Semarang proses pembelajaran keyboard dilakukan di ruang kesenian.
Selain itu ruangan kesenian ini juga digunakan untuk kegiatan ekstra kurikular yaitu ekstra band, kolintang, bernyanyi, dan menari.
Foto 4. 6 Ruang Kesenian Foto: Agus Trisnoto, September 2012
Foto 4. 7 Kondisi Ruang Kesenian Foto: Agus Trisnoto, September 2012
Ruang kesenian di YPAC Semarang ini selain digunakan untuk berlatih bermain musik juga digunakan untuk latihan menari. Di ruangan ini juga tersedia
beberapa alat musik seperti keyboard, kolintang, guitar elektric, bass elektric, drum, organ, mixer, dan sound system. Kemudian tersedia juga alat praktek untuk
seni tari seperti tape recorder dan sampur.
4.2.3.4.2 Alat Belajar
Proses kegiatan mengajar, bapak Wahyudi menggunakan alat musik keyboard Yamaha PSR S910 dalam prakteknya.
Foto 4. 8 Keyboard Yamaha PSR S910 Foto: Agus Trisnoto, September 2012
4.2.3.4.3 Waktu
Proses pembelajaran instrumen keyboard dilaksanakan pada hari kamis pukul 10.00 WIB. Pembelajaran instrumen keyboard hanya berlangsung 1 jam
pelajaran agar kondisi dan mental siswa tetap terjaga dan mengalami hambatan fisik yang tidak diinginkan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan waktu
pemberian materi dikurangi hal ini dilakukan apabila siswa sudah mulai terlihat lelah dan jenuh. Jika siswa terlihat dalam kondisi senang biasanya belajar proses
belajar mengajar dilakukan selama 1 jam. Hal ini perlu diperhatikan untuk setiap guru. memulai pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi fisik siswa
terlebih dahulu apakah sudah siap menerima untuk menerima materi yang akan diajarkan nantinya. Karena jika siswa sakit atau terlihat sedang malas maka
belajar mengajar maka sudah dipastikan untuk ditunda. Pemberian materi dalam
keadaan siswa malas maupun sakit pada anak tuna daksa akan lebih sulit untuk menerima materi dan biasanya lebih sensitif dibandingkan dengan anak normal.
4.2.3.5 Sarana Penunjang Pembelajaran