Populasi Populasi dan Sampel

43

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Erlina 2011:81 populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah seluruh staf Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah PPK-SKPD dari 40 SKPD di Kabupaten Asahan sebagai unit analisis, sehingga dapat dijadikan sebagai responden untuk melakukan pencarian data secara primer. 3.3.2 Sampel Menurut Erlina 2011:82 sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah staf Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah PPK-SKPD di Kabupaten Asahan sebanyak 2 orang untuk setiap SKPD. Oleh karena populasi memiliki karakteristik tugas pokok dan fungsi maka penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Dalam metode ini pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu, kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan judgment atas berdasarkan kuota tertentu. Responden dalam penelitian ini adalah staf PPK-SKPD di Pemerintahan Kabupaten Asahan. Berikut merupakan rincian data responden penelitian : Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.2 Data Responden Penelitian No. Nama SKPDEntitas Akuntansi 1. Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Asahan 2. Bagian Hukum Kabupaten Asahan 3. Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Asahan 4. Bagian Ekonomi Kabupaten Asahan 5. Bagian Pembangunan Kabupaten Asahan 6. Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Asahan 7. Bagian Organisasi dan Tata Laksana Kabupaten Asahan 8. Bagian Umum Kabupaten Asahan 9. Dinas Pendapatan Kabupaten Asahan 10. Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan 11. Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan 12. Dinas koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Asahan 13. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Asahan 14. Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan 15. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Asahan 16. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Asahan 17. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Asahan 18. Dinas Pertanian Kabupaten Asahan 19. Dinas Peternakan Kabupaten Asahan 20. Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air Kabupaten Asahan 21. Dinas Sosial Kabupaten Asahan 22. Dinas Tata Kota Kabupaten Asahan 23. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Asahan 24. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Asahan 25. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan 26. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan 27. Badan Pengelola Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Asahan 28. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Kabupaten Asahan 29. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Asahan 30. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kabupaten Asahan 31. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Asahan 32. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Asahan 33. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Asahan 34. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan 35. Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan 36. Inspektorat Kabupaten Asahan 37. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Asahan Universitas Sumatera Utara 45 38. RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kabupaten Asahan 39. Sekretaris DPRD Kabupaten Asahan 40. Sekretaris Korpri Kabupaten Asahan Adapun langkah-langkah pengambilan sampel dan penyebaran kuesioner adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner dikirim ke seluruh anggota populasi yang menjadi responden. 2. Setelah satu minggu, peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh para responden. Setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan melakukan pengolahan data jika jumlah kuesioner yang terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika data belum mencukupi maka akan dicoba lagi untuk mengirimkan kuesioner kepada responden yang belum mengembalikan kuesioner. Penjelasan atau dasar hitung kuesioner sudah dapat diolah jika jumlah kuesioner yang terkumpul sudah lebih dari 30 yaitu jika sampel yang ingin diteliti di bawah 100 maka sebaiknya diambil semua. Namun, jika penelitian dengan total populasi pegawai yang jumlahnya di atas 100 orang, misalkan 110 orang, maka nilai n = 30 batas minimal dijadikan untuk uji coba instrumen, sedangkan untuk jumlah sampel yang digunakan bisa menggunakan cara perhitungan sampel Rumus Slovin atau seluruh populasi yang berjumlah 110 orang tersebut bisa digunakan seluruhnya. Universitas Sumatera Utara 46

3.4 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

1 8 15

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 9

PENUTUP PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 67

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH.

8 37 52

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014.

0 0 23

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 1 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Akuntabilitas Kinerja - Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasu

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 0 9

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 5 12