40
C. Penerapan Belanja daerah Berbasis Kinerja
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan dalam satu tahun anggaran. APBD merupakan rencana pelaksanaan semua Pendapatan
Daerah dan semua Belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dalam tahun anggaran tertentu. Pemungutan semua
penerimaan daerah bertujuan untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam APBD. Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening
kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Belanja
daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam
satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas merupakan kewajiban dari individu
– individu penguasa yang dipercaya
mengelola sumber
– sumber daya publik untuk mempertanggungjawabkan berbagai hal menyangkut fiskal, manajerial dan
program. Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilankegagalan
Universitas Sumatera Utara
41
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan – tujuan dan sasaran –
sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Jenis Variabel
Nama Variabel
Defenisi Operasional Pengukuran
Variabel Skala
Independen Kebijakan Penyusunan
Anggaran Berbasis
Kinerja Merupakan tata cara
atau tahapan
yang dilakukan
untuk membentuk
sebuah anggaran
yang berlandaskan
kinerja setiap individu yang
bersangkutan dalam
penyusunan anggaran
tersebut. Variabel ini
diukur dengan
melihat
1 penyusunan
rencana kerja pemerintah
daerah;
2 penyusunan
rancangan kebijakan
umum anggaran; 3
penetapan prioritas dan
plafon anggaran
sementara; 4
penyusunan rencana kerja
dan anggaran SKPD;
5 penyusunan
rancangan perda APBD;
dan
6 penetapan
APBD. Interval
Penerapan Anggaran
Berbasis Kinerja
Penganggaran Berbasis Kinerja
PBK merupakan
suatu pendekatan dalam sistem
penganggaran yang
memperhatikan Variabel ini
diukur dengan
melihat program,
output, input, Interval
Universitas Sumatera Utara
42
keterkaitan antara
pendanaan dengan outputkeluaran
dan outcomehasil
yang diharapkan,
serta memperhatikan
efisiensi dalam
pencapaian hasil dan keluaran
tersebut. Departemen Keuangan
Republik Indonesia,
Modul Keuangan Negara, 2008
: 15 kinerja
individu dan jenis belanja.
Penerapan Belanja
Daerah Berbasis
Kinerja Belanja
daerah merupakan
realisasi belanja yang tertuang
dalam APBD
pemerintah daerah yang diarahkan
untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintah,
pembangunan,
dan pembinaan
kemasyarakatan. Variabel ini
diukur dengan
melihat program,
output, input, kinerja
individu dan jenis belanja.
Interval
Depeden Akuntabilita
s Kinerja Akuntabilitas
kinerja adalah
perwujudan kewajiban
suatu instansi
pemerintah untuk
mempertanggungjawab kan
keberhasilankegagalan pelaksanaan
misi organisasi
dalam mencapai
tujuan –
tujuan dan sasaran –
sasaran yang
telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
Variable ini diukur
dengan melihat
rencana strategis,
rencana kinerja,
kesepakatan kinerja,
laporan akuntabilitas,
penilaian sendiri,
penilaian kinerja, dan
kendali manajemen.
Interval
Universitas Sumatera Utara
43
3.3 Populasi dan Sampel